Skip to main content

Posts

Showing posts from 2018

Aku dan Buku September 2018 Untuk Palu

Per September 2018, "Aku dan Buku" telah terjual lewat beberapa jalur penjualan. Per 29 September 2018, hasil penjualan yang terkumpul Rp729.000. Semua hasil penjualan ini akan didonasikan untuk relawan di Palu. Sesorean tadi, di ig story beradadisini saya menemukan ajakan mbak Windy A, kita bisa membantu teman-teman Palu. Saya kemudian memutuskan hasil penjualan Aku dan Buku langsung digunakan untuk membantu Palu. Meminta restu teman-teman penulis Aku dan Buku, saya akanmenggunakan hasil penjualan sebesar Rp729.000 untuk ditransfer ke Yanti Navarita. Update Tangkapan layar transfer:

Podcast Kepo Buku Episode ke 10. Berbagi Sastra Favorit

Photo by Daniel Fontenele on Unsplash Halo semuanya, apa kabar? Podcast buku yang diasuh oleh Rane Hafied, Hertoto Eko, dan saya, telah sampai di episode ke sepuluh. Kali ini ngobrolin tentang sastra. Buku sastra yang gimana sih? Nah itu dibahas serius tapi santai oleh kami bertiga. Nggak kebetulan karena baru saja dirilis daftar panjang Kusala Sastra 2018. Di kategori prosa banyak buku-buku bagus yang bisa jadi rekomendasi bacaan untuk tahun ini. Kembali ke podcast. Sebenarnya belum terlalu baca sastra. Tapi apa yang ada di benak saya tentang sastra, kemudian coba saya bagi di obrolan kali ini. Podcast Kepo Buku sendiri bisa didengar lewat Spotify , coba cari dengan kata kunci "kepo buku". Selain itu bisa Google Podcast dan seabrek aplikasi podcast lainnya. Teman-teman bisa mendengarkan juga dari web di sini . Bila ada saran komentar. Bisa banget dikirim ke email suarane@gmail.com. Selamat mendengarkan.

Review Novel Bumi Manusia

Bumi Manusia by Pramoedya Ananta Toer My rating: 5 of 5 stars Pembuka tetralogi yang mengesankan. Bumi Manusia adalah novel Pram yang baru saya baca setelah hingar bingar pengerjaan film dengan judul yang sama oleh sutradara kondang Hanung Bramantyo, sosok yang tak asing lagi dari belantika perfilman nasional. Lewat trivia yang dimuat di Jawa Pos 28 Mei 2018, Hanung waktu itu pernah mendatangi Pram untuk maksud mewujudkan karya besar miliknya ke dalam medium film. Sontak dijawab bukunya juga ditawari sutradara kondang, Oliver Stone, dari Hollywood. Keinginan Hanung belum diluluskan hingga kelak ditawari Falcon untuk menyutradarai film Bumi Manusia yang kemudian heboh di kalangan warganet. Sesederhana itu saya menjumput dorongan membaca untuk pertama kali karya Pram. Buku yang ditebus beberapa tahun silam, sudah penuh bercak kekuningan. Dengan sedikit imajinasi Iqbal di dalam benak saya sebagai tokoh utama dalam pembacaan Bumi Manusia. Tapi hanya di beberapa jenak saja, karena sejuju

Arah Langkah oleh Fiersa Besari

Arah Langkah by Fiersa Besari My rating: 4 of 5 stars Catatan perjalanan bung yang menarik. Jujur beli buku ini karena melihat promo rilis di Makasar Writer kemarin. Fiersa juga nama yang baru buat saya. Tapi itulah kadang-kadang dengan terpapar sampul dan berita di instagram kita bisa membaca buku "baru". Fiersa di wawancaranya bersama Mojok ingin dirinya dikenang sebagai penulis. Lewat karya-karyanya ia ingin abadi dengan menulis. Lanjutkan bung. View all my reviews

Review Buku Novel Hujan Bulan Juni Sapardi Djoko Damono

Hujan Bulan Juni: Novel by Sapardi Djoko Damono My rating: 4 of 5 stars Butuh tujuh belas cetakan hingga kutamatkan novel karangan Prof Sapardi itu. Sungguh kelamaan menurutku! Semenjak punya terus kujual segelan ke seseorang di tempatku tinggal, novel ini kembali masuk radar pembacaanku setelah keluar versi ketiga-buku ketiga-dari trilogi percintaan Sarwono ini. Apalagi sehabis membaca ulasan pertemuan mbak Ratih dengan SDD di Solo. Tampaknya waktunya pas untuk mencoba membaca novel itu. Sekali duduk-jangan bayangkan cepat saja-yang kurasa berlalu sembilan puluh menit lebih, buku dengan kaver tulisan hukan bulan juni yang luntur terkena air, begitu mengasyikkan sehingga dari paragraf pertama, si Sarwono keluar dari hotel dekat bulaksumur pengen ke Malioboro, ku serasa mengikuti perjalanan Sarwono, dosen muda kesayangan Pingkan si menado, tapi jawa itu. Pak Sapardi kurasa begitu apik menata kalimat pemuka, paragraf awal yang berbunyi demikian, "Ketika turun dari lantai tiga s

