Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2017

Jatuh Bangun Perjalanan Nike. Cerita Sang Juara. Review Buku "Shoe Dog" oleh Phil Knight.

2017 3 hari sebelum ulang tahunku yang ke 26, sepertinya ini adalah hadiah yang cukup wah. Di samping anugerah yang telah Tuhan berikan dalam hidupku, nafas kehidupan, dan hari demi hari yang Dia tambahkan. Gratitude. Aku membaca memoar seorang pendiri Nike, brand kenamaan, sport apparel paling keren sedunia. Bukunya kubeli beberapa bulan lalu. Malam ini sesaat menuntaskan “Shoe Dog”, saya akan serius mengakui, memoar ini sedikit banyak memberi nasehat dan pengalaman tak terkira, dan tampaknya akan punya dampak dalam perjalanan saya kedepan. Beberapa biografi lain yang juga memberi dampak ke dalam hidup saya adalah biografi Tahir, pemilik Mayapada. Di salah satu tulisan, dia mengingatkan kalau mau pegang usaha, harus all out. Do 120% begitu istilahnya. Sejujurnya. Hingga saat ini, saya masih kepayahan mengatur waktu. Akibatnya. Bangun telat. Jam kerja pun sudah agak siang. Saya sadar tidak memberi teladan yang baik. Bukan mau mencari excuse . Sejak kuliah, saya agak susah

(Opini) Mereka yang Layak diberi Ucapan Selamat Hari Buku Nasional 2017

Selamat hari buku yang pertama, saya akan ucapkan kepada para pembaca buku di Indonesia, kita semua yang menggerakkan industri ini sehingga sampai sejauh ini para penerbit dan pelaku lainnya bergulir dengan lancar. Tidak ada yang terlalu mahal untuk mendapat buku idaman. Untuk buku yang masih tertimbun, mungkin saatnya menyortir, dan mengiklaskannya untuk bertualang di rumah baru. Memberi ucapan selamat yang kedua, kepada para penerjemah, editor, semua pihak yang mengakuisisi naskah buku asing, kalian semua sungguh berjasa mengenalkan bacaan luar kepada kami. Mungkin masih banyak buku bagus di sana, yang belum mampu kami beli, tapi dengan menunggu relatif cepat, kami tidak ketinggalan buku-buku menarik yang sebelumnya ditata menarik di tokobuku impor. Selamat Hari Buku Nasional, yang ketiga untuk para penerbit independen, di manapun Anda berada, terima kasih karena sudah mengenalkan bacaan-bacaan di luar kebanyakan koleksi penerbit arus utama. Isi yang menggugah, menghadir

Menyoal Gerakan Literasi (tapi) tanpa Campur Tangan Negara

Di kolom rutin miliknya, AS Laksana mencoba memilah bagian penting dalam gerakan literasi yang mulai bergaung di bumi nusantara. Selepas Pak Jokowi bertemu dengan para pegiat di Hari Pendidikan Nasional, memberi janji bebas ongkir untuk pengiriman ke daerah pelosok. Pertama harus kita pahami bersama "Gerakan Literasi tanpa Campur Tangan Negara" ini adalah opini dari sosok penulis, seorang ayah, dan kolumnis yang mencoba menangkap ruh perkembangan masyarakat. Menarik untuk kita perhatikan. Di bagian awal, mas Sulak, bilang ketika si anak mulai suka membaca. Apakah kita akan sanggup melihat perkembangan si anak dari waktu ke waktu. Which is not looking good based on parents perspective , kalau kesannya si anak cuma baca aja, "bermalas-malas", kayak kurang inisiatif membantu orang tua, misalnya. Kalau dipikir iya juga ya. Dipanggil nggak nyahut-nyahut. Eh, si Bintang lagi senyam-senyum, lagi asyik baca buku bergambar. Kedua, ketika gerakan literasi sudah mu

Cerita Birthday Fundraising Pertama: Donasi Perpus SMA.

Di bulan ini saya akan berulangtahun, dan saya pikir ada baiknya berbuat sesuatu yang beda. Ada 1 penggalangan dana yang saya buat di Kitabisa.com. Semula saya pikir, ide ini apa iya, saya bisa. Namun malam itu keinginan tersebut makin besar setelah baca sosok Timmy, pendiri kitabisa.com di buku “Disruption” karya terbaru Prof Rhenald Kasali. Nothing to lose. Saya segera membuat laman kampanye dan menulis cerita di balik birthday fundraising ini. Ini bukan tentang saya. Ini adalah kesempatan ambil bagian dalam pembangunan pendidikan lokal. Di dekat rumah. Ada SMA dengan perpus yang sudah establish namun koleksinya masih jauh dari optimal. SMA Kristen YPKPM Ambon namanya. Sekolahnya bisa teman-teman lihat di sini: http://www.smakrisambon.sch.id Selasa (2/5/17), Pak Jokowi memberikan kabar baik bagi pegiat literasi di daerah. Memang selain harga buku yang naik terus, biaya logistik adalah salah satu alasan tidak banyak orang bisa mengakses buku bermutu. Biaya ongkos kirim ak