Tuesday, 31 March 2015

Review Buku The Fault in Our Stars oleh John Green

Roman remaja yang wajib dibaca





Judul: The Fault in Our Stars (Cover film)
Penulis: John Green
Penerbit: Qanita (2014)




H23bc menutup tahun 2014 dengan membaca salah satu buku yang menjadi film adaptasi hits hollywood. Buku ini pun merupakan buku terlaris di genre anak dan Young Adult (YA) tahun 2014. Satu hal yang bisa saya katakan sehabis membacanya adalah The Fault in Our Stars berhasil menghanyutkan saya ke dalam dunia Gus dan Hazel. Sedari awal membaca buku ini saya tidak bisa melepaskan buku ini. Ya, buku ini begitu mengalir dan tidak membosankan untuk diikuti. Malah bagaikan ikut naik Roller Coaster. Begitulah yang saya rasakan ketika sampai di penggalan akhir cerita ini. Sesuai dengan blurbnya semuanya bercampur dengan manis dan dapat kita kecap dalam buku ini. Tanpa berbasa-basi mengutip jalan ceritanya, ijinkan Anda sendiri membaca dan merasakan kisah Hazel Grace dan Augustus Waters yang menginspirasi.



Kebetulan buku yang saya pegang ini memiliki sampul film. Jadi ada beberapa adegan yang saya bisa langsung bayangkan ketika ada di bab tersebut. Contohnya waktu acara makan malam kedua sejoli ini di restoran Amsterdam. Gus dengan setelan jas terbaiknya & Hazel dengan gaun berwarna biru yang pas.


Ekspektasi terhadap buku yang banyak dibicarakan tahun 2014 ini cukup tinggi. Dan saya merasa puas bisa mengikutinya. Saya merasa kurang pas jika menonton filmnya sebelum membaca buku asli John Green. Setelah ini setelah beberapa masa rehat dari hangover membaca buku ini saya akan mencoba menontonnya. Jika kamu sudah selesai membacanya. Iya sekali lagi kalau kamu sudah membacanya. Ada Q&A lengkap tentang buku ini dari pengarangnya. Pertanyaan-pertanyaan yang akan kamu pikirkan setelah membaca buku ini dijelaskan sedemikian. Selengkapnya dapat dibaca disini.

TFIOS wajib dibaca buat kamu yang suka dengan genre romance dan Young Adult. Bersyukurlah kamu ada dalam keadaan baik dan sempurna. Bagikan kebaikan kepada setiap orang. Selamat membaca.




P.S. : Terima kasih sudah mampir dan membaca di h23bc.com. Yuk dukung karyaku dengan bantu share di media sosial kamu, tinggalkan komentar, dan follow @h23bc. Dukungan kamu akan sangat berarti.

Monday, 30 March 2015

Opini Bareng: Belajar Menjadi Penulis



Bulan ini BBIers diminta untuk mengungkapkan opininya tentang alur cerita. Kali ini H23bc akan sedikit berbeda dari yang lain. Bukan sebagai seorang pembaca yang mengulas bagaimana soal alur cerita yang ok dan enak untuk dibaca. Namun bagaimana cara membuat sebuah cerita yang baik. Cerita yang baik tentu saja akan menemukan pembacanya sendiri. Pembaca akan puas dan terkesima dengan cerita dan khususnya alur cerita yang disajikan dengan baik. Ada sebuah proses di dalamnya. Saya belum tahu cara penulis membuat pembacanya tersenyum. Bahkan tersetrum saking hebatnya dibawa masuk ke dalam alur cerita si pengarang. Tentu sangat baik sebagai (calon) penulis, kita dapat menarik sebuah pelajaran dari mana saja termasuk sebuah cerpen. Bisa saja dari sebuah cerita pendek yang dinikmati saban ahad di suratkabar Kompas. Judulnya Saran Seorang Pengarang gubahan Sori Siregar. Selamat menikmati.