Update Kolaborasi Menulis "Aku dan Buku"

Pengumuman naskah terpilih antologi "Aku dan Buku". Sebagagi penggagas kolaborasi menulis "Aku dan Buku", saya mohon maaf pengerjaan antologi buku ini sangat terlambat. Ada 8 penulis yang akan dimuat tulisannya. Diantaranya : Busyra, Abduraafi Andrian, Maura Fanessa, Truly Rudiono, Pauline Destinugrainy Kasi, Teddy W. Kusuma, Nurina Widiani, Alvina Ayuningtyas. Terima kasih atas atensi dan kiriman tulisan teman-teman, mas Dion Yulianto sebagai editor yang membantu pengerjaan naskah, selamat bagi para penulis yang masuk dalam antologi, semoga buku tersebut bisa hadir di tangan para pembaca di tahun 2018. Info mengenai buku antologi bisa dipantau di twitter @h23bc atau di blog Haremi Book Corner. Salam buku itu seru!

Profil Haremi Book Corner di Podcast Suarane

Di awal tahun 2018, sudah berapa buku yang kamu baca, guys? Gimana tantangan baca kalian? Semoga masih semangat kayak pas bulan Januari kemaren ya. Btw, akhir tahun 2017, saya (Steven) sempat diwawancarai di podcast Suarane. Ngobrolin soal buku dan akhirnya bikin tokobuku daring. Isinya gimana aja? yuk dengerin di sini. Have a nice day.

Ubur-Ubur Lembur oleh Raditya Dika

Ubur-ubur Lembur by Raditya Dika My rating: 3 of 5 stars O0m Dika, eh salah, bang Dika memang terbukti pencerita top. Ngalir aja. Serasa baca kumpulan cerpen gitu. Tapi bedanya ini pengalaman batin bang Dika sendiri yang diceritain. Teknik berceritanya keren. Isinya seru. Kontemplatif. Suka sama apa yang dibilang Radit, hiduplah dari apa yang elo senengin. Kira-kira gitu bahasa bebasnya. selain itu. Jadi penasaran gue kan, sama Radikus makan kakus. yang dimention di bab terakhir gitu. Eh bener ga sih? Rekomendasi nggak? Iya, kalau pengen baca tulisan terbaru Radit, elo harus beli bukunya. Kalau fans Radit garis keras, apalagi. Wajib hukumnya. Tapi kalau dibilang, bagusan mana, saya akan bilang Koala Kumal ya. salutlah sama effortnya Raditya dika. Ia bilang nyicil tulisannya di sela-sela jobnya yang udah seabrek cuy, dan bener-bener kelihatan ini kayak perjalanan karirnya dia yang pengen dibagi ke khalayak pembaca. View all my reviews

Milea: Suara Dari Dilan

Milea: Suara Dari Dilan by Pidi Baiq My rating: 4 of 5 stars Akhirnya selesai baca trilogi Dilan, nggak tahu kalau taun depan terbit lagi. Hehehe. Ya, baca buku Dilan 91 memang bikin nyesek. Gua akuin itu. Tapi setelah mengambil jeda panjang (setengah harian kurang sih, kalo diitung), saya buka buku bersampul abu-abu itu dan langsung termangut-mangut lihat prakata ((prakata)) dari si empunya cerita. Iya nggak bisa juga dong, ngelihat cuman dari satu sisi aja. Kita butuh dua sisi pandang biar lebih tahu sesuatu dengan lebih clear. Di sini Dilan, bercerita soal kehidupannya. Melengkapi dan memparipurnakan cerita yang sudah kita semua baca di dua seri awal. (bikin Rangkulan maya) Sejujurnya saya menikmati aja, apa aja yang Ayah tulis disini. Soal masa kecil Dilan yang menggemazkan. Terus. Kenalan sama Milea. Dsb. Jatuhnya, aku jadi bisa memaklumi dan setidaknya melihat cerita mereka dengan lebih baik. Aman nih gua pikir. Sebelum memasuki sepersekian akhir buku ini ditulis. Man... Tapi.

