Thursday, 23 April 2015

Review Buku Seribu Senyum dan Setetes Air Mata




Buku ini merupakan kekayaan yang berharga untuk dinikmati generasi modern. Kumpulan esai Myra Sidharta yang dikumpulkan dalam judul "Seribu Senyum dan Setetes Air Mata" sangat menarik dan layak untuk direnungkan kembali. Dewasa ini kita cenderung melihat segala sesuatu dengan cara yang instan. Tampaknya makin modern, begitu berbeda dinamika yang dirasakan orang Indonesia pada umumnya. Tante Moy dengan jeli melihat fenomena sosial budaya di masanya. Berkat luasnya relasi yang dibangun, beliau dapat menghasilkan esai-esai bermutu dan sedap dibaca. Niscaya setiap pembaca akan tersentak, terhibur, bahkan sampai ketagihan membaca. Sejatinya kebhinekaan di dalam Indonesialah yang menginspirasi penulis menghasilkan karya yang tak lekang oleh waktu. Penulis berhasil merekam jejak sejarah dalam bentuk yang paling dapat dinikmati semua kalangan. Lewat tulisannya kita seakan diajak menatap tilas kehidupan. Indonesia yang adalah permata hati. Betapapun kondisi yang terjadi, dia tetap melekat di sanubari.

Monday, 20 April 2015

Editorial H23BC #1


Hai pembaca Blog Buku Haremi yang budiman dimanapun kamu berada. Senang sekali bisa menyapa kamu semua dalam tulisan ini. Semoga kalian dalam kondisi sehat sejahtera. Nantinya aku akan rutin menyapa kalian semua lewat editorial H23BC. Jadi terus stay tune disini. Mulai minggu ini akan ada sedikit perubahan tampilan H23bc. Betul sekali. Di panel sebelah kanan terlihat banner iklan. Ada beberapa hal yang membuat saya terpaksa membuat hal ini. 

Review Buku More Than Words oleh Stephanie Zen




Sejak pertama kali ngelihat novel Stephanie Zen ada feeling ceritanya sayang kalau dilewatkan. More Than Words (MTW) dikarang dengan penuturan cerita yang indah. Nice and well written. Satu kata yang dapat menjelaskan pembacaan More Than Words adalah puas. MTW punya cerita yang dirangkai mengalir dengan baik, kadar romansa yang pas, dan apalagi kalau bukan meaningful bagi pembaca.

Saturday, 18 April 2015

Review Buku Cinta (Tidak Harus) Mati oleh Henry Manampiring.

Membaca buku yang menyenangkan itu jika kita menemukan buku yang tepat. Buku pertama Om Piring (sebutan akrab Henry Manampiring) bukan hanya kumpulan artikel blog biasa. Tulisannya punya daya gugah tersendiri. Ditulis lewat "penerawangan" dan analisa yang baik. Bahasan yang simple dan kocak tentu saja menambah kepuasan membaca Cinta (Tidak Harus) Mati.

Friday, 17 April 2015

Aroung The Genres in 30 Days Closing






Setelah hampir sebulan kita ikutan "Around The Genres in 30 Days" saya sekali lagi ingin menghaturkan terima kasih buat kamu semua. Kesan yang kudapat itu banyak banget genre bacaan yang belum kucoba. Tentu saja selain Fantasy, aku ingin mencoba membaca literatur anak. Toto Chan sudah ada di daftar bacaan. Sayangnya masih ada beberapa bacaan yang harus diselesaikan. Overall acara perayaan HUT BBI ke 4 seru banget. Kalian pasti lagi sibuk menunggu hadiah yang sedang dikirim. Buat yang belum beruntung, jangan bersedih. Kalian semua totaly awesome. Semangat terus buat ikutin para blogger BBI. Doakan biar rajin buat Giveaway ya. Sampai jumpa di lain kesempatan.




XOXO

Steven.

Thursday, 16 April 2015

Review Buku Misteri Patung Garam oleh Ruwi Meita.

Novel misteri lokal yang wajib dibaca



Tahun 2015 adalah ajang pembuktian Ruwi Meita sebagai novelis yang patut diperhitungkan di Indonesia. Gambar sampulnya yang misterius dan latar hitam mampu menghipnotis pembaca. MPG adalah salah satu novel lokal terbaik untuk dibaca tahun ini. Mengangkat kisah pembunuhan berantai oleh seorang psikopat yang terobsesi dengan garam. Penulis mengajak pembaca untuk turut serta mengungkap kasus tersebut selangkah demi selangkah. Kemampuan bercerita yang baik membawa pembaca menyelami kisah ini sambil menaruh rasa penasaran siapa aktor di balik pembunuhan keji. Novel misteri yang menghibur dan memuaskan pembaca dengan jalinan cerita yang runut, mulus dan cukup menegangkan.

Wednesday, 15 April 2015

Pengumuman Giveaway H23BC dan Grup SFF #BBI4thAniv


Setelah seminggu lebih akhirnya sampailah pada hari pengumuman GA perdana H23BC dan sekaligus grup Science Fiction & Fantasy. Pertama-tama terima kasih atas partisipasi teman-teman semua. Semua kritik saran kalian sudah kubaca. Buat para pengunjung baru semoga kamu bisa mendapat manfaat dari H23BC. Salut untuk semua peserta yang udah meluangkan waktu buat mengisi komentar dan google form kuis SFF.




Tanpa berpanjang lebar, pemenang dari GA H23BC adalah @murniaya


Sedangkan pemenang dari GA grup SFF adalah


Juara I:  Ariansyah
Juara II:  Dwi Setianto
Juara III: Amanda Sheila
Juara IV: Priskila Indah Sekar




Bagi pemenang GA H23BC yang berhak mendapatkan 1 novel a Clash of Kings. Sila email yang berisikan nama, alamat lengkap, dan nomor kamu yang bisa dihubungi. Jangan telat ya, maksimal 1x24 jam setelah post ini. Dikirim ke stevensitongan@gmail.com

Untuk pemenang GA grup SFF, sila kirimkan surel dengan format yang sama ke lina.riyanty@gmail.com

Selamat buat para pemenang. Buat yang belum beruntung, jangan kecewa masih ada kesempatan lainnya. Tetap semangat dan #AyoBaca.




XOXO

Steven.