Tuesday, 24 March 2015

Review Buku Kenali Anakmu oleh Angga Setyawan


Judul buku: Kenali Anakmu
Penulis: Angga Setyawan
Penerbit: Noura Books (2015)




Merupakan sebuah kebahagiaan jika setiap hari di rumah kita diisi dengan melihat kelucuan anak-anak yang tumbuh dengan baik dan bahagia. Beberapa minggu lalu di Kompas Minggu diulas sebuah komunitas orangtua yang sangat bagus untuk diteladani. Namanya Joy Parenting. Adalah sebuah gagasan yang sangat bagus dan inspiring. Kesan yang ditimbulkan dari membaca artikel tersebut. @JoyParentingID percaya seorang anak akan menjadi seseorang yang berhasil jika diasuh dengan cara yang menyenangkan. Pola pengasuhan yang menyenangkan niscaya akan menguntungkan kedua pihak. Anak bisa tumbuh optimal dan orangtua dapat berperan dengan maksimal berfungsi sebagai orangtua. Sesuatu yang hanya angan-angan kah? Melihat anak sebelah rumah yang jauh lebih manis dan mampu membawa diri dengan baik, apakah anakku bisa seperti itu? Aku tertarik dengan konsep Joy Parenting biar anakku lebih cerdas di sekolahan dan disenangi banyak orang. Tapi bagaimana caranya? Adalah buku Kenali Anakmu milik Angga Setyawan, praktisi parenting yang dapat menjadi tool dalam mengasuh anak dengan menyenangkan.



Setelah menerbitkan buku Anak Juga Manusia, di buku kedua Angga Setyawan mencoba memperkenalkan konsep kenali anakmu dengan lebih cermat, lebih dengan hati, lebih dengan sikap tanpa pamrih. Berbekal pengalamannya sebagai praktisi soal parenting. Penulis tidak seolah lebih pintar, menggurui pembaca dengan A-Z yang harus dilakukan. Namun sebaliknya, dengan perlahan dan kesabaran mencoba memberikan pemahaman yang mudah dicerna soal bagaimana mengenali kepribadian anak, sikap anak, dan soal sehari-hari si anak. Kelebihan dari buku ini adalah di setiap bab diberikan pembahasan yang lugas dengan beberapa solusi yang aplikatif. Tidak semua orangtua memiliki kondisi yang sama, sebab anak bukan sebuah kertas kosong. Oleh sebab itu penulis akan memberikan beberapa tawaran solusi yang disesuaikan dengan keadaan si anak dan kemampuan orangtua.



Di bagian awal, penulis mengungkapkan pentingnya pasangan orangtua untuk lebih dahulu dewasa dan memiliki kesanggupan lahir batin untuk mendidik anak. Dewasa dalam artian, mau belajar untuk memperlengkapi diri denga ilmu-ilmu parenting. Tidak hanya sekedar mendengar petuah yang ada. Penulis juga menekankan orangtua bukanlah tak pernah membuat kesalahan. Namun tidak ada kata terlambat untuk segera berbenah diri dalam mengasuh sang buah hati.



Hal yang sangat mendasar dalam mengajar maupun mendidik anak bisa kita dapati di Cara Anak Menangkap Pesan. Pernahkah kita sebagai orangtua sudah berulang kali mengajarkan bahwa jam sekian waktunya belajar. "Sekarang adik harus belajar supaya naik kelas, rangkingnya bagus. Masuk 10 besar kelas dan bla bla bla" atau mungkin seperti ini "Nyo, ini sayur bayam, wortel, sawi di bekal makan siang dihabiskan ya. Sayur bagus buat mata kamu." Entah mengapa terasa sulit untuk si anak makan sayur ataupun belajar di malam hari. Mengutip buku Kenali Anakmu. Anak-anak sering kali tidak peduli pada isi pesan yang kita sampaikan. Mereka lebih peduli tentang bagaimana cara kita dalam menyampaikan pesan tersebut. Karena cara penyampaiannya yang keliru, anak sudah terlanjut memaknai hal-hal yang kita masud tersebut adalah tidak enak. Mendengar kata "belajar" atau makan "sayur", secara otomatis akan muncul di benak si anak perasaan "tidak enak". Kalau sudah terlanjut kemudian apakah ada jalan keluarnya?

Ada dua pilihan cara yang bisa kita gunakan agar anak memaknainya dengan "enak", yaitu pertama, buatlah anak terpikat. Kedua, buatlah mereka merasa butuh. (Hal 72).



