Showing posts with label Crime. Show all posts
Showing posts with label Crime. Show all posts

Tuesday, 17 February 2015

Review Buku The Silkworm - Ulat Sutra oleh Robert Galbraith.



 Judul: The Silkworm - Ulat Sutra
Penulis: Robert Galbraith
Alih bahasa: Siska Yuanita
Alih bahasa kutipan: M. Aan Mansyur
Cetakan: pertama, 2014
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama


Kembali kita bertemu dengan Cormoran Strike di London. Sang detektif menikmati publisitas keberhasilannya menguak pembunuhan seorang model tenar di "Dekut Burung Kukuk" atau yang dikenal dengan "The Cuckoo's Calling". Kali ini J.K.Rowling a.k.a. Robert Galbraith menghadirkan cerita pembunuhan berdasarkan karya sastra. Satu hal yang merangkum pengalaman membaca Ulat Sutra adalah memuaskan. Rasanya betul-betul puas bisa menamatkan seri kedua RG yang sebentar lagi bisa dinikmati serial tv.


Wednesday, 23 April 2014

Rekomendasi Novel Agatha Christie Buku Catatan Josephine

Drama pembunuhan yang mengejutkan


Judul buku: Buku Catatan Josephine
Penulis: Agatha Christie.
Halaman: 287.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Keluarga Leonides adalah keluarga besar yang hidup berkelimpahan di rumah besar di daerah terpandang di pinggiran kota London. Setelah kematian Aristide Leonides, baru terungkap bahwa salah satu anggota keluarga itu ternyata pembunuh. "Buku ini salah satu favoritku.
Menulisnya merupakan kenikmatan tersendiri. Dan aku yakin buku ini salah satu karya terbaikku" ---Agatha Christie

Buku ini merupakan salah satu favorit dari sang penulis. AC mengakui bahwa ide dasar dari cerita ini sudah ada di pikirannya dan tinggal butuh waktu yang pas untuk menyelesaikannya. Bayangkan jika ratu misteri hidup di jaman sekarang, dengan imajinasi yang luar biasa pasti sudah menjadi incaran sutradara film Hollywood buat menulis skenario yang jempolan. Box Office dan pemasukan jutaan dolar pasti sudah menjadi ganjaran yang pas buat karya-karyanya. BCJ ini kebetulan ada bisa disewa dan AC menyebutkan cerita ini adalah salah satu karyanya yang terbaik membuat saya sesegera mungkin membacanya. Cerita mengenai drama pembunuhan yang mengejutkan.

Premis buku ini menarik ketika seorang hartawan yang tinggal di sebuah mansion Three Gables bersama keluarga besarnya meninggal. Aristide Leonides sebagai kepala keluarga memang sudah uzur dan telah bersiap meninggalkan tanggung jawabnya kepada salah seorang anggota keluarga yang dipercayainya. Seorang pemuda yang hendak menyunting cucu dari tuan Leonides secara tidak langsung turut dalam drama keluarga Leonides. Charles Hayward mencintai Sophia dan ingin segera melangsungkan pernikahannya. Pemuda ini kemudian turut serta dalam menginvestigasi kasus tersebut dibantu oleh koneksi ayahnya yang menjabat sebagai petinggi kepolisian. Dengan bantuan dan nasihat rekan kerjanya Taverner dan pengalaman sang ayah, dirinya yang penasaran mencoba menelusuri jejak si pembunuh dari orang-orang di rumah keluarga Leonides. Setiap orang di rumah tersebut punya motif buat membunuh sang kakek. Tapi siapakah orang tersebut? Lambat laun, tampaknya Charles telah menyadari bahwa kematian sang kakek tua hanyalah sebuah pintu buat sebuah rahasia kelam yang menakutkan.