Monday, 13 April 2015

(Posting Bareng) Sedikit Cerita Semenjak Ikut BBI #BBI4thAnniv




Kali ini bukan review buku seperti biasanya. Dalam rangka HUT ke 4 komunitas Blogger Buku Indonesia ada event Posting Bareng. Tema besarnya tentang perubahan yang dialami sejak gabung BBI. Pembaca yang budiman sebelumnya saya mengucapkan terima kasih buat kunjungan kamu semua di blogbukuindonesia.com dan h23bc.com. Setiap kunjungan kamu sangat bermakna bagi kami semua. Jika kamu merasa terhibur dan mendapat manfaat dari artikel yang dibaca. Saya menyarankan kamu untuk ikut berkomentar dan share tautannya di akun sosmed kamu. Every comment and share counts.



Aku mau sedikit cerita apa saja yang terjadi semenjak gabung dengan BBI. Di tahun pertama (2013) sudah pasti saya jadi lebih tertarik untuk membaca karya fiksi. Saya sebelumnya lebih suka membaca buku-buku non fiksi. Rasanya lebih worth it kalau ada waktu yang dihabiskan dengan buku motivasi, buku pelajaran misalnya.
Coba kamu lihat di awal-awal banyak resensi buku Kompasiana dan jurnalistik. Setelah beberapa saat ikutan gabung BBI, aku mulai mencoba baca novel (dengan tujuan diresensi). Waktu itu Carrie baru terbit. Novel horor yang ditulis penulis terkenal Stephen King, adalah novel pertama yang kuresensi buat H23bc. Ternyata membaca karya fiksi cukup memuaskan. Banyak hal yang bisa dipetik disana. Jadi bisa dibilang setelah gabung BBI, ragam bacaanku makin banyak. Selain itu ada keinginan untuk selalu berbagi buku yang bagus. Jika aku menemukan buku yang ok untuk dibaca khalayak banyak, akan aku buat resensinya dan ditayangkan di blog.  Sampai sekarang pun aku ingin tetap konsisten menampilkan hanya buku yang baik untuk dipost di h23bc.com. Harapanku H23BC dapat menjadi sumber rekomendasi bacaan masyarakat Indonesia.


Seperti yang aku cerita diatas. Sekarang aku berusaha buat seimbang. Antara membaca bacaan non fiksi dan fiksi. Rasanya ketika terlalu banyak baca fiksi, dari dalam diriku akan mulai "haus" baca buku non fiksi. Jadi secara otomatis ada seperti alarm. Contohnya di weekend kemarin aku punya deretan daftar bacaan yang lagi dibaca. Di dalamnya ada More Than Words, Misteri Patung Garam. Nah aku juga menaruh bacaan Seribu Senyum dan Setetes Air Mata ke dalam daftar tersebut. Hal lain setelah masuk BBI itu aku jadi lebih memerhatikan dunia perbukuan. Percayalah mulai dari menyimak soal dunia penerbitan sampai rajin mengecek jadwal terbit buku. Jikalau kamu ingin lebih tahu lebih banyak serunya ikutan BBI, kamu bisa download gratis ebook Catatan #1 H23BC disini. Disana selain menulis tentang apa saja soal tantangan menjadi blogger buku sepanjang tahun 2014. Ada juga refleksi pembacaanku selama setahun. Terdapat resensi spesial yang tidak termasuk di post H23bc.com. Penasaran bukan? Langsung saja klik tautan diatas atau main ke panel Download Ebook Gratis.


Sekali lagi saya ingin mengucapkan terima kasih buat pembaca yang sudah rutin mengunjungi H23BC. Kamu semua yang sudah ikut meramaikan Event Around The Genres in 30 Days. Semua wawancara dan kuis yang ada semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Selamat ulang tahun yang ke 4! buat BBI. Harapanku semoga semakin banyak orang yang tertular virus membaca. BBI jadi rujukan sumber bacaan bagi masyarakat luas. Jangan lupa mampir juga di blog personalku di ssitongan.wordpress.com. Disana ada artikel-artikel yang kutulis tahun ini. Still fresh from the oven. Sampai jumpa di lain kesempatan.

Sunday, 12 April 2015

Blogger Interview with Wardah "Melukis Bianglala"


Hai book lovers. Wawancara terakhir member SFF akan menemani kamu saat ini. Disini penulis Melukis Bianglala akan berbagi soal novel fantasi favoritnya. Kecintaannya dengan buku. Semoga kamu dapat terinspirasi untuk jadi blogger buku. Selamat membaca.




Halo mbak Wardah. Salam kenal ya. Melukis Bianglala baru aku kunjungin waktu menyiapkan Q&A ini. Desainnya minimalis namun cantik. Materi blognya juga bagus. Terima kasih udah menyempatkan untuk berbagi disini.


Sebutin tiga buku terfavorit dong. Di luar genre Fantasy juga enggak masalah. Dan mengapa kamu suka buku-buku itu?

1. Herr Der Diebe karya Cornelia Funke. Entah kenapa unforgettable banget. Novel ini yang bikin saya jatuh cinta sama Venezia. Juga novel yang bikin saya selalu suka (sampai sekarang) sama kisah persaudaraan.

2. And Then There Were None karya Agatha Christie. Bacanya pas masih SMP dan begitu selesai itu cuma bisa bengong. Sampai sekarang juga masih bengong sih. Habis novel satu ini tuh luar biasa misterinya, recommended banget. Karena baca ini juga standar bacaan misteri saya jadi tinggi. :))

3. Bartimaeus Trilogy karya Jonathan Stroud. Saya langsung naksir sama Barty yang sarkas, sinis, angkuh, tapi lucu. Saya juga suka karakter Nathaniel bocah, yang masih idealis dan unyu itu. Meski saya tidak suka ketika Nathaniel sudah dewasa, tapi segalanya terbayar ketika ending. Epic.


Ceritain dong gimana pengalamannya jadi book blogger. Siapa tahu pembaca bisa terinspirasi membuat blog tentang buku sehabis membaca wawancara ini :) ?

Pengalaman ya…

Sejujurnya saya baru resmi jadi book blogger itu Januari. Awalnya blog ini saya campur sama macam-macam hal (random thought, random info, random things). Tapi karena pengen jadi member BBI, akhirnya saya ungsikan semua yang tidak berhubungan sama buku di Januari. Yah, dihitung-hitung baru tiga bulan berarti. XD

Yang paling seru itu mungkin pas ngadain giveaway pertama, ya. Meski partisipannya ga banyak (mungkin karena saya minta buat mereview buku yang akan saya kasih) tapi rasanya menyenangkan berbagi.

Sama seru banget pas begitu gabung BBI, eh, ada buntelan Remedy dan saya dapat. Rasanya kayak benar-benar diterima di keluarga gitu. :’)


Saya mengamati jenis bacaan mbak Wardah sangat beragam. Sedikit kepo boleh dong. Ada enggak penerbit favorit? Ets. Nggak disebutin juga gapapa. Seru nggak jadi omni reader mbak?

