Hai. Hai. Hari ini BBI, komunitas blogger buku di Indonesia berulang tahun ke enam. Selamat ya. Semoga teman-teman blogger bisa lebih aktif menulis. Memberi pengaruh positif ke blogosphere.
Hampir tengah malam ketika saya selesai menulis draft post ini. Di ulang tahun keenam ini, apa saja kesan saya akan BBI. Bagi saya pribadi. Banyak hal menarik. Mari kita simak bersama.
Bicara BBI. Hal yang terlintas pertama pasti soal menulis blog. Nah. Belakangan ini, saya merasa banyak ketinggalan loh. Maksudnya dalam jumlah artikel yang ditulis. Dari sekian blog yang saya amati, beberapa termasuk BBI angkatan baru, memiliki keaktifan menulis yang tinggi. Keren deh. Jangan berhenti ya, kawan. Tetap semangat.
Member BBI yang sering saya intip seperti mas Dion, mbak Vina, mbak Dhila, dan masih banyak lainnya memberi teladan yang ok
***
Sedikit bicara soal blog buku keren diatas. Saya sering nyempatin melihat feed postingan yang sudah saya langgan di panel utama blogger. Boleh dibilang saya craved for more postingan blogger yang saya ikuti. Dua-tiga hari selalu saya cek. Kira-kira ada postingan baru apa ya.
Kabar gembiranya. Selalu saya mendapat surprise. Kalau melihat mereka merilis artikel baru. Penasaran. Ingin melihat buku apa sih yang baru habis dibaca blogger BBI.
(c) Pixabay. |
Bagi saya pribadi. Mengikuti atau subcribe blog teman-teman BBI. Pertama. Mencari rekomendasi bacaan baru. Semacam radar buat melihat ini buku yang layak dibaca (dibeli) atau tidak. Kenalan dengan pengarang baru. Buku baru. Meski nggak selalu berminat dengan jenis bukunya. Saya ingin tahu apa ulasan teman-teman. Paling tidak apa sih yang menarik dari buku tersebut.
***
Bacaan sastra paling gres dari dapur Diva yang bertajuk "Sastra Perjuangan" akan kita temui jika rajin bertandang ke blog "Baca Biar Beken", milik Dion. Update buku-buku baru populer di toko buku kala mendatangi blog "Mari Ngomongin Buku" punya mbak Vina. Terkejut campur penasaran (banget), melihat buku-buku keren yang diulas oleh mbak Dhila di rumahnya "Kilas Buku".
Baca juga: Wawancara seru bersama mbak Vina.
Mungkin seperti yang diamini teman-teman semua, kalau setiap orang punya selera bacaan yang beda. Kenapa saya mengambil 3 blog diatas, mungkin saja karena pilihan buku yang diulas blogger BBI Joglosemar ini masuk dalam range genre favorit saya.
Jangan ketinggalan. Simak wawancara Haremi Book Corner bersama mas Dion, editor kece Diva Press.
Kalau dilihat-lihat. Kebanyakan blogger buku menyusun portofolio blog miliknya dengan menulis ulasan buku fiksi. Ini berarti kita memulai membangun blog buku berdasar daftar bacaan favorit kita. Ini bukan hal remeh. Memutuskan berani berbagi kepada pembaca. Tanpa tahu si pembaca akan suka dengan ulasan atau pilihan buku tersebut.
(c) Pixabay. |
Di sisi si blogger, kesenangan kala melahap dunia imajinasi yang ditawarkan sang pengarang. Menekuni setiap halaman hingga berkenalan jauh dengan sang tokoh. Menghadapi permasalahan dan situasi sulit lainnya. Hingga menyentuh garis akhir dengan riang atau sedih. Itu semua yang akhirnya dituangkan secara kreatif dalam tulisan blog buku. Kira-kira hal ini yang saya rasakan saat awal menulis ulasan buku di Haremi Book Corner.
Entah kebetulan atau tidak. Sepanjang yang saya amati, di blog teman-teman BBI banyak postingan novel-novel terbitan penerbit Haru. Wah keren ya.
Bicara soal buku fiksi. Mungkin saja menulis ulasan novel atau kumcer adalah hal yang berat. Jenis buku yang baru saja membuat kita tergetar hebat. Kagum dengan jalan ceritanya. Mungkin juga baru tergaet romansa para tokoh di dalamnya. Masih terhenyak oleh cliffhanger yang disajikan penulis. Hal ini yang saya dapatkan selepas membaca novel "Pembunuhan atas Roger Ackroyd" Agatha Christie. Bagaimana caranya menulis kekaguman tersebut tanpa tergoda membeberkan potongan cerita. Plot penting dalam babak akhir, misalnya.
Buku best seller. (c) Pixabay. |
Tiba-tiba saya teringat. Satu ketika. Dilanda super penasaran ending novel "Girl in the Dark"-novel misteri terbitan Haru itu- karena tidak selesai dibaca. Ingin langsung tahu akhir cerita pembunuhan si ketua klub sastra tersebut. Coba cari dengan keyword yang pas. Ketak. Ketik. "Ending novel xxxxx...". Beberapa menit klak. klik. Namun akhirnya tidak ketemu. Di Goodreads juga sama. (Atau mungkin saya yang kelewatan, ya? Kasih tahu dong, kalau ada yang berbagi spoiler di artikel review miliknya :) )
(c) Pixabay. |
Itulah kesan saya ketika mendapat pertemanan yang erat dari BBI. Terima kasih buat kru divisi Event yang menggagas rangkaian acara kali ini. Sehat selalu, ya.
Terakhir. Harapan saya buat kita semua. Semoga BBI mampu menjadikan pembacanya lebih well informed netizen. Terlebih kalau lewat blog BBI, lebih banyak lagi generasi langgas menyenangi membaca buku. Salam buku itu seru.
Tulisannya bagus, Mas Steven :)
ReplyDeleteTerima kasih sudah membaca artikel ini.
Deleteaku punya novel GiTD mas stev. tapi masih ada di....timbunan. nanti ya kalau udah kelar baca, kubagi spoiler ending ceritanya wkwkwk :D
ReplyDeleteKutunggu loh Hahaha..
DeleteKalau mau lihat ulasan non fiksi saya pasti ke blog ini.
ReplyDeleteTetap menulis ya, Stev...
Iya mbak Desty.
DeleteAkuuu juga subscriibe banyak bloog. Kadang kalau ga mood baca atau nulis, aku blogwalking buat nyari judul judul buku baru. Btw aku jg sukaa baca tulisan stevv, semoga makin suksees ya steev
ReplyDeleteAkuuu juga subscriibe banyak bloog. Kadang kalau ga mood baca atau nulis, aku blogwalking buat nyari judul judul buku baru. Btw aku jg sukaa baca tulisan stevv, semoga makin suksees ya steev
ReplyDelete