Membaca buku ini jauh berbeda dengan beberapa buku AC yang sudah saya baca. Disini percakapan yang memberikan efek drama sangat intens, berbagai petunjuk diberikan dan disebar di sepanjang jalan cerita. Kita diajak ikut bergabung di suasana ketakutan yang ada di Three Gables. Cerita yang menghibur sekaligus memberikan rasa penasaran sehingga ingin segera membaca halaman akhir. Kita diajak melihat momen semua orang takut dituduh menjadi tersangka, Charles yang penasaran turut berempati terhadap masing-masing tokoh namun tetap fokus pada penyelidikannya, karakter-karakter yang ada sungguh menarik dan menggemaskan misalnya si kecil Josephine. Dari segi ceritanya yang brilian ini tentu saja sudah menginspirasi banyak penulis maupun sineas untuk berkarya.

Kisah yang menarik buat dibaca oleh pecinta cerita drama kriminal yang berkelas.

Monday, 21 April 2014

Pria Bersetelan Cokelat

Petualangan gadis petualang di tanah berlian



Judul buku: Pria Bersetelan Cokelat
Pengarang: Agatha Christie
Halaman: 392
Penerbit: GPU


Pria Bersetelan Cokelat adalah buku ketiga Agatha Christie yang saya baca  setelah melihat rekomendasi judul pilihan dari 501 must-read books. Bertempat di benua Afrika kita diajak berpetualang menyusuri debu dan sengatan panas matahari yang membuat kulit kecoklatan. Disini petualangan gadis muda yang memiliki jiwa petualang di tanah yang kaya berlian menghibur pembaca dengan sentuhan misteri ala AC.

Premis buku ini adalah terdapat beberapa kejadian beruntun yang saling terkait. Mirip cerita aksi Hollywood aksi tersebut dibuat oleh sebuah organisasi rahasia yang bergerak untuk mengeruk uang. Sang pemimpin yang disebut sebagai "kolonel" dengan kelicikan dan kemampuan luar biasa menguasai dunia kriminal, diramalkan akan jatuh oleh seorang wanita. Di bagian dunia yang lain, seorang gadis muda yang cantik jelita bernama Anne Beddingfeld baru saja kehilangan ayahnya sang peneliti tersohor namun miskin harta. Dirinya secara kebetulan berdiri di dekat rel yang menjadi tempat kejadian perkara sebuah pembunuhan. Dasar anak muda yang cemerlang pikirannya, dia menjadi saksi di penyelidikan pendahuluan kasus pembunuhan oleh pria bersetelan cokelat. Kemampuannya sebagai seorang saintis yang diperoleh ketika menemani ayahnya menulis dan meneliti membuat banyak sekali rekaan apa yang sebenarnya terjadi di benak sang gadis. Berbekal informasi dari sepucuk kertas yang didapatnya ketika berada di stasiun, seluruh warisan sebesar 87 pound ditukar dengan tiket kelas 1 pelayaran ke Afrika Selatan dan dimulailah petualangan hebat yang jauh dari bayangan dirinya. Dengan modal nekat dan keberanian nona Beddingfeld tidak tahu perjalanan itu akan merubah takdir masa depannya.

Tambang rakyat
Buku ini dari awal sungguh menarik dan mengajak pembaca berlari kencang mengikuti alurnya. Kisah sang gadis muda yang menyentuh merupakan elemen kuat yang klop di hati pembaca. Kita diajak berempati dan terenyuh terhadap anak yatim piatu ini. Karakter-karakter di dalamnya juga menarik dan berperan memperkuat cerita yang ada. Misalkan Miss Blair seorang nyoya kaya yang kelak sangat dekat dan menjadi rekan penyelidikan nona Beddingfeld. Si nyonya sering menyebut Anne sebagai gadis gipsi, juga senang dengan petualangan berhadapan dengan pengalaman mendebarkan. Terus ada Kolonel Race, seorang agen rahasia plus hartawan yang turut membantu sang tokoh utama. Petualangan plus romansa menjadi bumbu yang komplet untuk memuaskan pembaca. Berbagai twist baru dijelaskan di bagian akhir buku ini, dan con character ala AC membuat keseruan membaca buku ini bertambah. Angkat topi untuk sang ratu misteri buat cerita yang menghibur dan akhir yang bahagia.

Pria Bersetelan Cokelat layak buat dibaca para penggemar cerita petualangan kriminal dan khususnya Agatha Christie. Semoga terhibur lewat bacaan ini.

