Skip to main content

Interview with Sabrina "Notes of The Dreamer"




Pada kesempatan ini H23bc akan berbincang dengan Sabrina, penulis dan peresensi buku di Notes of The Dreamer. Disini dia akan berbagi soal buku favoritnya, buku terbarunya Silent Melody, dan trik memulai menulis cerita fantasi. Semoga kalian terinspirasi mengikuti jejaknya. Tanpa berpanjang lebar akhirnya saya mengucapkan selamat membaca.


Hi mbak Sabrina. Salam kenal ya. Dari bio yang kubaca ternyata menyenangi hal-hal berbau sains. Penyuka bercocok tanam hidroponik pula. Terima kasih mau berbagi disini.


Pertanyaan awal untuk admin Notes of the Dreamers. Suka nonton film enggak? Boleh cerita sedikit film terakhir yang ditonton?

Suka nonton dong, walau jarang karena waktunya lebih banyak abis buat baca. Terakhir saya nonton Insurgent di bioskop bareng dua adik saya. Kebetulan salah satu adik saya fans berat seri Divergent. Dia langsung minta nonton pas hari pertama film itu keluar. Saya pun langsung setuju karena saya hampir selalu nonton film adaptasi dari buku.


Siapa sih penulis yang menginspirasi penulisanmu?

Sebenarnya yang bikin saya ingin menulis itu gara-gara nonton film serial Putri Huan Zhu. Dulu saya suka bikin recap film itu saking suka sama ceritanya. Lalu karena kebiasaan, saya jadi berpikir ingin menulis cerita sendiri. Terus saya mulai belajar cara menulis dari membaca buku-buku terjemahan Sandra Brown. Kebetulan waktu itu saya suka sekali sama penulis itu. Sampai sekarang Sandra Brown tetap jadi penulis favorit saya karena alasan sentimental.


Mengenai Silent Melody. Buku terbaru yang terbit dalam waktu dekat ini. Boleh banget cerita sekalian promosi disini :)



Hehe... jadi malu. Silent Melody adalah buku kedua saya yang berhasil diterbitkan. Ceritanya tentang dua sahabat yang salah satunya menyimpan rahasia sehingga tidak berani menyatakan perasaannya. Lalu rahasia tersebut nantinya akan menimbulkan kebencian dan dendam. Genrenya drama dan romance. Jauh dari tema science fiction & fantasy sih. Tapi beli ya, teman-teman. :)


Kembali ke topik utama. Soal genre Science Fiction & Fantasy. Menurut kamu cerita fantasy yang bagus itu seperti apa?

Bagi saya, cerita fantasi yang bagus harus punya setting dan sistem dunia yang bikin saya tertarik untuk membaca lebih lanjut. Apalagi kalau penulisnya itu bisa menjelaskannya dengan detail. Pasti rasanya saya beneran masuk ke dunia fantasi. Selain itu, cerita fantasi yang bagus juga harus didukung dengan tokoh utama yang unik dan menyenangkan. Kan bisa bosen juga kalau tokohnya biasa-biasa saja.


Kasih tahu dong kesan dari buku fantasy yang baru selesai kamu baca?

Buku fantasi terakhir yang saya baca itu Shatter Me karya Tahereh Mafi. Kebetulan saya termakan oleh review-review yang bilang buku ini bagus. Sayangnya, saya tidak begitu suka dengan penulisannya yang kurang rapi. Tokoh-tokohnya juga tidak berkesan buat saya.


Seperti yang bisa kita lihat di Notes of the Dreamer. Bacaan mbak Sabrina (penasaran nama aslinya.) biasanya punya ketebalan di atas rata-rata. Lebih suka yang tebal ya mbak? Terus gimana trik buat biasa membaca buku-buku yang seperti itu?

Nama saya beneran Sabrina. Haha... Cuma nama panjangnya yang beda. Harusnya Sabrina Tedja bukan Sabrina Zheng/Sabrina Zee.

Kembali ke pertanyaan. Iya, saya memang lebih suka baca buku yang tebal. Apalagi yang banyak serinya. Biasanya buku tebal itu lebih kompleks dan menceritakan banyak tokoh. Terus saya nggak usah cepet-cepet ngucapin selamat tinggal ke buku itu. Saya suka sedih kalau ceritanya cepat berakhir. Terutama kalau bukunya bagus banget.