Yuk, evaluasi cara-cara kita dalam menyampaikan pesan kepada anak. Anak, sebagai pihak penerima, mempunyai hak untuk menerima atau menolak kiriman pesan kita. Pihak pengirimlah yang perlu lebih kreatif dalam menyampaikan atau mengirimkan paket pesan yang ingin disampaikan. (hal 73).



Selain itu dibahas pula soal menghukum anak. Orangtua mana sih yang tidak punya anak yang rewel, sulit diatur, dan seolah tidak bisa dikendalikan? Penulis mencoba membahasnya di dalam Hukuman Sepihak atau Kesepakatan Konsekuensi? Disini kita akan diajak berpikir mengenai konsep menghukum anak. Apakah efek dari menghukum anak? Sayangnya banyak orangtua yang tidak merasa sudah menjajah si anak, mengoyak hati si anak ketika anak diberikan hukuman. Penulis mencoba memperkenalkan konsep kesepakatan konsekuensi. Disini lewat cara yang lain si anak tidak merasa terjajah karena hukuman sepihak dari orangtua. Bentuk konsekuensinya sudah disepakati oleh anak di awal. Lebih jelasnya seperti ini. Contoh hukuman. Secara sepihak, kita berkata, "Karena kamu nakal, mama hukum enggak boleh menonton TV dua hari,ya." Kesepakatan konsekuensi, misalnya kita mengajak anak pergi keluar maka sebelumnya kita berkata, "Adik, nanti kita hanya jalan-jalan, tidak membeli apa-apa. Kalau kamu mau sesuatu, bilang Mama. Nanti Mama bantu kamu merencanakan kapan kamu bisa membeli barang tersebut (misal dengan menabung). Kalau nanti kamu ternyata memaksa dengan menangis atau marah, kamu mau pilih konsekuensi apa? Besok, enggak ikut Mama jalan-jalan atau seharian enggak main game?" Izinkan anak yang pilih sendiri, misal dalam hal ini, dia pilih besok seharian enggak main game. Bila ternyata hal tersebut terjadi, dia memaksa dengan menangis, kita enggak perlu marah atau ngomel. Keesokan harinya, kita jalankan saja konsekuensi yang sudah dia pilih sendiri. Kita konsisten saja walaupun besoknya dia memaksa main game. Tidak perlu marah, ngomel, atau bawel, tenang dan konsisten saja dengan cara tersebut. Di lain waktu, anak akan memilih bersepakat dengan kita ketimbang dipaksa.



Nikmati Prosesnya.



Menjadi orangtua bukanlah sebuah kompetisi,

Janganlah berharap menjadi pemenang

dibanding yang lain.



Menjadi orangtua kadang tidak ada tim

yang bisa diajak kompak,

Belajarlah menjadi sahabat bagi kita sendiri.



Menjadi orangtua tidak ada garis finishnya,

Janglah pernah berharap ada yang memberi penghargaan di ujung perjalanan ini.



Menjadi orangtua tidak ada ujian tertulisnya,

evaluasilah diri sendiri sudah sampai di manakah diri ini.


Menjadi orangtua adalah pengabdian,

Janglah pernah menanyakan apa

yang telah anakku lakukan untukku.



Menjadi orangtua adalah tentang memberi,

janganlah pernah harap kembali,

apalagi menuntut anak untuk mengerti.



Menjadi orangtua sepertinya berat, ya?

Jadi hanya yang memutuskan

menikmati perjalananan inilah

yang akan meraih makna bahagia.


Saya merekomendasikan anda para orangtua untuk membaca Kenali Anakmu dan Anak Bukan Kertas Kosong. Keduanya akan saling melengkapi anda untuk membantu proses tumbuh kembang anak yang optimal. Kenali Anakmu akan membantu anda dalam keseharian si anak. Bagaimana punya feel yang tepat untuk bisa memahami si anak. Akan sangat memudahkan anda untuk masuk ke dalam tahap membantu anak mengembangkan bakat yang dimilikinya. Soal pengembangan bakat anak akan anda temukan dengan lengkap di buku Anak Bukan Kertas Kosong. Kedua buku yang sangat baik ini setidaknya memberi anda pengetahuan soal parenting yang jarang diajarkan secara formal.