Penerbit favorit… ga ada yang benar-benar favorit sih. Saya suka kebanyakan penerbit mayor karena (biasanya) tampilan kovernya apik, margin-nya pas, dan font-nya nyaman di mata. Kertasnya juga biasanya bagus dan kertas kovernya tebal, hihi. :D

Jadi omni-reader itu seru-seru-susah. Seru karena bacaan jadi beragam genre, tapi susah karena ada juga yang bukan my cup of tea (tapi karena harus dibaca ya tetap saja harus dibaca *sigh*). Tapi sebenarnya saya itu rewel soal gaya bahasa, bukan soal genre sih. Selama gaya bahasanya mengalir dan asyik dan nyaman dan bikin saya duduk anteng buat baca, genre apa pun bisa saya libas dengan cepat. Haha.


Kembali ke topik utama. Genre Fantasy dan Science fiction. Apa sih yang membuat kamu suka dengan kedua genre diatas?

Pertama karena novel fantasi yang bikin saya hobi membaca. Benar-benar hobi yang sampai rela ga tidur, diomelin ortu, lupa ngerjain PR, sampai sanggup kelaparan di sekolah buat beli dan baca buku semasa masih sekolah dulu. Rekor membaca novel saya masih dipegang sama novel-novel fantasi. Eragon dalam semalam, Harry Potter Orde of Phoenix (saya bahkan masih ingat ada 1200 halaman) dalam dua malam, padahal saat itu saya masih siswa SMA yang 8 jam waktunya di sekolah.

Alasan lain, karena saya selalu suka fantasi—sesuatu yang tidak nyata. Buku selalu bisa membawa saya “pergi” dari keadaan saya saat itu, tapi novel fantasi dan science fiction melakukan lebih dari itu. Novel-novel SFF itu menerbangkan saya ke tempat-tempat yang tidak pernah ada tapi “ada”. Saya selalu suka sensasi diajak berjalan-jalan dalam dunia yang penuh imajinasi dan magis.


Apa sih bedanya sci-fi fantasy sama jenis fantasy yang lainnya? Dan kenapa tertarik dengan science fiction fantasy? @asysyifaahs

Eng, apa ya? #bingung

Bedanya mungkin kalo sci-fi fantasy itu ada unsur science—ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa—sedang di fantasy yang lain ga ada. Yah, kan naga, sihir, peri, unicorn, dll itu bukan sesuatu yang “science”.

Tunggu, kayaknya saya ga pernah bilang tertarik sama sci-fi fantasy deh? XD

Secara personal sih saya lebih suka fantasy, tapi saya tertarik sama sci-fi fantasy juga, karena well saya suka fisika. Anyway, saya suka banget sama novel sci-fic fantasy berjudul Vicious karya V.E. Schawb. Sayangnya belum dengar ada rencana diterjemahin sih.


Pernahkah blogger buku merasa tiba-tiba bosen baca buku setelah estafet baca dan review buku sekaligus? Solusinya gimana? @evizaid
 

Pernah, Sering malah. T_T

Solusinya ya? Coba lakukan hal lain selain membaca buku atau mereview. Mungkin main game, makan enak, nonton film, memasak, apa pun. Kalo saya pribadi sih begitu bosan buka chrome lalu surfing di dunia maya. Atau saya merajut untuk menghilangkan rasa lelah membaca. Kadang kala bahkan saya cuma berbaring dan menatap langit-langit kamar. XD


Adakah buku favorit untuk genre Fantasy?

Ada. Bartimaeus Trilogy dan The Saga of Darren Shan (saya suka banget sama bagian akhirnya dan karakter-karakternya, khususnya karakter minornya). Saya juga cukup suka sama novel Jonathan Stroud yang baru, Lockwood&Co, dan Demonata Series-nya Darren Shan (sayangnya tidak lanjut diterjemahkan T_T).

Oh ya, saya suka Vicious karya V.E. Schawb. Belum diterjemahin sih, tapi itu keren banget-nget-nget. Sangat direkomendasikan buat yang suka sci-fic fantasy, superhero, thrill, dan konflik psikologi.

Apa harapan kamu untuk BBI ke depannya?

Tetap bersinar di langit yang gelap. #eh

Ehm, semoga selalu menjadi rumah yang hangat bagi penghuninya maupun pengunjungnya. Dan semoga memberikan sumbangsih yang besar dalam perkembangan buku nasional.:)
Pertanyaan terakhir sebelum menutup perjumpaan disini. Ada enggak rekomendasi buku Fantasy yang wajib dibaca pembaca h23bc.com?

Novel-novel fantasi kesukaan saya! Bartimaeus Trilogy, Darren Shan Saga, dan Vicious. Coba dibaca deh, saya jamin bakal suka. <3


Terima kasih atas waktu dan kesempatannya. Semoga langgeng menulis blog bukunya dan makin diminati penerbit #eaa. Selamat berkarya.


Terima kasih, kak Steven. :D

Thursday, 9 April 2015

Interview with Priska "Lego, Ergo Cogito, Ergo Sum"



Pembaca yang budiman kali ini kita kedatangan Priska pemilik Lego, Ergo Cogito, Ergo Sum. Penyuka sastra Indonesia ini akan bercerita soal genre favorit, penulis idolanya, dan kesukaannya dengan novel seri Bilangan Fu milik penulis tenar Ayu Utami. Langsung saja kita simak wawancaranya.



Hai Priska. Salam kenal. Saya baru berkunjung ke tumblr kamu. Kemana saja selama ini ya. Ok. Baru kali ini lihat tumblr buku di Bebi. Isinya amazing. Kombinasi dari permainan gambar dan post quote yang memikat. Selamat datang dan terima kasih udah mau berbagi disini.


Pertanyaan awal buat Priska. Sekarang kamu lagi sibuk apa nih?
Eh, iya, sebelumnya salam kenal ya juga ya Bang Steven ^^. Awal tahun ini aku baru lulus kuliah, jadi kesibukan sekarang lagi magang sambil bertahap cari kerjaan tetap. Selain itu juga mulai ngeblog lagi yang sempat aku tinggalkan beberapa lama.


Tahun lalu menang lomba mereview buku terbitan Bentang. Yang itu loh, sampul hijau dengan judul The 100-Year-Old Man Who Climbed Out of The Window and Disappeared. Boleh dong berbagi pengalaman serunya?