Salah satu trik saya buat baca buku tebal itu: berusaha nggak melihat dan menghitung sisa halaman yang harus dibaca. Mengalir saja. Kalau ceritanya bagus, 700 halaman itu nggak kerasa sama sekali. Bahkan mungkin minta nagih halaman lagi ke penulisnya. :)


Apa sih bedanya sci-fi fantasy sama jenis fantasy yang lainnya? Dan kenapa tertarik dengan science fiction fantasy? @asysyifaahs

Yang membedakan sci-fi fantasy dan fantasy lainnya itu terletak pada spekulasinya. Sci-fi fantasy pasti memiliki dasar teori dan bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan yang ada, walaupun belum tentu bisa terjadi. Kalau fantasy yang lain itu sangat bebas, tidak ada batasan. Ada yang membahas peri, vampir, dunia lain, makhluk aneh yang tidak ada di dunia ini, dll.

Tidak semua buku science fiction dan fantasy cocok buat saya. Tapi dari semua genre yang ada, saya paling enjoy baca science fiction dan fantasy. Saya bisa menemukan sesuatu yang unik, aneh, dan nggak ada di dunia nyata. Kesannya seperti berpetualang ke tempat yang jauh dan ikutan traveling sama tokoh-tokohnya. Saya juga suka drama dan romance sih. Apalagi kalau digabung sama science fiction/fantasy, lengkap sudah. XD



Pernahkah blogger buku merasa tiba-tiba bosen baca buku setelah estafet baca dan review buku sekaligus? Solusinya gimana? @evizaid

Saya sih nggak pernah bosen baca buku. Baca itu sudah seperti bernapas buat saya. Tapi saya bisa bosen nulis review. Bahkan saya bisa absen lama nggak nulis review karena lagi nggak ada mood. Biasanya buku-buku yang belum direview bakal ditumpuk dulu, antri buat dibikin reviewnya nanti.

Solusi terbaik buat yang bosen baca buku, mungkin sebaiknya berhenti dulu bacanya dan lakukan kegiatan lain. Pasti jenuh juga kalau baca terus tidak berhenti. Nanti juga mood bacanya datang lagi. Baca itu harus dinikmati, jangan dianggap beban. Santai saja.



Aku penulis pemula yang demen baca Fantasy. Ada saran untuk bisa menulis buku seperti kakak?

Walaupun saya demen baca Fantasy, saya kebanyakan menulis cerita drama dan romance. Cerita fantasy itu susah sekali ditulis. Kita harus pintar menjelaskan imajinasi kita dengan kata-kata yang mudah dimengerti. Terutama saat menjelaskan makhluk-makhluk ajaib, setting dunianya, sistem sosialnya yang berbeda dengan dunia nyata, dll. Bukan berarti menulis romance lebih gampang. Tapi ada yang harus lebih banyak diperhatikan dalam menulis cerita fantasi.

Saya sudah mencoba menulis kisah fantasi. Lambat sekali kemajuannya. Tapi dengan latihan terus, akhirnya saya bisa juga menulis lebih cepat. Saran saya untuk penulis pemula tetap satu: Berlatih terus. Jangan pernah berhenti menulis. Jangan pernah menyerah untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik. Pada akhirnya, penulis yang berhasil adalah penulis yang mau terus berjuang menyelesaikan ceritanya hingga tuntas.


Apa harapan kamu untuk BBI ke depannya?

Saya berharap BBI semakin dikenal dan bisa menginspirasi para pembaca Indonesia. Siapa tahu jumlah pembaca Indonesia terus bertambah setiap tahunnya gara-gara tertarik membaca buku rekomendasi para anggota BBI. Lebih keren lagi kalau nantinya BBI bikin majalah semacam Kirkus Review. Haha...


Pertanyaan terakhir sebelum berpisah. Boleh dong kasih rekomendasi novel fantasy atau scifi untuk dibaca teman-teman pembaca setia BBI?