Buku yang informatif ini merupakan panduan yang baik dalam memahami anak. Proses tumbuh kembangnya akan mampu berjalan dengan optimal, bila anda bersedia membuka hati dengan mengenalinya lebih dalam. Buku yang wajib dibaca untuk anda yang ingin mempersiapkan pernikahan, orangtua baru, maupun anda yang peduli dengan pendidikan anak.

P.S. : Terima kasih sudah mampir dan membaca di h23bc.com. Yuk dukung karyaku dengan bantu share di media sosial kamu, tinggalkan komentar, dan follow @h23bc. Dukungan kamu akan sangat berarti.

Friday, 20 March 2015

Perempuan Patah Hati Yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi



Judul: Perempuan Patah Hati Yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi.
Penulis: Eka Kurniawan.
Penerbit: Bentang Pustaka (2015).



Kabar gembira itu ketika penulis favorit saya mengabarkan akan menerbitkan buku terbaru. Seperti yang saya singgung disini, kumcer merupakan ladang basah yang menyasar kalangan pembaca yang ingin menikmati karya sastra dengan bentuk ringkas namun memiliki kualitas yang tidak kalah dengan membaca sebuah novel. Harus diakui ada sebuah kepuasan tertentu ketika menghabiskan waktu bersama dengan cerita gubahan salah satu penulis terbaik Indonesia.



Di awal kumcer ini pembaca diajak berjumpa dengan dua orang manusia yang seperti sebuah jalan takdir bertemu di Los Angeles, Amerika. Kelebihan cerita ini adalah di samping penulis ingin menyinggung masa lalu kelam yang dialami Mei akibat peristiwa 98 Jakarta. Disini terjadi sebuah drama (boleh dikatakan pergolakan batin) saat Mei harus kembali mengorek luka lama tersebut di kala berkenalan dengan Efendi. Dengan deskripsi yang memukau pembaca serasa diajak jalan-jalan menapak tilas gedung-gedung berarsitektur seni yang memanjakan mata. Hampir semuanya dapat kita rasakan berbau "western" dan dapat kita nikmati dengan baik. Penulis bukan tanpa rencana menempelkan tokoh pengemis yang berhasil menjadi penghubung antara dunia barat dengan negeri kita.

"Ada pengemis di restoran."

"Apa?"

"Ada pengemis di...."

"Ya ampun, Mei. Ini di Amerika. Pengemis di sini enggak sama de..." Suara di sana tak melanjutkan kalimat tersebut, seolah disadarkan pada sesuatu.



Di sinilah terlihat kepiawaian pengarang untuk memasukkan peristiwa tertentu seperti kerusuhan 98 yang kelam ke dalam sebuah cerita dengan anggun. Seakan menginginkan "pelajaran" berharga tersebut hidup abadi dalam sebuah karya sastra. Gerimis Sederhana merupakan pembuka yang baik dengan pelintiran yang menghentak.

Satu hal yang saya sukai adalah Eka Kurniawan selalu pandai memainkan cerita dengan karakter seperti Marni. Lupakan hal tersebut. Hal yang ingin saya ungkapkan dari Gincu Ini Merah Sayang adalah kemampuan bercerita dengan teknik foreshadowing yang memukau. Kita dibuat penasaran mengapa si Marni harus "kembali" ke rumah karaoke (beranda) tempat dirinya sudah menemukan cintanya. 


Seorang petugas, dengan mulut yang sinis, berkata, "Jika benar kamu punya suami, besok pagi ia akan menjemputmu."

"Tapi, suamiku tak tahu aku ada di sini," katanya.

"Jadi, kamu jual dirimu tanpa suamimu tahu, heh?"

Sejujurnya, ia sungguh tersinggung dengan ucapan tersebut. Ia kembali berpikir, barangkali ini memang malam buruknya.



Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi bagi saya adalah buah imajinasi liar Eka yang dituang dalam sebuah cerita pendek. Di halaman terakhir EK mengaku berhutang pada cerita "The Ruined Man Who Became Rich Again Through a Dream." yang tertuang di The Arabian Nights, terjemahan Sir Richard F. Burton. Pengarang mengangkat Pangandaran tempat yang lekat dengan image pantai dan ikannya. Kita diajak berkelana menyelami perjalanan mencari cinta Maya yang ditinggal calon suami saat semuanya sebenarnya sudah "beres". Tak perlu diingkari kemampuan pengarang bercerita dengan baik sehingga mampu memikat pembaca. Kita turut merasakan kegetiran sang gadis patah hati menelusuri pantai Pangandaran. Kita dibuat penasaran akan jatuh vonis apa yang menanti si gadis. Apakah dia akan gila setelah mendapati hilangnya harapan atau terjadi sesuatu yang mengubah kehidupannya. Hingga di akhir cerita penulis seakan memberi tempat kepada pembaca untuk mengambil jalannya masing-masing. Keputusan untuk percaya cerita berakhir manis atau sebuah kado yang pahit.

"Jangan menangis, Nak. Pangandaran tempat orang memberi cinta dan kebahagiaan."

Ketika membaca buku ini kita dapat merasakan pengarang seringkali bereksperimen dalam bercerita. Kita akan dibuat tersenyum melihat aksi Kapten Bebek Hijau. Terhenyak ketika mendapati cerita Penafsir Kebahagiaan dan Le Cage aux Folles. Merasakan guilty pleasure saat membaca Jangan Kencing di Sini. Terharu biru mendapati cerita Setiap Anjing Boleh Berbahagia. Tiga Kematian Marsilam yang merupakan permainan cerita yang epik sehingga harus dibaca lebih pelan. Merasa tercekam mengikuti permainan Teka-Teki Silang. Kembali merasakan menjadi orang Indonesia di Pengantar Tidur Panjang.

Boleh dikatakan kumcer ini bukanlah kumcer terbaik Eka Kurniawan. Di awal bulan Maret sebuah kabar datang dari sang pengarang. Ada rehat sejenak untuk kembali mengisi raga dengan bacaannya. Tentunya kita saat ini boleh berlama-lama menikmati dan melihat kembali karya-karya lamanya. Saya juga akan membaca karya lainnya. Saya ingin membaca karya barunya yang lebih baik dan spektakuler nanti. 





P.S. : Terima kasih sudah mampir dan membaca di h23bc.com. Yuk dukung karyaku dengan bantu share artikel ini di media sosial kamu, tinggalkan komentar, dan follow @h23bc. Dukungan kamu akan sangat berarti.


Thursday, 19 March 2015

Review Buku Show Your Work! oleh Austin Kleon


Judul Buku: Show Your Work!
Penulis: Austin Kleon
Jumlah Halaman: 224 halaman.
Penerbit: Penerbit Noura Books. 
Tahun terbit: 2014.
     
    Sejak tahun lalu saya penasaran dengan koleksi buku yang ditulis Austin Kleon. Penulis yang berbagi banyak hal soal kreativitas dalam ranah digital di forum-forum bergengsi seperti TEDx, Pixar, Google. Baru-baru ini Presiden Jokowi melantik Pak Triawan Munaf untuk mengkomandoi Bekraf atau Badan Ekonomi Kreatif. Saat ini Indonesia harus melakukan lompatan kuantum dengan mengupayakan segala sumber daya kreatif demi menjadi pemain global yang diperhitungkan. Bekraf dalam peranannya menjadi penghubung industri kreatif dengan pasar sudah menentukan beberapa utamanya. Kuliner & film menjadi lokomotif utama yang diharapkan mengangkat dunia ekonomi kreatif Indonesia. 

    Di saat semuanya serba digital dan berburu pasar. Kita mendapati saat ini adalah waktu yang tepat untuk berkreasi dan berharap menemukan orang yang respek dan mengapresiasi karyamu. Lebih bagus lagi jika karyamu menghasilkan sesuatu. Show Your Work! termasuk dalam daftar 40 Books To Unlock Your Creativity And Get You Started On Your Life’s Best Work (saya merekomendasikan anda untuk mulai membaca daftar buku-buku ini, jika bisa segeralah cari di toko buku atau perpustakaan terdekat). Untuk para inovator dan pemasar, apapun pekerjaanmu inilah salah satu buku yang tepat untuk mengeluarkan potensi terbaik dan dikenali ekosistem karirmu.


Buku yang keren bukan?

