Skip to main content

(Posting Bareng) Sedikit Cerita Semenjak Ikut BBI #BBI4thAnniv




Kali ini bukan review buku seperti biasanya. Dalam rangka HUT ke 4 komunitas Blogger Buku Indonesia ada event Posting Bareng. Tema besarnya tentang perubahan yang dialami sejak gabung BBI. Pembaca yang budiman sebelumnya saya mengucapkan terima kasih buat kunjungan kamu semua di blogbukuindonesia.com dan h23bc.com. Setiap kunjungan kamu sangat bermakna bagi kami semua. Jika kamu merasa terhibur dan mendapat manfaat dari artikel yang dibaca. Saya menyarankan kamu untuk ikut berkomentar dan share tautannya di akun sosmed kamu. Every comment and share counts.



Aku mau sedikit cerita apa saja yang terjadi semenjak gabung dengan BBI. Di tahun pertama (2013) sudah pasti saya jadi lebih tertarik untuk membaca karya fiksi. Saya sebelumnya lebih suka membaca buku-buku non fiksi. Rasanya lebih worth it kalau ada waktu yang dihabiskan dengan buku motivasi, buku pelajaran misalnya.
Coba kamu lihat di awal-awal banyak resensi buku Kompasiana dan jurnalistik. Setelah beberapa saat ikutan gabung BBI, aku mulai mencoba baca novel (dengan tujuan diresensi). Waktu itu Carrie baru terbit. Novel horor yang ditulis penulis terkenal Stephen King, adalah novel pertama yang kuresensi buat H23bc. Ternyata membaca karya fiksi cukup memuaskan. Banyak hal yang bisa dipetik disana. Jadi bisa dibilang setelah gabung BBI, ragam bacaanku makin banyak. Selain itu ada keinginan untuk selalu berbagi buku yang bagus. Jika aku menemukan buku yang ok untuk dibaca khalayak banyak, akan aku buat resensinya dan ditayangkan di blog.  Sampai sekarang pun aku ingin tetap konsisten menampilkan hanya buku yang baik untuk dipost di h23bc.com. Harapanku H23BC dapat menjadi sumber rekomendasi bacaan masyarakat Indonesia.


Seperti yang aku cerita diatas. Sekarang aku berusaha buat seimbang. Antara membaca bacaan non fiksi dan fiksi. Rasanya ketika terlalu banyak baca fiksi, dari dalam diriku akan mulai "haus" baca buku non fiksi. Jadi secara otomatis ada seperti alarm. Contohnya di weekend kemarin aku punya deretan daftar bacaan yang lagi dibaca. Di dalamnya ada More Than Words, Misteri Patung Garam. Nah aku juga menaruh bacaan Seribu Senyum dan Setetes Air Mata ke dalam daftar tersebut. Hal lain setelah masuk BBI itu aku jadi lebih memerhatikan dunia perbukuan. Percayalah mulai dari menyimak soal dunia penerbitan sampai rajin mengecek jadwal terbit buku. Jikalau kamu ingin lebih tahu lebih banyak serunya ikutan BBI, kamu bisa download gratis ebook Catatan #1 H23BC disini. Disana selain menulis tentang apa saja soal tantangan menjadi blogger buku sepanjang tahun 2014. Ada juga refleksi pembacaanku selama setahun. Terdapat resensi spesial yang tidak termasuk di post H23bc.com. Penasaran bukan? Langsung saja klik tautan diatas atau main ke panel Download Ebook Gratis.


Sekali lagi saya ingin mengucapkan terima kasih buat pembaca yang sudah rutin mengunjungi H23BC. Kamu semua yang sudah ikut meramaikan Event Around The Genres in 30 Days. Semua wawancara dan kuis yang ada semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Selamat ulang tahun yang ke 4! buat BBI. Harapanku semoga semakin banyak orang yang tertular virus membaca. BBI jadi rujukan sumber bacaan bagi masyarakat luas. Jangan lupa mampir juga di blog personalku di ssitongan.wordpress.com. Disana ada artikel-artikel yang kutulis tahun ini. Still fresh from the oven. Sampai jumpa di lain kesempatan.