Sunday, 20 April 2014

Lalu Semuanya Lenyap

Drama kriminal legendaris



Judul buku: And Then There Were None Lalu Semuanya Lenyap
Penulis: Agatha Christie
Halaman: 296
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama



Buku dengan judul asli Ten Little Nigers merupakan buku kedua sang ratu misteri yang saya baca. Novel misteri pertama kali terbit di tahun 1939 kemudian diganti judulnya menjadi And Then There Were None dan Ten Little Indians karena dianggap rasis. Judul ini laris bak kacang goreng terjual hingga 100 juta kopi di seluruh dunia (buku misteri terlaris sepanjang masa). Kisahnya yang muram membuat buku ini layak menjadi drama kriminal legendaris sepanjang masa.


"In real world, no good deed goes unpunished, so does for sin."
Agatha Christie dengan apik menceritakan sepuluh orang dengan kaitan langsung atas pembunuhan orang lain, tetapi dewi keadilan belum menyentuh setiap mereka sehingga masih dapat hidup nyaman saat itu. Di awal cerita masing-masing calon korban diajak ke sebuah pulau misterius yang terkenal akibat menjadi buah bibir di media, Pulau Negro!. Mereka tidak menyadari udangan itu sebenarnya sebuah perjalanan tanpa tiket pulang. Masing-masing orang masuk dalam jebakan sang pengundang, terjebak tidak bisa kembali ataupun keluar dari pulau. Bak permainan psikopat modern, kesepuluh orang tersebut mati satu per satu dengan cara yang serupa dengan sebuah sajak permainan anak negro. Sutradaranya begitu ulung, tidak ada bekas, tidak ada jejak namun tersembunyi sebuah rahasia besar. Penasaran kan dengan premis cerita ini?

Informasi terbaru karya fenomenal garapan Agatha Christie ini sudah banyak diadaptasikan ke cerita dan film. Industri perfilman Amerika di tahun 2014 lewat film "Sabotage" dengan bintang utama Arnold Schwarzenegger mengangkat ide buku tersebut untuk menjadi sebuah tontonan aksi ala Hollywood. Kebetulan saat ini filmnya sedang diputar di bioskop nasional. Dari awal saya sudah menaruh ekspektasi tinggi di judul ini, drama pembunuhan yang intens dengan semua tokoh memiliki motif dan alibi yang kuat membuat kita diajak berandai-andai siapa tokoh utama di balik semua ini. Terlepas dari hal tersebut, cerita tersebut kurang greget dan menohok seperti karya terbaiknya, Pembunuhan atas Roger Ackroyd. Namun di akhir cerita seperti biasa, kita harus angkat topi buat plot luar biasa yang diciptakan sang ratu misteri. Ending yang tragis sekaligus dramatis melengkapi buku ini. AC berhasil membuat con character yang serupa di film The Prestige.

Well done dengan garapan yang sempurna menjadi alasan suksesnya novel ini di pasaran. Novel ini layak dibaca untuk penggemar cerita misteri, baik para penggemar kisah Agatha Christie dan pemburu novel misteri berkelas dan diakui dunia.

Tuesday, 1 April 2014

Rekomendasi Novel Misteri Terbaik Sejagad Pembunuhan Atas Roger Ackroyd Agatha Christie.

Cerita kriminal yang luar biasa

 

The Murder of Roger Akroyd is just amazing. The book isn’t your usual fast-paced thriller, so it gives you time to try to guess who the culprit(s) is/are. And then you’ll be staring at the last page with your mouth wide open.
—Sophie Cunix.
Sampul lama GPU


Agatha Christie seorang novelis yang eksis dari tahun 1920an memiliki basis penggemar yang luar biasa di Indonesia. Bisa dilihat novel-novel karangan si Ratu kriminal  turut menjadi karya fenomenal bagi penerbit Gramedia. (Berkali-kali cetak ulang agar bisa dinikmati pembaca baru tentunya). Saya rasa karya beliau masih banyak diperbincangkan hingga saat ini. Bahkan menyambut perayaan 100 tahun Agatha Christie. Di tahun 2016 Sophie Hannah sang penerus Poirot merilis novel Poirot terbaru yang bertajuk "Closed Casket". Judul ini telah diterjemahkan oleh Gramedia Pustaka Utama. 