        Satu hal yang saya rasakan ketika membaca Show Your Work! adalah buku ini layaknya seorang mentor yang sedang membagikan dirinya kepada para murid. Ibaratnya selama membaca guide book kita seperti "Pandawa yang diberikan ilmu dan pengalaman seorang jedi master bidang kreatif. Keunggulan buku ini selain memberikan pembahasan yang lugas, cergas, dan inspiratif. Terdapat ilustrasi dan kutipan-kutipan menarik dari para kesohor seakan memberikan tiupan roh kreativitas yang jarang dijumpai di buku tebal yang didominasi permainan kata-kata motivasi. Saat membacanya kita akan dibuat tersenyum, tertawa, bahkan sesekali tersindir dengan apa yang sedang dijelaskan Austin Kleon. Dari buku ini kita akan belajar 10 jalan untuk dapat berbagi kreativitas dan ditemukan oleh orang lain. 
 
Menu Show Your Work!
        Di awal Austin memperkenalkan kembali konsep yang disebut scenius. Penulis mencoba memberi tahu pembaca banyak orang yang kita anggap jenius adalah penyendiri. Tetapi yang sebenarnya terjadi mereka merupakan bagian "sekelompok orang yang saling mendukung, mengamati karya satu sama lain, saling mencuri ide, dan saling menyumbang gagasan (hal 11). Salah satu hal unik yang ditemukan di jalan pertama Tidak Perlu Menjadi Genius adalah menyuruh pembaca mencoba melihat obituarium setiap pagi.

Scenius


"Berikan yang kamu punya.
Bagi seseorang, bisa jadi itu berguna."

   Di Bab Pikirkan Proses, penulis yang jago menggambar ini mendorong pembaca agar dapat fokus kepada proses ketimbang hasil akhirnya. Mungkin sering kali kita berpikir buat apa, toh yang dinilai klien, guru, bos saya adalah hasil akhirnya. Kabar baiknya kamu bisa mulai mengubah cara pandangmu dengan mulai mengarsipkan apa yang sedang kamu kerjakan. Contoh yang diberikan adalah usaha astronaut Chris Hadfield untuk menarik minat dunia terhadap bidang antariksa. Lewat cara pimpinan International Space Station men-tweet kejadian sehari-hari, merekam dirinya sedang gosok gigi di stasiun luar angkasa. Dia mampu membuat dunia internet jatuh cinta kepada komandan Hadfield.

@Cmdr_Hadfield


        Mencoba membuat postingan kecil mengenai apa yang sedang kita buat. Mengumpulkan arus-arus kecil hingga kelak dapat berguna menjadi stok karyamu. Membuat sebuah kaveling baru tempatmu dapat meletakkan segala ide dan karya yang kamu anggap penting. Tiga hal diatas adalah poin-poin utama yang dibagikan penulis di Berbagilah Hal Kecil Setiap hari. Penulis mendorong kita untuk tidak perlu berpikir membuat sebuah website pribadi adalah hal yang sulit. Lakukan saja sebagai amatir (orang yang melakukan sesuatu atas dasar kesenangan, memperjuangkan karya dengan semangat cinta tanpa menghiraukan potensi kesohoran, uang atau karier-keuntungan yang kerap didapatkan oleh para profesional), tidak perlu mementingkan apakah tampilannya sudah eye catching. Just do it.


      
    Satu poin yang bagus untuk dibagikan disini. Austin Kleon mendorong kita untuk berbagi semua yang menjadi pengaruh dalam hidupmu. Hal tersebut layak dibagi karena akan menjadi petunjuk siapa dirimu & apa yang kita lakukan. Terkadang semua hal tersebut bahkan akan jauh lebih menunjukkan siapa dirimu melebihi karyamu. Di Buka Koleksimu kita akan terdorong untuk mengakui dan berbagi siapa saja (seorang CEO, penulis, model bahkan tokoh Presiden) yang berhasil menanam pengaruh dalam hidup kita. Sekarang bukannya jaman kita mengurung diri, bertapa dan bermain rasa untuk mewujudkan sebuah mahakarya. Kemudian mengharapkan karya yang kita buat akan diminati & menarik banyak orang ketika ditampilkan. Masa ini ternyata tidak relevan lagi dengan paradigma diatas. Temukan dan gali cerita atau kisah dibalik sebuah karya. Buat dan bagikan kepada orang lain. Cerita akan lebih "berbicara" dan bermakna sehingga mampu menarik atensi orang untuk melirik hasil karya kita. Manusia ingin tahu dari mana asal suatu benda, cara pembuatannya, dan siapa pembuatnya. Kisah-kisah yang kamu sampaikan tentang karya itu berpengaruh besar pada perasaan orang dan pemahaman mereka mengenai karyamu. Perasaan dan pemahaman orang lain atas karyamu memengaruhi apresiasi mereka (hal.93). Ada sebuah nasehat yang bagus berbunyi "Bila ingin lebih efektif ketika berbagi, jadilah pendongeng yang baik. Kamu perlu tahu bagaimana membuat cerita yang bagus dan cara menyampaikannya." (hal.95).