Comments

  1. BBI memang luar biasa, kayak member-membernya

    ReplyDelete
  2. Duh aku juga maunya seimbang baca buku fiksi dan non-fiksi. Tapi ngga tau kenapa akhirnya selalu milih fiksi terus xD Sukses terus buat H23BC ! :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you buat kunjungannya Stef!
      Sukses buat kita semua :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review Buku Halaman Terakhir oleh Yudhi Herwibowo.

Halaman Terakhir Yudhi Herwibowo Noura Books, 2015. "Orde Baru, suatu masa … Hoegeng sedang diuji. Dua kasus besar mencuat, mencuri perhatiannya yang kala itu menjabat sebagai Kapolri. Dua kasus yang membuatnya terbentur tembok raksasa dan menguji integritasnya sebagai seorang polisi. Kasus pertama adalah Sum Kuning. Kasus pemerkosaan yang menggegegerkan Kota Yogyakarta. Meski telah menggali amat dalam, selalu ada batu yang mengganjal usahanya menemukan pelaku. Berbagai gangguan mengalihkan penyidikan dari bukti dan fakta. Kasus kedua adalah penyelundupan mobil mewah. Keterlibatan seorang putra pejabat tinggi di tanah air membuat kasus ini sulit menyentuh dasar masalahnya. Seolah para pelaku telah mengantisipasi langkah Hoegeng dan anak buahnya, semakin dalam penyelidikan, semakin bukti itu menghilang. Kasus-kasus itu terus membayangi Hoegeng, membebani nuraninya. Mampukah Hoegeng, sang polisi jujur, menutup mata dan meninggalkan sesuatu ya

Review Buku Alex Ferguson, Autobiografi Saya

Refleksi kehidupan manager terbaik di ranah Inggris Judul Buku: Alex Ferguson, Autobiografi Saya Penulis: Sir Alex Ferguson. Alih Bahasa: Zia Anshor Cetakan pertama Gramedia Pustaka Utama Sir Alex 26 Years Made Possible Buku ini sungguh luar biasa, mengapa? GPU berhasil menangkap momentum dengan menerbitkan edisi terjemahan buku ini. Sekedar informasi buku asli berbanderol 450 ribu. Selain itu penerbit sekali lagi menghadirkan buku yang berkualitas bagi pembaca Indonesia. Buku ini memperkaya buku olahraga yang jarang beredar. Buku Alex Ferguson, Autobiografi Saya merupakan refleksi kehidupan manager terbaik di ranah Inggris. Membaca buku ini seperti menonton dan merasakan secara langsung perjalanan hidup sang manager. Buku hardcover ini dibuka dengan gambar apresiasi fan MU atas kebersamaan Sir Alex Ferguson selama 26 tahun di klub tersebut. Seperti menjelajahi perjalanan waktu, di lembaran awal terdapat foto SAF pada awal masa manajerial, dan di lembaran akh

The Ancient Chinese Wisdom oleh Andri Wang

Nilai-nilai kebudayaan Tionghoa untuk kehidupan modern Judul Buku : The Ancient Chinese Wisdom  Penulis : Andry Wang Halaman: 240. Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Buku best seller yang ditulis oleh Andri Wang saya beli di Gramedia Amplaz Yogya. Saat itu buku ini berdampingan dengan beberapa buku sejenis di rak pengembangan diri. Ternyata saya tidak salah memilih untuk mebaca buku ini. Saya sangat tertarik karena ingin mengetahui nilai-nilai apa saja yang bisa diambil dari budaya tionghoa. Hal ini bisa saya berikan di kemudian hari kepada orang lain tentunya. Penulis menerangkan kebijaksanaan yang berasal dari kebudayaan China yang masih sangat relevan untuk kehidupan modern. Penulis dengan baik menelaah bagian-bagian kehidupan yang dihadapi manusia modern dengan sudut pandang kebudayaan dalam hal ini, kebijaksanaan China. Di hampir setiap artikel penulis mengupas mengenai sejarah dengan simpel sehingga dapat dicerna oleh pembaca, penulis juga mengutip peribahasa