Sedikit mengingat ke belakang. Perkenalan saya dengan karya Agatha Christie adalah ketika masih duduk di kelas 6 SD. Belum tertarik membaca novel tebal. Saat itu sepupu saya yang sedang sekolah di Malang senang sekali membaca dan mengoleksi novel ini. Astaga koleksinya setumpuk. Bukan. Seingat saya 2-3 karton penuh. Saya sampai terkagum-kagum melihat koleksi mereka.

Pembunuhan Atas Roger Ackroyd adalah buku AC pertama yang saya baca, sebabnya tak lain tak bukan setelah membaca artikel yang menyebutkan "Asosiasi Penulis Kriminal" sedunia memberi penghargaan utamanya atas cerita ini. Sungguh beruntung saya berhasil memendapat novel ini dan langsung membacanya. Tahun lalu (2014) saya mendapat info bahwa perusahaan keluarga penulis akan melanjutkan novel legendaris ini. Tentunya akan mendapat sambutan beragam dari para penggemar AC di seantero dunia. Sang penulis membuktikan lewat buku ini, dia berhasil menelurkan cerita kriminal yang luar biasa. Karya yang kelak menginspirasi banyak cerita detektif. cerita bergenre thriller.

Rasa penasaran saya akan bagaimana novel yang tergabung dalam "37 Books With Plot Twists That Will Blow Your Mind" versi Buzzfeed ini membuat ekspektasi saya sudah sangat tinggi sejak membaca 1/3 bagian di buku ini. Hingga menghabiskan halaman terakhir, ada kepuasan tertentu yang sulit diungkapkan dengan kata-kata (hypno writing kata orang atas kemampuan sang penulis menggaet para pembaca setianya).

Premis ceritanya sungguh menarik, seorang konglomerat kaya kesohor di sebuah desa bernama King Abbot tiba-tiba meninggal di kamar kerjanya. Di malam naas itu bukan sebuah kebetulan semua orang yang memiliki hubungan kerja & keluarga berada di desa tersebut. Motif materi nampaknya menjadi alasan paling masuk akal dibalik tragedi pembunuhan ini. Drama di dalam keluarga terhormat yang dibumbui hubungan gelap menjadi bumbu penyedap kisah tragis ini. Ketika semua bukti dan kenyataan yang terjadi nampak jelas mengarah kepada seseorang. Akankah keadilan dapat ditegakkan? Apakah kebenaran dari muslihat ini dapat ditemukan? 

Tanpa bermaksud untuk mengungkapkan pembahasan lebih lanjut (yang dapat mengarah kepada spoiler), Sosok ibu yang mengaku sangat senang merangkai bunga dan memasak ini lewat tokoh detektif partikelir Hercule Poirot berhasil membawa pembaca hanyut dalam cerita ini. Diceritakan HP sudah ingin pensiun dari pekerjaannya memilih tinggal di sebuah desa yang terpencil. Sang detektif sudah sangat matang, lebih tenang dalam menyelesaikan kasus ini. Dia telah mendapat reputasi serta disegani oleh orang-orang disekitarnya. Dirinya senang sekali membanggakan sel kecil berwarna kelabu (tentu saja sudah sangat sering dipakai untuk berpikir, menganalisa kasus-kasus berat). Bisa dibayangkan bagaimana sepak terjang HP ketika masih di awal karir dan saat berada di usia "emasnya". Penulis dengan cerdik bermanuver di dalam cerita dengan narasi seorang dokter. dr. James Sheppard menjadi kawan si detektif dalam penyelidikan kasus ini. Catatan demi catatan yang dihasilkan pak dokter inilah yang membawa kita untuk menyusuri perjalanan mencari kebenaran yang sesungguhnya.

