Skip to main content

Opini Bareng: Belajar Menjadi Penulis



Bulan ini BBIers diminta untuk mengungkapkan opininya tentang alur cerita. Kali ini H23bc akan sedikit berbeda dari yang lain. Bukan sebagai seorang pembaca yang mengulas bagaimana soal alur cerita yang ok dan enak untuk dibaca. Namun bagaimana cara membuat sebuah cerita yang baik. Cerita yang baik tentu saja akan menemukan pembacanya sendiri. Pembaca akan puas dan terkesima dengan cerita dan khususnya alur cerita yang disajikan dengan baik. Ada sebuah proses di dalamnya. Saya belum tahu cara penulis membuat pembacanya tersenyum. Bahkan tersetrum saking hebatnya dibawa masuk ke dalam alur cerita si pengarang. Tentu sangat baik sebagai (calon) penulis, kita dapat menarik sebuah pelajaran dari mana saja termasuk sebuah cerpen. Bisa saja dari sebuah cerita pendek yang dinikmati saban ahad di suratkabar Kompas. Judulnya Saran Seorang Pengarang gubahan Sori Siregar. Selamat menikmati.



Menulis dengan ringkas. Pilih kata-kata yang tepat namun mudah untuk dipahami pembaca.

"Kalimat-kalimat pendek jauh lebih kuat. Bertele-tele itu penyakit, metafora juga jangan terlalu banyak."


Sekali lagi. Pastikan karyamu dapat dipahami dengan baik oleh pembaca.

"Karya yang rumit dan sukar dipahami walaupun telah dibaca berkali-kali, bukanlah karya yang baik. Karangan itu rumit karena pengarangnya tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, karyanya juga keruh. Nah, sekarang ini banyak orang yang tidak lagi dapat berpikir jernih, termasuk pengarang, sehingga karangan-karangan yang super sulit sangat banyak beredar. Pesan moralnya tidak jelas dan apa yang sebenarnya yang diinginkan pengarangnya tidak ada yang tahu."


Pesan kepada penulis pemula: Jangan menyerah dan jangan pernah berhenti belajar (membaca) dari karya berkualitas milik orang lain. Coba baca karya Alice Munro "Corrie (2012) dan Dear Life (2013)".


"Kalau kamu tetap ingin dikelompokkan sebagai avant-garde (perintis/pelopor) boleh saja. Cuma kalau kamu tidak berhasil, jangan kecewa atau berhenti mengarang. Banyak pengarang muda yang juga mati muda. Maksudnya, setelah merasa tidak berhasil menjadi tokoh penting dalam sastra Indonesia, mereka berhenti menulis. Bisa juga kekurangan ide, karena malas membaca karya sastra yang baik dan sibuk dengan karyanya sendiri.


Dunia menulis adalah sebuah perjalanan. Mutlak dibutuhkan totalitas dalam berkarya.


"Kalau kamu mau menjadi pengarang, jadilah pengarang seumur hidup, bukan karena terlalu banyak waktu luang, iseng-iseng, atau mengisi waktu sambil menunggu hasil lamaran kerja yang kamu kirimkan. Jangan pula kamu berhenti mengarang karena kamu menjadi birokrat yang memegang jabatan penting."



Soal jurus promosi.


"Kalau karyamu telah banyak dan kamu ingin menerbitkannya dalam sebuah buku, jangan lupa meminta pengantar dari pengarang terkenal. Di sampul belakang buku juga jangan lupa dicantumkan pendapat sejumlah pengarang, dosen, redaktur atau tokoh penting. Bukumu bisa laku dengan pengantar dan komentar itu."

Sekedar info: Bagi yang ingin karyanya rajin dimuat di media.

"Di Jakarta ini ada redaktur yang suka sekali memberi pelajaran mengarang kepada para penulis baru. Kalau ajarannya dituruti karya pengarang itu pasti akan muncul dan tidak jarang dipuji pula. Karena itu karya bagus para pengarang lain sering ditolak sang redaktur, karena para pengarang itu tidak mau mematuhi "perintah" sang redaktur. Kamu harus tahu, nepotisme juga ada dalam dunia karang-mengarang."


Ingin menang lomba menulis yang sekarang sedang populer?
Baca resep dari ahlinya.


"Kamu harus dapat menangkap kecenderungan yang ada. Misalnya, kalau ada sayembara menulis fiksi, tulislah yang kedalamannya luar biasa sehingga untuk memahaminya orang harus minimal membacanya sepuluh kali. Karena para juri sekarang ini umumnya menyukai karya seperti itu.