Iyaa. Awalnya aku ikutan lomba itu karena iseng aja, merasa tertantang karena selama aku ngeblog sebelumnya belum pernah coba ikut lomba review yang diadakan penerbit. Sebenarnya aku tahu informasi tentang lomba itu agak telat, akhirnya baca bukunya aja kira-kira baru seminggu sebelum deadline lomba. Submit reviewnya pas sehari sebelum lomba ditutup ^^; Alhamdulillah juga bisa menang, jadi tambah pengalaman dan timbunan buku baru ^o^


Aku tebak kamu adalah pencinta sastra Indonesia. Siapa penulis lokal favorit kamu?


Yup. Aku suka sastra Indonesia, sayangnya aku merasa selama ini masih kurang banyak mengenal tulisan penulis-penulis lokal. Sejauh ini yang paling kusuka adalah Pramoedya Ananta Toer, Leila Chudori dan Ayu Utami.


Salah satu foto di tumblr kamu ada Ayu Utami dengan Bilangan Fu. Apakah kamu sudah menamatkan semua seri Bilangan Fu? Ada yang bisa kamu kepada bagikan kepada pembaca soal seri novel ini?
Sayangnya aku belum menamatkan semua seri Bilangan Fu, terakhir baca baru sampai Manjali dan Cakrabirawa. Too many books to read, too little time, huhu. Kalau boleh sharing dikit nih, aku pertama kali baca novel Bilangan Fu waktu SMA. Bisa dibilang novel itu jadi salah satu buku yang mendorongku untuk semakin banyak membaca karya penulis lokal, dimana sebelumnya aku lebih sering membaca karya-karya terjemahan. Bilangan Fu membukakan wawasan baru buatku, bahwa Indonesia kaya akan sejarah, budaya, sampai filsafat lokal yang oke banget buat dieksplorasi oleh para penulis dan pembaca. Aku juga suka dengan gagasan spiritualisme kritis—menyeimbangkan jiwa yang spiritual dengan pikiran yang kritis—yang dituangkan Mbak Ayu dalam tulisan-tulisannya.




Apa sih bedanya sci-fi fantasy sama jenis fantasy yang lainnya? Dan kenapa tertarik dengan science fiction fantasy? @asysyifaahs
Sci-Fi alias science-fiction, atau diterjemahkan ke Bahasa Indonesia jadi fiksi ilmiah. Bisa dilihat dari namanya, suatu karya fiksi ilmiah berusaha memadukan cerita fiktif dengan penjelasan ilmiah. Beda dengan fantasi lainnya, yang menggunakan unsur sihir atau fenomena paranormal atau ajaib yang susah dinalar akal manusia, sci-fi berusaha menggunakan unsur sains untuk menjelaskan plot dan/atau setting ceritanya. Jadi membuat suatu cerita yang ‘ajaib’ terasa lebih rasional. Kurang-lebih begitu sih sepemahamanku ^^




Pernahkah blogger buku merasa tiba-tiba bosen baca buku setelah estafet baca dan review buku sekaligus? Solusinya gimana? @evizaid

Bosen baca buku sih biasanya enggak, bosen bikin review yang iya, hahahaha. Sampai sekarang aku masih merasa mereview buku itu sebenarnya sulit lho. Kurang lebih harus mensarikan pengalaman membaca kita—memberikan analisis penilaian, kritik, kesan atas buku yang baru kita baca—dalam bahasa yang luwes untuk dinikmati pembaca blog, dan harus objektif juga, supaya nggak kebanyakan curcol atau misuh-misuh di review ^^v. Setelah beberapa waktu bikin review terus biasanya jadi jenuh, aura pas baca buku juga jadi ‘berat’ karena malah terus-menerus kepikiran apa yang harus ditulis di review nantinya, bukannya menikmati cerita. Solusinya, aku biasanya rehat dulu dengan baca buku yang santai, yang tujuannya memang bukan buat direview hanya untuk dinikmati saja.




Fantasy dan Scifi. Apa pendapat kamu tentang dua genre ini? Mana yang paling kamu suka?

I grew up with fantasy! Fantasi adalah genre yang paling paling aku suka sedari kecil. Imajinasiku tumbuh bareng-bareng Harry Potter, anak-anak Pevensie di Narnia, Eragon, Frodo dan kawan-kawannya. Dulu aku lebih suka fantasi dibanding sci-fi, kerasa lebih seru dan ajaib kali ya. Tapi sekarang makin menggemari sci-fi juga, kagum kalau menemukan cerita yang alurnya fantastis tapi ‘masuk akal’.


Harapan kamu buat Bebi yang Hut ke 4 tahun ini?


Semoga panjang umur dan jaya selalu! ^o^ Semoga membernya makin banyak dan makin dekat juga hubungan antar anggota. Semoga semakin jadi ‘kiblat’ bagi pembaca Indonesia yang ingin menemukan dan membaca buku-buku bagus ^^


Pertanyaan terakhir. Apa saja rekomendasi buku Fantasy dan Scifi yang wajib dibaca sama book lovers Indonesia?


Waduh, bingung jawabnya, soalnya banyak! The Lord of The Rings, buku-bukunya Neil Gaiman (penulis fantasi favoritku), aku juga merekomendasikan karya-karya SFF klasik seperti Ender’s Game, 1984, Lord of the Flies, Peter Pan... huhu banyak pokoknya.





Terima kasih atas waktu dan kesempatannya. Semoga bisa berkarya dan menang lomba-lomba resensi di tahun ini. Sukses buat kuliahnya.


Sama-sama. Aamiin. Doain biar aku cepet dapat kerja mapan aja Bang, heheh.


Ps: Kunjungin juga post keren BBI lainnya disini

Interview with Prasasti "Legitur"





Hai mbak Sasti. Salam kenal. Blognya keren. Kesannya misterius tapi bikin gregetan pengen baca. Terima kasih udah sempatin berbagi kepada pembaca BBI.


Pertanyaan pertama. Sedang sibuk apa akhir-akhir ini?

Sibuk kuliah. Terutama, mikirin tentang penelitian dan judul untuk skripsi.


Dilihat-lihat mbak Sasti salah satu fansnya Aliazalea. Boleh ceritain kesan-kesan bukunya Aliazalea kepada pembaca?

Yah, bisa dibilang aku salah satu orang yang menyukai buku-buku nya aliaZalea. Kesanku pas baca buku nya aliaZalea itu... ada ya buku Indo yang berani ngambil tema sex before marriage. Konflik yang ada didalam menurutku juga udah mainstream sih, cuman aku suka alur nya. Yah itulah kenapa aku tertarik baca semua buku nya aliaZalea


Buku-buku Fantasy mendominasi Legitur. Menurut mbak Sasti, Fantasy yang seru itu kudu gimana sih?