Sejak awal hingga pertengahan buku ini, saya telah menduga dan memberikan perkiraan siapa sebenarnya dalang di balik kasus pembunuhan yang sangat rapi ini. Memasuki 1/3 akhir, lebih tepatnya 2-3 bab terakhir adrenalin saya berhasil dimainkan oleh sang penulis. Penulis berhasil menyingkap potongan demi potongan kecil hingga menjadi sebuah mahakarya cerita. Sungguh ketika memasuki babak klimaks di novel ini, degup jantung saya semakin cepat dan pada saat akhir itu rasa penasaran saya terbukti. Ramalan saya meleset dan ketika membaca tudingan dari si detektif senior ini, jantung seperti hendak terhempas keluar. Saya yakin banyak pembaca terperanjat mengetahui akhir kisah ini (penasaran bukan?). Membaca dari awal hingga akhir membuktikan karya master misteri sepanjang masa ini adalah sebuah narasi yang elegan, luar biasa. Menurut pandangan saya, twist akhir merupakan salah satu alasan dinobatkannya Pembunuhan atas Roger Ackroyd sebagai novel kriminal terbaik.
Tokoh fiksi yang masuk orbituari New York Times
Novel berkelas ini sungguh layak dibaca bagi Anda pecinta buku thriller, cerita kriminal terutama untuk pengagum sosok Hercule Poirot. Sajian yang tidak lekang oleh waktu. Warisan bagi pembaca di seluruh dunia.

Identitas Buku.
Judul Buku: Pembunuhan Atas Roger Ackroyd

Penulis: Agatha Christie

Halaman: 376

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

nb: artikel ini disunting ulang di 29/9/2016.

Tuesday, 21 January 2014

The Day of The Jackal by Frederick Forsyth

Menegangkan sampai akhir!




Merupakan 100 cerita kriminal terbaik sepanjang masa, Ya benar saya udah mengecek list tersebut. Ada juga nama Agatha Christie dengan 3-4 judul di dalamnya. Mengapa saya bisa membaca salah satu masterpiece Frederick Forsyth ini? ceritanya sangat kebetulan, ketika waktu itu sedang kopdar BBI Jogja di TM Affandi, saya menemukan salah novel FF ini yang berjudul The Devil's Alternative. Singkat cerita dulu BBI pernah baca bareng salah satu novel FF yang berjudul The Day of The Jackal. Dilihat dari blurb dan predikat yang melekat dari buku ini, tidak salahnya mencoba untuk membaca novel bersetting Prancis tahun 60an. Satu kata yang menggambarkan cerita ini adalah menegangkan sampai akhir.

Cerita tentang pembunuh bayaran saat ini sudah menjadi bumbu utama film Hollywood yang bisa dinikmati lewat DVD ataupun bioskop, kisah mercenary selalu mendapat tempat tersendiri bagi pecinta film aksi maupun thriller. Ada hitman dkk yang menjadi icon game dan film tentang sosok pembunuh bayaran profesional dengan tembakan mengerikan, one shot one kill. Buku ini berbeda, meski ditulis oleh sang pengarang pada tahun 70an ketika dibaca pada saat ini masih sangat menghibur. 

Ok, lompat ke ceritanya. Disini dikisahkan tentang usaha kaum pemberontak untuk melakukan kudeta terhadap Presiden Prancis. Lewat berbagai usaha yang dilakukan akhirnya gagal dan menempuh pintu kegagalan. Akhirnya salah satu petinggi OAS mendapat ide untuk mencoba menghire pembunuh profesional. Nah mulailah kisah perjalanan sang tokoh utama, sosok jangkung berambut pirang berpaspor Inggris, dikenal dengan nama sandi JACKAL. 

Dibagi menjadi 3 bagian besar cerita, perencanaan untuk usaha menghire JACKAL, usaha pencarian si peneror keamanan Presiden, dan terakhir bagian penutup yang tidak kalah seru. Penulisan yang super detail ini menjadi keunggulan membaca buku ini, selain itu cerita yang menarik membuat kita tegang dari awal hingga akhir. Dari setiap bab kita diajak buat ikut serta bergabung dalam perjalanan dua pihak, satu pihak pemerintah perancis dan pihak pemberontak yang lebih didominasi si hitman Inggris. Fast Pace, ceritanya cover both side. Penulis mengajak kita pembaca buat beraksi dengan Jackal dan pemerintah Prancis dipimpin oleh komisaris detektif Lebel.Disini juga kita dapat menemukan cerita menarik dengan setting Prancis yang eksotis. Satu hal buku ini menginspirasi banyak orang, sebab di dalamnya menjelaskan bagaimana cara menjadi hitman sejati, baik cara berpikirnya, cara-cara persiapan hingga bagaimana bisa lolos dari pemeriksaan ketat dsb.