Apa saja inspirasi untuk melahirkan karya-karya terbaik dirimu?

"Ada lagi yang juga penting kusampaikan kepadamu. Jika kau mengarang janganlah semata-mata menggantungkan diri pada imajinasi betapa hebat dan liar pun imajinasimu itu. Banyak sumber yang dapat dijadikan titik tolak. Misalnya, sejarah, kondisi sosial politik, ekonomi, pendidikan, pelanggaran HAM, penegakan hukum dan lain-lain. Jadi karyamu akan memiliki tempat berpijak dan tidak terus-menerus terbang di awang-awang karena tidak mampu mendarat di bumi.

Comments

Popular posts from this blog

Review Buku Halaman Terakhir oleh Yudhi Herwibowo.

Halaman Terakhir Yudhi Herwibowo Noura Books, 2015. "Orde Baru, suatu masa … Hoegeng sedang diuji. Dua kasus besar mencuat, mencuri perhatiannya yang kala itu menjabat sebagai Kapolri. Dua kasus yang membuatnya terbentur tembok raksasa dan menguji integritasnya sebagai seorang polisi. Kasus pertama adalah Sum Kuning. Kasus pemerkosaan yang menggegegerkan Kota Yogyakarta. Meski telah menggali amat dalam, selalu ada batu yang mengganjal usahanya menemukan pelaku. Berbagai gangguan mengalihkan penyidikan dari bukti dan fakta. Kasus kedua adalah penyelundupan mobil mewah. Keterlibatan seorang putra pejabat tinggi di tanah air membuat kasus ini sulit menyentuh dasar masalahnya. Seolah para pelaku telah mengantisipasi langkah Hoegeng dan anak buahnya, semakin dalam penyelidikan, semakin bukti itu menghilang. Kasus-kasus itu terus membayangi Hoegeng, membebani nuraninya. Mampukah Hoegeng, sang polisi jujur, menutup mata dan meninggalkan sesuatu ya

Review Buku Alex Ferguson, Autobiografi Saya

Refleksi kehidupan manager terbaik di ranah Inggris Judul Buku: Alex Ferguson, Autobiografi Saya Penulis: Sir Alex Ferguson. Alih Bahasa: Zia Anshor Cetakan pertama Gramedia Pustaka Utama Sir Alex 26 Years Made Possible Buku ini sungguh luar biasa, mengapa? GPU berhasil menangkap momentum dengan menerbitkan edisi terjemahan buku ini. Sekedar informasi buku asli berbanderol 450 ribu. Selain itu penerbit sekali lagi menghadirkan buku yang berkualitas bagi pembaca Indonesia. Buku ini memperkaya buku olahraga yang jarang beredar. Buku Alex Ferguson, Autobiografi Saya merupakan refleksi kehidupan manager terbaik di ranah Inggris. Membaca buku ini seperti menonton dan merasakan secara langsung perjalanan hidup sang manager. Buku hardcover ini dibuka dengan gambar apresiasi fan MU atas kebersamaan Sir Alex Ferguson selama 26 tahun di klub tersebut. Seperti menjelajahi perjalanan waktu, di lembaran awal terdapat foto SAF pada awal masa manajerial, dan di lembaran akh

The Ancient Chinese Wisdom oleh Andri Wang

Nilai-nilai kebudayaan Tionghoa untuk kehidupan modern Judul Buku : The Ancient Chinese Wisdom  Penulis : Andry Wang Halaman: 240. Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Buku best seller yang ditulis oleh Andri Wang saya beli di Gramedia Amplaz Yogya. Saat itu buku ini berdampingan dengan beberapa buku sejenis di rak pengembangan diri. Ternyata saya tidak salah memilih untuk mebaca buku ini. Saya sangat tertarik karena ingin mengetahui nilai-nilai apa saja yang bisa diambil dari budaya tionghoa. Hal ini bisa saya berikan di kemudian hari kepada orang lain tentunya. Penulis menerangkan kebijaksanaan yang berasal dari kebudayaan China yang masih sangat relevan untuk kehidupan modern. Penulis dengan baik menelaah bagian-bagian kehidupan yang dihadapi manusia modern dengan sudut pandang kebudayaan dalam hal ini, kebijaksanaan China. Di hampir setiap artikel penulis mengupas mengenai sejarah dengan simpel sehingga dapat dicerna oleh pembaca, penulis juga mengutip peribahasa