   Buat kamu calon penulis atau seorang penulis kamu bisa mendapat tips bagaimana membuat cerita yang baik. Dengan bantuan grafik penulis novel dan esai Kurt Vonnegut dan piramida Gustav Freytag. Ada sebuah nasehat yang perlu kita cermati dengan baik. Semua orang suka kisah yang bagus, tetapi tidak semua mampu menuturkan dengan baik. Butuh waktu lama sekali untuk menguasai keahlian ini. Jadi, pelajarilah kisah-kisah bagus, lalu temukan kisahmu sendiri. Ceritamu akan membaik semakin sering kamu menyampaikannya. (hal.103).

Grafik cerita Kurt Vonnegut.


     Satu hal yang menjadi pesan utama atau dapat dikatakan inti dari buku ini dapat kita temukan di Ajarkan yang Kamu Tahu. Jangan pelit ilmu dan bagilah rahasia dagangmu. Mungkin saja kita berpikir nanti ideku akan di copy paste habis-habisan. Jangan khawatir ketrampilan atau rahasia keberhasilanmu yang diketahui orang lain belum tentu bisa langsung diterapkannya. 
 
Ajarkan yang kamu tahu.
       Semangat yang ingin ditularkan kepada pembaca adalah ketika kita mempelajari sesuatu, berbaliklah dan ajari orang lain. Prinsipnya makin banyak ilmu yang kita bagi, semakin banyak ilmu yang kita dapati. Merupakan hal yang menyenangkan Austin berbagi kebahagiaannya membuat sebuah buku. Disini Austin berhasil menginspirasi banyak pembaca untuk segera mewujudkan impian menulis sebuah buku.
Belajar - mengajar.

    Buku yang baik ini direkomendasikan untuk anda yang ingin mengeksplorasi kreativitas, menyukai buku pengembangan diri, dan tertantang untuk berkarya. Selamat membaca. Selamat berkarya.

 
P.S. : Terima kasih sudah mampir dan membaca di h23bc.com. Yuk dukung karyaku dengan bantu share di media sosial kamu, tinggalkan komentar, dan follow @h23bc. Dukungan kamu akan sangat berarti.

Around the Genres in 30 Days Kick Off





Hai book lovers Indonesia. Kali ini postingannya bukan sebuah review, *terus apa dong? Nah tetap tenang dan duduk dengan nyaman. Sambil mendengarkan musik juga boleh. Seperti saya yang sedang menikmati Chris Botti in Boston, 2008 ketika menulis post ini untuk kamu. Di post kali ini secara resmi Around The Genres in 30 Days dimulai.



Ada apa nih di perayaan ulang tahun BBI yang ke 4?



Ceritanya para peserta sudah dimasukkan ke dalam genre favorit mereka seperti Science Fiction & Fantasy, Children Literature & Young Adult, Romance (kalau kamu suka yang mana?). Nanti setiap Blogger BBI akan meramaikan timeline kalian sebulan kedepan dengan posting yang unik dan berbeda dari biasanya, saling blogwalking, dan mencoba membaca buku rekomendasi yang ditemukan di grup.  






Apakah kamu bisa menebak H23BC masuk grup yang mana? 
Petunjuknya dari 3 grup diatas mana jenis buku yang biasa tampil di Blog Buku Haremi.