Berhubung aku suka Urban Fantasy, pakek banget. Jadi yang bisa aku katakan adalah.. tokoh heroine yang badass, minim romens, banyak petualangan seru, ada suspense nya, ceritanya nggak menye-menye a.k.a galau dan penggambaran dunia fantasy nya nggak setengah-setengah.


Hampir kelupaan. Apa sih inspirasi dibalik nama blog buku Legitur?


Nama Legitur itu aku temukan secara nggak sengaja. Pas jaman semester awal dulu, aku kan hafalan nama-nama tulang sama bentukan tulang pakek bahasa Latin. Nah, disitu aku iseng cari kata “Membaca” dalam bahasa Latin. Yah dari itulah, inspirasi nama blog ku datang.


Musik favorit kamu apa? Suka membaca sambil mendengarkan musik tertentu?



Musik favorit sih banyak. Country, instrumental, klasik, pop. Tapi, kalau temen baca ya.. masih lagu four seasons nya Antonio Vivaldi dan symponi nya Beethoven yang jadi favorite.


Hunger Games atau CoHF? Mengapa?



Hunger Games. Pertama, aku kurang suka sama hubungan antara Clary-Jace. Dua, didalam buku CoHF itu terlalu banyak drama dan “pemuja cinta”. Tiga, dari fisik edisi Indonesia font size nya sukses membuat mataku perih.

Intinya, dari buku CoHF tokoh utama nya kurang menarik bagiku dan terlalu mengumbar ke galauan mereka. Aku malahan lebih suka pasangan Simon-Izzy dan Magnus-Alec.


Apa sih bedanya sci-fi fantasy sama jenis fantasy yang lainnya? Dan kenapa tertarik dengan science fiction fantasy? @asysyifaahs



Fantasy itu khayalan, berimajinasi dan susah di nalar. Kalau fiksi ilmiah, itu juga berimajinasi tapi, masih ada unsur-unsur sains nya.


Pernahkah blogger buku merasa tiba-tiba bosen baca buku setelah estafet baca dan review buku sekaligus? Solusinya gimana? @evizaid



Bosen pernah lah. Kalau bosen, ya nggak usah blogging dan baca. Nah kalau mood muncul, baru blogging dan baca lagi. Biasanya aku bosen baca itu ketika plot ceritanya ya itu-itu aja, nggak ada perubahan sama sekali. Kalau udah kayak gini, aku bakalan cari buku lain yang punya genre beda dan plot nya sedikit melenceng dari zona nyaman ku. Biasanya, kalau aku melencenng. Aku bakalan balik lagi ke buku series yang pernah aku penggal atau genre di zona nyaman ku. Eh kalau baca buku series, biasanya aku cek dulu ada berapa buku. Kalau series nya kayak In Death dan Rogue Angel, aku udah keder duluan :D


Wow. Tahun kemarin berhasil menyelesaikan tantangan mereview. Selamat ya! Apa sih tips yang bisa dibagikan buat pembaca supaya mau mencoba meresensi buku? Syukur bisa join BBI :)



Aku rasa itu dimulai dari dalam individu masing-masing dulu. Apakah mereka mau meluangkan waktu mereka sebentar untuk berbagi. Kalau ada didalam diri mau berbagai dan mau menceritakan tentang opini kita kepada publik. Itu bisa dijadikan awal untuk niat meresensi buku.

Kalau aku, jangan hanya membaca. Oke, kita menikmati banget membaca buku. Tapi kalau hanya membaca aja, kita menghasilkan apa? Cuman puas dan seneng aja karena udah nametin buku. Output yang jelas secara nyata itu nggak ada kalau selese baca, seneng lalu tutup buku. Hasil yang bisa dilihat secara nyata oleh semua orang yaitu, meresensi buku (menurut ku). Kan itu juga ada kesenangan sendiri pas review kita dilihat banyak orang, di komen dan pastinya orang akhirnya, pengen juga baca buku-buku atas rekom kita..


Hut ke 4 BBI. Ada pesan khusus untuk sesama blogger BBI dan pembaca?



Pertama, aku mau mengucapkan Happy Birthday Bebi ku yang ke 4 tahun. Semoga panjang umur dan tetep eksis di dunia perbukuan Indonesia. Dan, selera makanmu semoga berubah dari bakpau ke sandwich kornet (ini mah, favorite saya) XD

Pesan khusus untuk sesama rekan sejawat dan keluarga besar BBI.. Semoga kita bisa tetep utuh, tetep eksis, tetep bisa berbagi dengan pecinta buku diluar sana yang bukan blogger. Selain dari luar blogger, semoga dari internal BBI kita bisa selalu kompak, bisa saling kerja sama dalam tim (walau via internet), saling menjaga dan tentu saja... tetap kocak dan tetep terjalin silahturahmi nya :D


Pertanyaan terakhir. Adakah rekomendasi buku Fantasy atau Scifi yang wajib dibaca para pencinta buku Indonesia?



Harry Potter, Lord of the Ring, Bartimeus Trilogy, Percy Jackson.. pasti sudah pada baca semua ya. Tapi, siapa yang sudah baca Kate Daniels series? Bacalah yang belum membacanya. Aku menyukai sosok heroine disitu. Dia kuat dan mampu me manage dirinya sendiri. Aku juga menyarankan buku Shatter Me series, Eon series dan Throne of Glass series..



Terima kasih atas kesempatannya. Senang sekali bisa mewawancarai blog Legitur. Sukses untuk resensinya ya.


Ps: Kunjungin juga post keren BBI lainnya disini

Blogger Interview with Ira "Ira Book Lover"






Kali ini H23bc kedatangan mbak Ira Mustika yang menulis review di Ira Book Lover. Blogger asal Kalimantan ini akan berbagi soal buku favorit, kecintaannya dengan buku lewat Proyek Cinta Perpustakaan. Penasaran seperti apa? yuk langsung saja kita simak wawancara berikut.



Halo mbak Ira. Salam kenal ya dari H23bc. Akhirnya kesampaian buat ngelakuin wawancara dengan anggota BBI :) Terima kasih udah mau berbagi dengan pembaca disini.

Halo H23bc, salam kenal juga ya. Terima kasih kembali sudah memberikan kesempatan saya untuk ikut berbagi :)


Salut dan harus diapresiasi karena mbak Ira membuat Proyek Cinta Perpustakan. Boleh cerita sedikit tentang apa yang menjadi inspirasi membuat kampanye ini?

Yang menjadi inspirasi untuk Proyek Cinta Perpustakaan ya? Errr…alasan sentimental saja sebenarnya. Bulan depan saya mendapat pekerjaan tetap di kampung halaman. Saya merasa sedih karena harus berpisah dengan Perpustakaan Daerah Banjarbaru. Perpustakaan ini sudah menemani saya sejak saya kuliah sampai bekerja di kota orang.

