Skip to main content

Blogger Interview with Ren Puspita "Ren's Little Corner"





Mbak Ren Puspita dengan Ren's Little Corner adalah member BBI yang jauh dari kesan mainstream. Bacaan yang direview pun sangat beragam. Selain itu materinya semakin begizi dengan opini-opini menarik seputar dunia blog dan perbukuan. Banyak pengunjung yang terhibur sekaligus tercerahkan tentunya. Di kesempatan kali ini saya harus mengaku beruntung bisa mewancarainya. Mbak Ren bercerita soal genre favoritnya, opininya tentang masa depan perbukuan kita, dan harapannya untuk komunitas Blogger Buku Indonesia. Please welcome, Ren Puspita.





Surpise ketika ngumumin di grup WA SFF, ajakan wawancara langsung disambar sama Mbak Ren. Jujur Ren's Little Corner adalah salah satu most admired blog BBI (hahaha yang bener XD?, Ren). Terima kasih sudah mau berbagi dengan pembaca di h23bc.com.




Mbak Ren, boleh berbagi apa saja kesibukannya saat ini?

Saat ini sedang sibuk kerja, karena proyek nambah 1 lagi, jadi blogging juga agak jarang, baca pun lumayan jarang :/. Malah keasikan main game, hehe. Oh ya, sedang sibuk juga mempersiapkan untuk acara ultah BBI yang ke-4. Silakan tunggu tanggal mainnya ya :)


Jika anda bisa kembali ke masa lalu dengan sebuah mesin waktu, hal apa yang akan dilakukan?

Hmm, mungkin lebih cepat dalam menyelesaikan skripsi, haha. Umm, ngga ding. Pengennya sih balik ke masa SMP dan SMA, dimana ketimbang kebanyakan baca komik, lebih ingin baca banyak buku novel.


Sebagai seorang reviewer yang sudah lama berkecimpung di dunia meresensi. Apa yang mbak Ren pikirkan mengenai masa depan penerbitan di Indonesia?

Menurutku sekarang banyak banget penerbit di Indonesia ya, dari yang dulu aku tahu hanya ada Gramedia, Gagas, Mizan, dll, sekarang sudah ada seperti Mokamedia dan Diva. Tentu masih ada yang lain, dan ini bagus buat persaingan yang sehat di pasar. Sayangnya, minat baca penduduk Indonesia masih tergolong rendah, kalau dilihat dari pandangan secara pribadi, padahal buku yang diterbitkan juga banyak dan aku yakin sangat bisa memenuhi permintaan pasar. Harapanku sih, ingin buku-buku yang diterbitkan jauh lebih bervariasi, tidak selalu memenuhi selera pasar dan berani untuk unik, terutama penerbit-penerbit yang masih baru. Aku juga ingin mereka mulai merambah ke e-book, karena sekarang animo pembaca yang memilih ebook sudah meningkat.


Apa sih bedanya sci-fi fantasy sama jenis fantasy yang lainnya? Dan kenapa tertarik dengan science fiction fantasy? @asysyifaahs



Menurutku science fiction dan fantasy sudah berbeda sih J. Science fiction melibatkan teknologi, setting waktu banyakan futuristic lalu setting tempat bisa di bumi atau malah luar angkasa sekalian, beberapa teknologinya bisa banget dibikin di dunia nyata dan butuh pemikiran mendalam karena ada teori – teori seperti fisika kuantum dan semacamnya (yang bikin pusing pokoknya, hehehe). Sedangkan fantasy lebih ke isi dunianya yang bersifat imajiner, settingnya bisa dimana saja dan kapan saja.



Sudah tertarik dengan SFF sejak lama, karena bagiku dunianya menantang, penuh pertanyaan dan misteri, plus karena aku bosanan, baca buku dengan genre SFF bisa mengatasi kebosanan ini. Selain itu begitu banyak kemungkinan yang terjadi di buku SFF, bikin ceritanya makin kaya J


Pernahkah blogger buku merasa tiba-tiba bosen baca buku setelah estafet baca dan review buku sekaligus? Solusinya gimana? @evizaid



Wah, pasti ada dong masa – masa ketika kita merasa burn out baca buku dan males mereview. Saat itu, biasanya aku istirahat sejenak, bisa dengan main game, ngobrol dengan suami (kasian soalnya, dicuekin mulu kalau pas baca buku, hahaha XD), nonton film,dll. Nanti pasti muncul lagi keinginan buat baca buku terus – terusan. Jadi kalau sudah merasa bosan, istirahat dulu ya :)





Saya membaca soal curhat ngeblog mbak Ren. Apakah terpikirkan membuat semacam Book Lovers Inc?