Buku terbitan Serambi layak diacungi jempol karena kisah ini benar-benar menarik dan 100% direkomendasikan buat pencinta kisah kriminal dan thriller. Special thanks to Oky BBIers Jogja yang berbaik hati meminjamkan bukunya ini.

---------------------------------------------------------------------------------




Beberapa catatan mengenai novel ini, (berindikasi spoiler, read at your risk)

Hal pertama adalah beberapa ungkapan masih belum diterjemahkan, hal ini mungkin untuk menambah taste Prancis di dalam cerita. Hal kedua adalah sisi psikologis dari si Jackal, menurut saya belum dieksplor lebih lanjut. ya kita ingin tahu bagaimana rasanya diberikan tugas super berat tersebut. Bagaimana ketika sudah mendekati D-day, ketika nampaknya lebih banyak tekanan yang dihadapi. Ketiga adalah ending yang menurut saya kurang ok. Jujur saya sempat kecewa karena ya begitulah. Memang penulis sudah sedikit membocorkan masa depan di bagian-bagian yang bila dibaca dengan teliti, kita pasti bisa mengasumsikan bagaimana nantinya cerita akan berakhir. Nothing to say TDoJ saya beri skor 4/5 kalau di GR dikatakan really like it, inilah salah satu dari 100 cerita kriminal terbaik sepanjang masa yang telah dibaca, selanjutnya saya akan berburu beberapa cerita lainnya, mencoba cerita dan pastinya taste pengarang yang berbeda.

merci pour lire cet article



Thursday, 28 November 2013

Negeri di Ujung Tanduk by Tere Liye

Sekuel apik dengan aksi dan drama yang mengesankan

Judul Negeri di Ujung Tanduk  
No. ISBN 9789792294293 
Penulis Tere-Liye 
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Tanggal terbit April - 2013 
Jumlah Halaman 360 








Setelah membaca buku #1 Negeri Para Bedebah, Tere Liye mampu memukau pembaca dengan kisah yang tidak jauh berbeda dengan yang ada di kehidupan sekitar kita. Pertama menyangkut kasus salah satu bank yang mendapat fasilitas bailout dari pemerintah, dan sekarang pun masih hangat dibicarakan. Pada buku #2 ini penulis mengangkat salah satu isu yang populer, yaitu mafia hukum. Dua jempol buat penulis yang mampu mengisahkan dengan begitu nyata, sehingga pembaca merasa "hidup" di dalam cerita tersebut. Kita tidak asing karena fenomena tersebut telah kita baca sehari-hari di berbagai media. Di buku #2 ditutup dengan aksi dan drama yang mengesankan, plus dengan sederet nilai mulia dan luhur,

Pada awal membaca hingga pertengahan buku ini, penulis cukup banyak mengulang formula yang ada di buku #1, tentu sangat mudah membuat pembaca merasa bosan dan bertanya-tanya, apa lagi kelanjutan dari cerita ini. Sampai pada bagian-bagian klimaks, penulis mampu memainkan emosi dan imajinasi pembaca lewat deretan scene yang cukup memorable.  

"Kepedulian kita hari ini akan memberikan perbedaan berarti pada masa depan."

NDUT secara keseluruhan memuaskan, dan sangat menarik buat diikuti. sangat direkomendasikan buat pembaca remaja hingga dewasa yang tertarik dengan masalah sosial dan hukum. Terakhir terima kasih buat Mas Dion anggota BBI Jogja paling kesohor dengan blog Bacar Biar Keren yang telah meminjamkan 2 buku Tere Liye ini, (masih segel malah). Skor 4/5 buat NDUT.