Yah anggap saja saya kena sindrom “baru kusadari betapa aku mencintaimu setelah kita tak lagi bersama” *eaaaaaaaaa*. Nah, sebelum kembali ke kampung halaman, saya bertekad untuk menghabiskan waktu saya yang tersisa sebanyak mungkin di Perpustakaan ini. Terutama membaca buku-buku barunya yang belum sempat saya baca.



Apa yang menarik dari Perpustakaan Daerah Banjarbaru?

Yang menarik dari Perpustakaan Daerah Banjarbaru kalau dibandingkan dengan sesama Perpustakaan Daerah yang pernah saya kunjungi di Kalimantan Selatan sama saja ya. Perpustakaan Banjarbaru itu tidak pernah memberikan denda atau hukuman apapun kalau pengunjungnya telat mengembalikan buku. Saat jam istirahat makan siang, para pustakawannya masih stand by melayani pengunjung. Jadi orang kantoran seperti saya masih bisa meminjam/mengembalikan buku di hari kerja tanpa menggganggu jam kerja saya sendiri di kantor. Buku-buku fiksinya sering update dan koleksi bukunya keren-keren.

Tapi yang paling saya suka adalah setiap tahun, Perpustakaan ini mengadakan event akbar Banjarbaru Book Fair. Meskipun sepertinya mereka fokus ke acara untuk non-reader. Tapi tetap saja para penimbun buku seperti saya girang bukan kepalang melihat buku-buku diskon sebegitu banyaknya. Bahkan penerbit-penerbit yang jarang memberi diskon juga tetiba jadi murah hati.

Selain Banjarbaru Book Fair, Perpustakaan ini juga rutin mengadakan Pasar Buku Murah setiap tahun. Meskipun tidak sebesar event Banjarbaru Book Fair, tapi event Pasar Buku Murah ini juga sukses menambah tinggi timbunan saya di rumah :D


Berkeliling di blog Ira Book Lover. Saya mendapati meme Buying Monday Wrap Up. Mengapa meme tersebut sudah tidak diupdate belakangan ini?

Buying Monday tidak update lagi karena saya … lupaaaaaaaaaa. Hahhahaha. Mungkin nanti saya harus bikin post terjadwal dulu biar ingat.

Sebutkan seri buku fantasy yang kamu rekomendasikan kepada pembaca? Mengapa?
Eh apa ya? Halah malah balik nanya. Mungkin seri Harry Potter, seri Bartimaeus, seri Lockwood & Co., seri Percy Jackson & The Olympians, seri Hero of Olympus, seri Fablehaven, seri Septimus Heap, seri TimeRiders dan masih banyak lagi seri lainnya.

Mengapa saya merekomendasikan seri-seri di atas? Hmmm… mungkin terlalu panjang kalau saya tuliskan di sini. Jadi, silakan kepo-in blog saya untuk mengetahui alasannya. *eaaaa, malah promosi*.


Apa sih bedanya sci-fi fantasy sama jenis fantasy yang lainnya? Dan kenapa tertarik dengan science fiction fantasy? @asysyifaahs

Oh ini sebenarnya saya juga bingung sih, *kena keplak*

Sepemahaman saya saja ya. Science Fiction Fantasy itu bukan Science Fiction Fantasy digabung jadi satu, tapi Science Fiction & Fantasy. Ada perbedaan antara genre Science Fiction dengan genre Fantasy. Cuma mereka memang sodaraan jadi sering terlihat jalan bareng *apa coba*.

Science Fiction itu … errr … gimana ya menjelaskannya … hahhhahh … saya paling bebal memang kalau menjelaskan definisi seperti ini dengan kata-kata. Kalau ada rumusnya seperti SF + F = SFF misalnya, jelas jauh lebih mudah bagi saya :D

IMO, Science Fiction itu genre yang lebih dominan pada ide cerita mengenai inovasi-inovasi science dan teknologi semustahil apapun inovasi tersebut tampaknya. Sepertinya mustahilnya inilah yang sering membuat Science Fiction jadi overlapping dengan Fantasy.

Perwakilan novel yang paling jelas menunjukkan ide Science Fiction-nya menurut saya adalah novel-novel bertema time travel. Meskipun jelas ada banyak lagi novel Science Fiction selain time travel. Pokoknya titik berat ceritanya ada di ide-ide sains dan teknologinya.

Nah, kalau Fantasy lebih dominan ke tema magic dan supernaturalnya. Eh, tapi ini cuma pendapat saya loh ya. Sotoy saya lagi di mode on. Mohon koreksinya kalau salah :D

Terus, kenapa saya tertarik dengan Science Fiction dan Fantasy? 

Okeh, saya ke Science Fiction dulu ya. Sejak kecil saya punya cita-cita kepingin pinter biar jadi ilmuwan *bukan biar jadi dokter yang menyuntik orang lewat seperti kata Susan*.

Nah, membaca novel Science Fiction itu kalau istilah lebay-nya bisa menjadi bahan bakar semangat yang sangat ampuh bagi saya. Saya sering terpesona dengan orang-orang berotak cemerlang yang biasanya ada di novel-novel Science Fiction. Meskipun tidak semua novel Science Fiction mempunyai tokoh-tokoh yang jenius.

Ketertarikan saya dengan para tokoh jenius yang ada di novel SciFi tersebut sama. Kami menganggap masalah sains yang sering dianggap orang sulit itu sangat menarik. Apalagi kalau teori atau percobaan yang kami lakukan berhasil. Wow, berasa jadi orang paling pinter sedunia deh pokoknya. Padahal paling banter cuma melakukan percobaan sains sederhana. Masih kalah jauhlah kalau dibandingkan dengan Newton atau Einstein. Sejauh bintang yang jaraknya jutaan tahun cahaya. *tsaaaaah*.

Jadi kesimpulannya, tidak semua novel Science Fiction saya sukai. Saya hanya menyukai novel Science Fiction yang memang benar-benar bertemakan tentang inovasi atau ide-ide sains dan teknologi semustahil apa pun ide tersebut. Makin rumit ide sainsnya, makin senanglah saya.