Dilan Bagian Kedua: Dia Adalah Dilanku Tahun 1991

Dilan Bagian Kedua: Dia Adalah Dilanku Tahun 1991 by Pidi Baiq My rating: 5 of 5 stars Seperti yang aku tulis di review Dilan 90, cerita di Dilan bagian kedua ini memang bikin lebih penasaran lagi. Kisahnya sendiri bersambung mulus dari Dilan 90. Disini memang bisa dibilang konfliknya lebih memuncak. So on an on. Tapi dibalik semuanya, aku cuman mau nulis, gue salut sama mbak Milea, atau siapapun namamu mbak, kisah hidupmu berkesan. Gue nulis ini dengan mix feelings. Sumpah. (Di jam 2 pagi lebih lima menit), iya 2 seri aja butuh maraton dari jam 9 malem-2 pagi. Saya bukan speed reader. Ceritamu beresonansi dengan kuat kepada pembaca. Itu yang kukira sebagai alasan kenapa buku ini layak diberi lima bintang. Nggak sabar nunggu versi filmnya juga. Sh#$ masih ada 1 buku lagi. Gimana caranya biar bacanya nggak baper ya? Overall buku ini, sekali lagi karena udah selentingan kabarnya memang kisah nyata, jadi bener-bener, apa ya, mau dibilang, touching, nggak, ya, ngena di hati aja. View a

Review Buku Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990

Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 by Pidi Baiq My rating: 4 of 5 stars Sebenarnya saya sudah nggak pengen baca novel ini, sebelum nonton filmnya. Iya betul, saya pernah punya novel 1-2, dan tidak kebaca. Sampai review di podcast Buku Kutu pun saya dengar, ah, nggak kebaca pun. Full spoiler deh. Tapi itu, kalau udah nggak baca, lihat review pun dijabanin. Tapi setelah lihat filmnya. Kok bagus. Kok lucu ya. Beli fisiknya deh. Langsung 3. Trilogi. Cie.. Malam ini dimulai jam 9, aku duduk dan tersenyum, cara ceritanya asyik, kayak lagi gimana gitu, iya ceritanya kayak denger temen lagi cerita gitu, sambil gue mengingat scene demi scence yang dijalankan Iqbal dan Vanessa dengan emejing. Overall buku pertama ini asyik, dan terlepas dari itu, saya sudah menaruh sangka, ini kisah nyata, jadi makin penasaranlah aku. Berjuta penasaran. Sampai sensasi setelah baca dua seri. (Lanjut ya di review Dilan 91). Waktu menunjukkan. Jam 2 pagi (waktu nulis ini). Kisahnya bagus. Itu saja. Kalau belum

Book Review: Jurnalisme Sastrawi

Jurnalisme Sastrawi: Antologi Liputan Mendalam dan Memikat by Agus Sopian My rating: 5 of 5 stars Tepat setengah satu siang setelah makan nasi kuning berlauk ikan, acar, perkedel, dan telur saya duduk menuliskan ulasan buku bagus yang baru selesai dibaca. Biar lebih maknyus. Nasi kuning tadi kutambah sesendok kecil sambal bawang Bu Rudy. Harumnya khas. Pedasnya jangan ditanya. Soal sambal botol yang belakangan selalu menemani menu ini kita bahas di lain waktu. Judulnya: "Jurnalisme Sastrawi" Edisi Revisi. Antologi Liputan Mendalam dan Memikat. Sekadar tambah informasi. Dari buku inilah lahir antologi "Narasi", terbitan Pindai. Seperti judulnya buku ini menyimpan tulisan-tulisan yang memukau. Mulai dari pengisahan pecahnya demo yang berakhir tragis di Aceh, dualisme media waktu kerusuhan Ambon, asal mula majalah Tempo, hingga pengalaman terjun menemani tentara Rajawali di Aceh. Jurnalisme Sastrawi tergolong buku legendaris karena merupakan bunga rampai tulisan ber

Book Review: The Four by Scott Galloway

The Four: The Hidden DNA of Amazon, Apple, Facebook, and Google by Scott Galloway My rating: 4 of 5 stars Scott Galloway bukan sekadar berteori tentang keempat kuda penguasa industri digital dunia. Dia seorang serialpreneur, sosok yang jatuh bangun di dunia industri teknologi. Pendiri L2, research firm digital, mengamati dari dekat para titan. Unek-uneknya seru dan pemaparan yang simpel nan kritis tentang sepak terjang para raksasa itu. Buku ini harus kamu baca bila: kamu ingin tahu resep makmur Amazon, Apple, FB, dan Google. Kamu ingin membuat the next big thing di dunia startup, atau sesederhana bagaimana bisa hidup kita dikelilingi (atau setidaknya dibayang-bayangi) oleh pengaruh para merek tersebut. Penulis tidak hanya berhasil membukakan mata pembacanya. Ia juga memberikan beberapa tips bagaimana kita bisa berdayaguna di era digital. Menarik dan membuka wawasan. View all my reviews

Book Review: Koran Kami With Lucy in The Sky by Bre Redana (KPG)