Tidak terpikir untuk membuat blog yang seperti Book Lovers Inc, karena BBI tuh potensial banget jadi seperti blog itu. Cuma, member kita memang banyak banget, jadi agak susah untuk menyatukannya. Book Lovers Inc sendiri hanya punya 9-10 blogger, sehingga koordinasinya mudah. Lalu mereka juga responsive, sehingga seneng rasanya bisa ngobrol disitu, tanpa harus ngobrol karena Cuma ngincer Giveawaynya aja :P. Kapan ya BBI bisa kayak gitu, hehehe?


Oh ya, karena BLI udah tutup, sekarang aku suka main ke Dear Author. Memang blog ini banyakan mengulas romance, tapi sangat menarik membaca artikel selain review disana. Sangat thought-provoking


Kembali ke topik utama. Around the Genres in 30 days. Boleh diungkapkan kepada pembaca genre apa saja yang dibaca kemudian diresensi di Ren's Little Corner?



Untuk event around the genres, blog Ren’s Little Corner akan membahas tentang genre steampunk :D. Genre yang juga merupakan genre favorit dan sempat booming 1-2 tahun yang lalu


Berbicara soal genre Fantasy. Mendengar kata itu umumnya orang banyak berpikir soal Harry Potter dan Game of Thrones yang lagi booming saat ini. Pendapat anda soal genre fantasy yang tidak ada matinya?
 



Bagiku semua genre akan terus hidup, hanya ada pasang surutnya. Fantasy saat ini cukup meraja di luar negeri, walau trend yang aku lihat sekarang emang sedikit bergeser ke genre kontemporer dan romance, tapi fantasy masih tetap Berjaya. Menurutku genre ini bisa bertahan karena keunikannya, ada banyak kemungkinan yang terjadi dan beberapa aspek mirip dengan kehidupan sehari – hari atau sejarah dunia. Misal GoT yang terinspirasi sejarah War of Roses


Lebih menyukai fantasy versi buku atau film? Mengapa?



Fantasy versi buku maupun film ada kelebihan dan kekurangannya. Dari versi film, ada visualisasi yang menarik dan memanjakan mata. Yang sayangnya suka kurang dari segi cerita atau kalau diangkat dari buku maka banyak yang dipangkas. Aku lebih suka versi buku karena lebih bebas berimaginasi :)


Apa harapan kamu untuk BBI di HUT yang ke 4?



Harapanku sebenarnya mungkin terdengar klise, ingin BBI lebih dikenal di masyarakat. Saat ini kami sudah mulai menancapkan kuku di dunia literasi Indonesia dan itu merupakan pertanda yang bagus. Namun tanpa adanya kekompakan dari dalam, akan sulit untuk lebih berkembang. Jadi, selain harapanku yang pertama, aku ingin member BBI juga lebih solid, lebih kreatif dan, mungkin suatu saat web BBI akan jadi seperti Books Lover Inc atau Dear Author, dimana kami lebih mudah berinteraksi dengan masyarakat sebagai satu kesatuan, yaitu BBI.


Pertanyaan terakhir. Adakah rekomendasi buku Fantasy dan scifi untuk para pembaca di rumah?