Saya kasih contohnya ya. Bagi yang pernah membaca seri TimeRiders buku ketiga, pasti kenal dengan tokoh Adam Lewis kan? Pasti pernah membaca bagaimana cara Adam memecahkan kode kode manuskrip Voynich dan kode yang ada di Cawan Suci kan? Huaaahhhh, saya terpesona sekali dengan Adam saat itu. Keren banget Adam, otak kamu cemerlang sekali, saya suka *kirim tanda cinta ke Adam* *eh* 

Seri TimeRiders


Lalu kenapa saya suka dengan Fantasy? Pertanyaan ini saya jawab di pertanyaan pamungkas di bawah saja ya. So, mari kita lompat dulu ke pertanyaan selanjutnya.


Pernahkah blogger buku merasa tiba-tiba bosen baca buku setelah estafet baca dan review buku sekaligus? Solusinya gimana? @evizaid
Hmmm …. saya tinggal di daerah di mana buku masih merupakan barang yang mahal dan langka. Jadi saya belum pernah bosan baca buku meskipun sudah diestafet dengan membuat review-nya sekaligus. Anehnya, setiap habis membuat review, mood saya untuk membaca lagi malah menjadi semakin bagus.

Suatu saat, mungkin saya nanti akan merasa bosan. Dan kalau itu terjadi, saya akan mencoba solusi yang selalu ampuh kalau saya lagi mandek baca buku. Biasanya saya mandek bukan karena bosan, tapi karena buku yang saya baca tidak seru atau saya sedang kena book hangover.

Solusinya saya akan membaca bacaan yang sudah amat sangat jelas sekali bakalan saya suka. Bisa membaca majalah favorit, membaca buku baru dari seri favorit, membaca buku dari pengarang favorit atau membaca ulang buku favorit. *berapa kali ya saya bilang favorit*.

Oh ya, ngomong-ngomong ide ini saya dapat dari Bzee @ Bacaan Bzee loh dan sangat ampuh untuk saya ;) *peluk Bzee*


Apa harapan kamu untuk BBI ke depannya?

Harapan saya untuk BBI adalah semoga BBI tetap eksis. Semoga anggotanya makin banyak dan tersebar di seluruh Indonesia terutama di Kalimantan Selatan.

Untuk sekarang saat saya masih di kota Banjarbaru, oke lah masih ada Thifa dari kota Martapura serta Maya dan Ilham dari kota Banjarmasin. Kami berada di 3 kota yang bisa dibilang masih berdekatan tapi yah lumayan jauh juga sih, terutama dengan kota Banjarmasin.

Nah, seperti yang saya bilang di atas, sebentar lagi saya bakalan dapat pekerjaan tetap di kampung halaman saya, sebuah kota kecil di Kalimantan Selatan yang bernama Amuntai. Kota ini lebih jauh lagi dari kota Banjarmasin dan sepertinya cuma saya BBI-er yang berasal dari sana.

So, Bebi, semoga kamu semakin dikenal dan anggotanya berjibun sampai ke pelosok. Tetap adakan event-event seru dan sering-sering bagi-bagi buku gratis ya :D

Pertanyaan terakhir untuk mbak Ira. Boleh berbagi dengan pembaca apa yang membuat mbak Ira menyenangi buku-buku bertema Fantasy?

Nah ini dia pertanyaan pamungkas yang saya maksud di atas. Kenapa saya senang dengan buku bertema Fantasy? Jawabannya adalah saya tidak tahu, hahaha *dikeplak pakai sandal*

Sebelum saya punya blog buku, saya sama sekali tidak ngeh kalau buku-buku yang saya baca itu ada genre-nya. Dulu saya tahunya bacaaaa aja.

Setelah ada recordnya di blog. Saya baru tahu kalau saya lebih banyak membaca buku fantasi ketimbang buku lainnya. Kemungkinan besar waktu itu karena saya tertarik dengan blurb yang ada di belakang buku. Rasanya seru saja gitu membaca tentang sihir, mitologi, dan hal-hal supernatural lainnya.

Nah, sekarang saya sudah tahu kalau genre buku itu ada bermacam-macam. Dan saya tetap seperti dulu, lebih tertarik untuk membaca buku bertema Fantasy daripada yang lainnya.

Tapi saya juga omnireader kok. Meskipun saya cenderung memilih buku-buku fantasi, saya juga tidak masalah membaca buku apa saja selama buku tersebut berhasil menarik perhatian saya. *halah*


Terima kasih atas waktu yang diberikan untuk wawancara singkat ini. Semoga bisa bermanfaat bagi pembaca. Sukses buat Program Cinta Perpustakaan.

Iyaaa h23bc, terima kasih kembali atas waktu yang kamu berikan untuk berkeliling blog ku sebelum wawancara ini ya.

Amin, semoga bermanfaat.
Terima kasih kembali. Sukses juga buat kamu ;) 


Ps: Kunjungin juga post keren BBI lainnya disini

Wednesday, 8 April 2015

Blogger Interview with Ren Puspita "Ren's Little Corner"





Mbak Ren Puspita dengan Ren's Little Corner adalah member BBI yang jauh dari kesan mainstream. Bacaan yang direview pun sangat beragam. Selain itu materinya semakin begizi dengan opini-opini menarik seputar dunia blog dan perbukuan. Banyak pengunjung yang terhibur sekaligus tercerahkan tentunya. Di kesempatan kali ini saya harus mengaku beruntung bisa mewancarainya. Mbak Ren bercerita soal genre favoritnya, opininya tentang masa depan perbukuan kita, dan harapannya untuk komunitas Blogger Buku Indonesia. Please welcome, Ren Puspita.





Surpise ketika ngumumin di grup WA SFF, ajakan wawancara langsung disambar sama Mbak Ren. Jujur Ren's Little Corner adalah salah satu most admired blog BBI (hahaha yang bener XD?, Ren). Terima kasih sudah mau berbagi dengan pembaca di h23bc.com.




Mbak Ren, boleh berbagi apa saja kesibukannya saat ini?

Saat ini sedang sibuk kerja, karena proyek nambah 1 lagi, jadi blogging juga agak jarang, baca pun lumayan jarang :/. Malah keasikan main game, hehe. Oh ya, sedang sibuk juga mempersiapkan untuk acara ultah BBI yang ke-4. Silakan tunggu tanggal mainnya ya :)


Jika anda bisa kembali ke masa lalu dengan sebuah mesin waktu, hal apa yang akan dilakukan?

Hmm, mungkin lebih cepat dalam menyelesaikan skripsi, haha. Umm, ngga ding. Pengennya sih balik ke masa SMP dan SMA, dimana ketimbang kebanyakan baca komik, lebih ingin baca banyak buku novel.


Sebagai seorang reviewer yang sudah lama berkecimpung di dunia meresensi. Apa yang mbak Ren pikirkan mengenai masa depan penerbitan di Indonesia?