Koran Kami with Lucy in The Sky by Bre Redana My rating: 3 of 5 stars Membuat koran itu mudah, kawan. Bebas. Memori. Ini benang merah yang berkelindan sepanjang buku tipis tersebut. Sepanjang waktu Bre bernostalgia soal masa-masa jurnalistik menjadi vocatio. Panggilan. Hingga simpang surut kehidupan. Era baru muncul. Digital menggantikan yang lama, kuteringat senjakala media cetak kolom penulis di Kompas minggu (yang kemudian ramai-ramai dibahas minggu demi minggu di berbagai media). Tidak berlebihan ketika membaca Lucy in the sky, seolah kita sedang beriringan mendengarkan petuah-kisah manis-dari sosok yang paham luar dalam isi perut bisnis media. Saya sendiri menikmatinya. Dari awal ceritanya mengalir. Tak terkesan kita sedang membaca sebuah memoar. Opini Bre kadang meledak di beberapa bagian. Mengkritisi hayat hidupnya yang dulu begitu disegani. Ini bukan pabrik sandal, pungkasnya. Hmm. Tulisan bergenit-genit ria pun tak menjadi pembatas kenyamanan membaca buku ini. Saya anggap s

Book Review: Dream Big Make an Impact (Penerbit Buku Kompas)

Dream Big Make An Impact by Rizkya Dian Maharani My rating: 4 of 5 stars Isinya inspiratif dan kekinian. Ketika anak muda berbisnis dan secara tidak langsung memberi dampak yang begitu besar bagi penyerapan tenaga kerja, meminimalkan dampak lingkungan, dan memberi kesejahteraan dalam arti sebenarnya. Semua bintang tamu Big Bang Show yang keren-keren ini diberi narasi singkat, latar belakang usaha, prospek usaha dan perjalanannya, tak lupa respon mentor tentang usaha tersebut. Beberapa produk bisnis yang menarik bagiku adalah jamu, anggur asal Bali, Tas dari sak semen (luar biasa idenya)-jadi ingat kejadian beberapa minggu kemarin, ada pembangunan di sebelah rumah. Sampah sak semen mereka dibakar begitu saja dan kebetulan masuk ke dalam kamar. GrowBox (nanam jamur sendiri). Well done. View all my reviews

Book Review: The Mixer by Michael Cox

The Mixer by Michael Cox My rating: 4 of 5 stars "Narasi Sepakbola yang Spektakular" Dikemas dalam narasi yang memikat, penulis Zonal Marking, Michael Cox menceritakan bagaimana Liga Premier Inggris berkembang, menjadi salah satu industri olahraga terbesar dunia selain NFL. Saya (Steven) melihat buku ini pertama kali saat kepo twitternya pundit Bein Spot Indonesia, Pangeran Siahaan. Beli bukunya. Kukira ini buku jadul. Gapapalah, isinya "sejarah" merangkum taktik para klub EPL. Eh ternyata, buku ini diterbitkan di tahun 2017. Dan buku ini menjadi semacam refleksi memperingati 25 tahun berjalannya Liga Inggris. Sebagai penikmat EPL, walau saya kontinu mengikuti liga ini praktis saat SMA, waktu masa jaya-jayanya Liverpool. Iya waktu tahun 2007-08, jaman old Fernando Torres sedang on fire. Ketika membaca buku ini tetap nyambung, dan saking serunya isi buku ini. Saya bersemangat membaca The Mixer seperti membaca Koran Bola di era sebelum kedatangan internet. Saat an

Selamat Tahun Baru 2018

Photo by Saz B on Unsplash Pertama-tama HBC mengucapkan selamat memasuki tahun 2018, semoga semua pembaca Haremi Book Corner selalu dalam keadaan yang baik. Sebelumnya di 2017, saya membaca cukup banyak buku nonfiksi menarik. Juga ada dua karya sastra Indonesia yang jempolan. Saya wajib menyebutkan Dawuk dan Ratu Sekop sebagai karya penulis kita yang layak dibaca akhir-akhir ini. RC 2017. Buku-buku yang kudaftarkan di laman Goodreads selama 2017. Di 2018, saya ingin membabat timbunan, fyuuh~ dan juga membaca sebanyak mungkin buku-buku bagus yang bisa dibeli. Target baca tahun ini 100 buku. Kalau mbak Desty, 102 buku dengan asumsi 2 buku per minggu. Kira-kira seminggu berapa buku ya. Nanti kita lihat deh. Beragam genre yang ingin saya baca di 2018, masih berkisar tentang buku bisnis, teknologi, media. Saya juga ingin baca buku-buku sepakbola. Saya lagi baca "The Mixer". di 2017, sungguh menyesal Kosmik Mook mengeluarkan edisi terakhir. Jadi di