Rekomendasi sih banyak banget :D. Dari subgenre apapun juga aku ada rekomendasi, hehehe. Untuk pembaca sci-fi fantasy yang masih baru aja malu – malu berkenalan dengan genre ini bisa baca Harry Potter atau Eragon yang menurutku cukup mudah untuk dipahami. Dari segi sci-fi bisa baca Ender’s Game, dan semoga sih tidak bingung nantinya kalau baca Supernova karya Dee. Untuk yang udah lama berkecimpung di dunia fantasy, baca deh fantasy yang belum pernah diterbitkan di Indonesia dan yuk kita rayu bareng2 penerbit di Indonesia biar makin banyak buku fantasy yang terbit :D



Terima kasih atas waktu dan kerjasamanya. Semoga bisa terus berkarya dan sukses dalam karir perbukuan dan di dunia nyata :)


Ps: Kunjungin juga post keren BBI lainnya disini

Comments

Popular posts from this blog

Review Buku Halaman Terakhir oleh Yudhi Herwibowo.

Halaman Terakhir Yudhi Herwibowo Noura Books, 2015. "Orde Baru, suatu masa … Hoegeng sedang diuji. Dua kasus besar mencuat, mencuri perhatiannya yang kala itu menjabat sebagai Kapolri. Dua kasus yang membuatnya terbentur tembok raksasa dan menguji integritasnya sebagai seorang polisi. Kasus pertama adalah Sum Kuning. Kasus pemerkosaan yang menggegegerkan Kota Yogyakarta. Meski telah menggali amat dalam, selalu ada batu yang mengganjal usahanya menemukan pelaku. Berbagai gangguan mengalihkan penyidikan dari bukti dan fakta. Kasus kedua adalah penyelundupan mobil mewah. Keterlibatan seorang putra pejabat tinggi di tanah air membuat kasus ini sulit menyentuh dasar masalahnya. Seolah para pelaku telah mengantisipasi langkah Hoegeng dan anak buahnya, semakin dalam penyelidikan, semakin bukti itu menghilang. Kasus-kasus itu terus membayangi Hoegeng, membebani nuraninya. Mampukah Hoegeng, sang polisi jujur, menutup mata dan meninggalkan sesuatu ya

Review Buku Alex Ferguson, Autobiografi Saya

Refleksi kehidupan manager terbaik di ranah Inggris Judul Buku: Alex Ferguson, Autobiografi Saya Penulis: Sir Alex Ferguson. Alih Bahasa: Zia Anshor Cetakan pertama Gramedia Pustaka Utama Sir Alex 26 Years Made Possible Buku ini sungguh luar biasa, mengapa? GPU berhasil menangkap momentum dengan menerbitkan edisi terjemahan buku ini. Sekedar informasi buku asli berbanderol 450 ribu. Selain itu penerbit sekali lagi menghadirkan buku yang berkualitas bagi pembaca Indonesia. Buku ini memperkaya buku olahraga yang jarang beredar. Buku Alex Ferguson, Autobiografi Saya merupakan refleksi kehidupan manager terbaik di ranah Inggris. Membaca buku ini seperti menonton dan merasakan secara langsung perjalanan hidup sang manager. Buku hardcover ini dibuka dengan gambar apresiasi fan MU atas kebersamaan Sir Alex Ferguson selama 26 tahun di klub tersebut. Seperti menjelajahi perjalanan waktu, di lembaran awal terdapat foto SAF pada awal masa manajerial, dan di lembaran akh

The Ancient Chinese Wisdom oleh Andri Wang

Nilai-nilai kebudayaan Tionghoa untuk kehidupan modern Judul Buku : The Ancient Chinese Wisdom  Penulis : Andry Wang Halaman: 240. Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Buku best seller yang ditulis oleh Andri Wang saya beli di Gramedia Amplaz Yogya. Saat itu buku ini berdampingan dengan beberapa buku sejenis di rak pengembangan diri. Ternyata saya tidak salah memilih untuk mebaca buku ini. Saya sangat tertarik karena ingin mengetahui nilai-nilai apa saja yang bisa diambil dari budaya tionghoa. Hal ini bisa saya berikan di kemudian hari kepada orang lain tentunya. Penulis menerangkan kebijaksanaan yang berasal dari kebudayaan China yang masih sangat relevan untuk kehidupan modern. Penulis dengan baik menelaah bagian-bagian kehidupan yang dihadapi manusia modern dengan sudut pandang kebudayaan dalam hal ini, kebijaksanaan China. Di hampir setiap artikel penulis mengupas mengenai sejarah dengan simpel sehingga dapat dicerna oleh pembaca, penulis juga mengutip peribahasa