Menurutku sekarang banyak banget penerbit di Indonesia ya, dari yang dulu aku tahu hanya ada Gramedia, Gagas, Mizan, dll, sekarang sudah ada seperti Mokamedia dan Diva. Tentu masih ada yang lain, dan ini bagus buat persaingan yang sehat di pasar. Sayangnya, minat baca penduduk Indonesia masih tergolong rendah, kalau dilihat dari pandangan secara pribadi, padahal buku yang diterbitkan juga banyak dan aku yakin sangat bisa memenuhi permintaan pasar. Harapanku sih, ingin buku-buku yang diterbitkan jauh lebih bervariasi, tidak selalu memenuhi selera pasar dan berani untuk unik, terutama penerbit-penerbit yang masih baru. Aku juga ingin mereka mulai merambah ke e-book, karena sekarang animo pembaca yang memilih ebook sudah meningkat.


Apa sih bedanya sci-fi fantasy sama jenis fantasy yang lainnya? Dan kenapa tertarik dengan science fiction fantasy? @asysyifaahs



Menurutku science fiction dan fantasy sudah berbeda sih J. Science fiction melibatkan teknologi, setting waktu banyakan futuristic lalu setting tempat bisa di bumi atau malah luar angkasa sekalian, beberapa teknologinya bisa banget dibikin di dunia nyata dan butuh pemikiran mendalam karena ada teori – teori seperti fisika kuantum dan semacamnya (yang bikin pusing pokoknya, hehehe). Sedangkan fantasy lebih ke isi dunianya yang bersifat imajiner, settingnya bisa dimana saja dan kapan saja.



Sudah tertarik dengan SFF sejak lama, karena bagiku dunianya menantang, penuh pertanyaan dan misteri, plus karena aku bosanan, baca buku dengan genre SFF bisa mengatasi kebosanan ini. Selain itu begitu banyak kemungkinan yang terjadi di buku SFF, bikin ceritanya makin kaya J


Pernahkah blogger buku merasa tiba-tiba bosen baca buku setelah estafet baca dan review buku sekaligus? Solusinya gimana? @evizaid



Wah, pasti ada dong masa – masa ketika kita merasa burn out baca buku dan males mereview. Saat itu, biasanya aku istirahat sejenak, bisa dengan main game, ngobrol dengan suami (kasian soalnya, dicuekin mulu kalau pas baca buku, hahaha XD), nonton film,dll. Nanti pasti muncul lagi keinginan buat baca buku terus – terusan. Jadi kalau sudah merasa bosan, istirahat dulu ya :)





Saya membaca soal curhat ngeblog mbak Ren. Apakah terpikirkan membuat semacam Book Lovers Inc?



Tidak terpikir untuk membuat blog yang seperti Book Lovers Inc, karena BBI tuh potensial banget jadi seperti blog itu. Cuma, member kita memang banyak banget, jadi agak susah untuk menyatukannya. Book Lovers Inc sendiri hanya punya 9-10 blogger, sehingga koordinasinya mudah. Lalu mereka juga responsive, sehingga seneng rasanya bisa ngobrol disitu, tanpa harus ngobrol karena Cuma ngincer Giveawaynya aja :P. Kapan ya BBI bisa kayak gitu, hehehe?


Oh ya, karena BLI udah tutup, sekarang aku suka main ke Dear Author. Memang blog ini banyakan mengulas romance, tapi sangat menarik membaca artikel selain review disana. Sangat thought-provoking


Kembali ke topik utama. Around the Genres in 30 days. Boleh diungkapkan kepada pembaca genre apa saja yang dibaca kemudian diresensi di Ren's Little Corner?



Untuk event around the genres, blog Ren’s Little Corner akan membahas tentang genre steampunk :D. Genre yang juga merupakan genre favorit dan sempat booming 1-2 tahun yang lalu


Berbicara soal genre Fantasy. Mendengar kata itu umumnya orang banyak berpikir soal Harry Potter dan Game of Thrones yang lagi booming saat ini. Pendapat anda soal genre fantasy yang tidak ada matinya?
 



Bagiku semua genre akan terus hidup, hanya ada pasang surutnya. Fantasy saat ini cukup meraja di luar negeri, walau trend yang aku lihat sekarang emang sedikit bergeser ke genre kontemporer dan romance, tapi fantasy masih tetap Berjaya. Menurutku genre ini bisa bertahan karena keunikannya, ada banyak kemungkinan yang terjadi dan beberapa aspek mirip dengan kehidupan sehari – hari atau sejarah dunia. Misal GoT yang terinspirasi sejarah War of Roses


Lebih menyukai fantasy versi buku atau film? Mengapa?



Fantasy versi buku maupun film ada kelebihan dan kekurangannya. Dari versi film, ada visualisasi yang menarik dan memanjakan mata. Yang sayangnya suka kurang dari segi cerita atau kalau diangkat dari buku maka banyak yang dipangkas. Aku lebih suka versi buku karena lebih bebas berimaginasi :)


Apa harapan kamu untuk BBI di HUT yang ke 4?



Harapanku sebenarnya mungkin terdengar klise, ingin BBI lebih dikenal di masyarakat. Saat ini kami sudah mulai menancapkan kuku di dunia literasi Indonesia dan itu merupakan pertanda yang bagus. Namun tanpa adanya kekompakan dari dalam, akan sulit untuk lebih berkembang. Jadi, selain harapanku yang pertama, aku ingin member BBI juga lebih solid, lebih kreatif dan, mungkin suatu saat web BBI akan jadi seperti Books Lover Inc atau Dear Author, dimana kami lebih mudah berinteraksi dengan masyarakat sebagai satu kesatuan, yaitu BBI.


Pertanyaan terakhir. Adakah rekomendasi buku Fantasy dan scifi untuk para pembaca di rumah?




Rekomendasi sih banyak banget :D. Dari subgenre apapun juga aku ada rekomendasi, hehehe. Untuk pembaca sci-fi fantasy yang masih baru aja malu – malu berkenalan dengan genre ini bisa baca Harry Potter atau Eragon yang menurutku cukup mudah untuk dipahami. Dari segi sci-fi bisa baca Ender’s Game, dan semoga sih tidak bingung nantinya kalau baca Supernova karya Dee. Untuk yang udah lama berkecimpung di dunia fantasy, baca deh fantasy yang belum pernah diterbitkan di Indonesia dan yuk kita rayu bareng2 penerbit di Indonesia biar makin banyak buku fantasy yang terbit :D



Terima kasih atas waktu dan kerjasamanya. Semoga bisa terus berkarya dan sukses dalam karir perbukuan dan di dunia nyata :)


Ps: Kunjungin juga post keren BBI lainnya disini