Saya merekomendasi buku penulis fantasi favorit saya, yaitu Julie Kagawa. Kalian harus baca seri Iron Fey dan seri Blood of Eden yang ditulisnya. Keren banget!!!



Terima kasih atas waktu dan kesempatannya. Semoga bukunya bisa mendapat apresiasi positif. Laris di pasaran. Selamat menulis. Selamat berkarya.

Comments

  1. Aku kok kurang menikmati Iron King ya, mba Sab? Apa mungkin karena terjemahannya kurang enak? Hehehe..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review Buku Halaman Terakhir oleh Yudhi Herwibowo.

Halaman Terakhir Yudhi Herwibowo Noura Books, 2015. "Orde Baru, suatu masa … Hoegeng sedang diuji. Dua kasus besar mencuat, mencuri perhatiannya yang kala itu menjabat sebagai Kapolri. Dua kasus yang membuatnya terbentur tembok raksasa dan menguji integritasnya sebagai seorang polisi. Kasus pertama adalah Sum Kuning. Kasus pemerkosaan yang menggegegerkan Kota Yogyakarta. Meski telah menggali amat dalam, selalu ada batu yang mengganjal usahanya menemukan pelaku. Berbagai gangguan mengalihkan penyidikan dari bukti dan fakta. Kasus kedua adalah penyelundupan mobil mewah. Keterlibatan seorang putra pejabat tinggi di tanah air membuat kasus ini sulit menyentuh dasar masalahnya. Seolah para pelaku telah mengantisipasi langkah Hoegeng dan anak buahnya, semakin dalam penyelidikan, semakin bukti itu menghilang. Kasus-kasus itu terus membayangi Hoegeng, membebani nuraninya. Mampukah Hoegeng, sang polisi jujur, menutup mata dan meninggalkan sesuatu ya

Review Buku Alex Ferguson, Autobiografi Saya

Refleksi kehidupan manager terbaik di ranah Inggris Judul Buku: Alex Ferguson, Autobiografi Saya Penulis: Sir Alex Ferguson. Alih Bahasa: Zia Anshor Cetakan pertama Gramedia Pustaka Utama Sir Alex 26 Years Made Possible Buku ini sungguh luar biasa, mengapa? GPU berhasil menangkap momentum dengan menerbitkan edisi terjemahan buku ini. Sekedar informasi buku asli berbanderol 450 ribu. Selain itu penerbit sekali lagi menghadirkan buku yang berkualitas bagi pembaca Indonesia. Buku ini memperkaya buku olahraga yang jarang beredar. Buku Alex Ferguson, Autobiografi Saya merupakan refleksi kehidupan manager terbaik di ranah Inggris. Membaca buku ini seperti menonton dan merasakan secara langsung perjalanan hidup sang manager. Buku hardcover ini dibuka dengan gambar apresiasi fan MU atas kebersamaan Sir Alex Ferguson selama 26 tahun di klub tersebut. Seperti menjelajahi perjalanan waktu, di lembaran awal terdapat foto SAF pada awal masa manajerial, dan di lembaran akh

The Ancient Chinese Wisdom oleh Andri Wang

Nilai-nilai kebudayaan Tionghoa untuk kehidupan modern Judul Buku : The Ancient Chinese Wisdom  Penulis : Andry Wang Halaman: 240. Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Buku best seller yang ditulis oleh Andri Wang saya beli di Gramedia Amplaz Yogya. Saat itu buku ini berdampingan dengan beberapa buku sejenis di rak pengembangan diri. Ternyata saya tidak salah memilih untuk mebaca buku ini. Saya sangat tertarik karena ingin mengetahui nilai-nilai apa saja yang bisa diambil dari budaya tionghoa. Hal ini bisa saya berikan di kemudian hari kepada orang lain tentunya. Penulis menerangkan kebijaksanaan yang berasal dari kebudayaan China yang masih sangat relevan untuk kehidupan modern. Penulis dengan baik menelaah bagian-bagian kehidupan yang dihadapi manusia modern dengan sudut pandang kebudayaan dalam hal ini, kebijaksanaan China. Di hampir setiap artikel penulis mengupas mengenai sejarah dengan simpel sehingga dapat dicerna oleh pembaca, penulis juga mengutip peribahasa