Yap benar, tergabung di grup Scifi-Fantasy (SFF) :)
Sedikit bocoran nanti ada ulasan mengenai buku scifi lokal yang underrated dan apa aja sih sub genre dari Scifi-Fantasy. Dijamin kamu bakal punya rekomendasi buku baru dan informasi yang dapat memperluas pilihan buku yang bakal dibaca. Seru kan?





Catat baik-baik pergelaran BBI Anniversary Project 2015 “Around the Genres in 30 Days akan dimulai tanggal 1 April-13 April 2015.






Kedengarannya menarik bukan?


Tunggu dulu, ada KEJUTAN lainnya. Akan ada puluhan kuis berhadiah menarik yang menanti kamu book lovers. Pastinya juga ada doorprize grup SFF yang sayang untuk dilewatkan.



Penasaran siapa aja penghuni grup SFF yang menjadi incaran kamu?

1. Abduraafi Andrian di Ough, My Books!
2. Alvina Ayuningtyas di Mari Ngomongin Buku 
3. Andrea Ika Hapsari di Kayla on Books 
4. Arkian Widi di Bukubuku
5. Cynthia Damayanti di Let's Read Between the Pages
6. Dion Yulianto di Baca Biar Beken.
7. Indah Tri Lestari di Threez's Stacks.
8. Ira Mustika di Ira Book Lover
9. Lina Riyanty di Let Me Tell You a Story
10. Prasasti Purboningrum di Legitur.
11. Priska Nurina di Lego, Ergo Cogito, Ergo Sum
12. Renanda Puspita di Ren's Little Corner.
13. Sabrina Zheng di Notes of The Dreamer.
14. Wardahtul Jannah di Melukis Bianglala
15. Yovano Nalande di Kandang Baca.


Yuk ambil ancang-ancang pengen ikut kuis di blog grup yang mana. Siapa tahu mimpi mendapat buku impianmu akan terwujud. Inilah waktunya kita berpesta buku dan selamat menikmati.







Saturday, 14 March 2015

Review Buku Believe It or Not Dunia Penerbangan Indonesia oleh Chappy Hakim.

Catatan Penting Penerbangan Indonesia




Judul Buku: Believe It or Not Dunia Penerbangan Indonesia
Penulis: Chappy Hakim.
Jumlah Halaman: xviii+ 182 halaman.
Penerbit: Penerbit Buku Kompas.
Tahun Terbit: 2014.



Kegemparan yang ditimbulkan saat ratusan penumpang yang terlantar karena keterlambatan maskapai saat hari raya Imlek menunjukkan penerbangan Indonesia belum mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Industri penerbangan dalam beberapa tahun terakhir bergairah ditandai oleh banjirnya tawaran tiket murah untuk bepergian disebabkan tumbuhnya kelas menengah yang menjadikan liburan sebagai gaya hidup modern. Sebagai sosok yang dekat dengan dunia penerbangan Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim mampu memberikan gagasan kritis mengenai apa yang terjadi dalam dunia penerbangan kita dalam buku terbarunya Believe It or Not Dunia Penerbangan Indonesia. Buku ini merupakan potret keberadaan dunia penerbangan kita dengan titik fokus mengenai apa yang sebenarnya terjadi di dalam industri penerbangan sipil nasional.


Pertumbuhan jumlah penumpang dalam 10-15 tahun terakhir begitu cepat terjadi. Penulis lewat buku ini menyampaikan ada masalah dalam dunia penerbangan kita yang semestinya disikapi dengan serius dan dibutuhkan tindakan yang bersifat fundamental. Permasalahan yang terjadi di industri ini ibarat gunung es. Sebagian besar kelemahan berupa masalah keamanan baru mendapat perhatian dari banyak kalangan setelah terjadi kecelakaan yang fatal. Meskipun terus disorot hingga saat ini tidak ada kebijakan solutif yang berjalan karena seluruh masalah sebagian besar terletak pada manajemen pemegang otoritas penerbangan nasional. The information to avoid disaster is available, but it isn't given to the right people at the right time and in the right way. (hal. xvii)


Di bab awal penulis membuka dengan Sekilas Sejarah Penerbangan di Indonesia yang bermula dari perusahaan Koninklijke Luchtvaart Maatschappij (KLM) yang diserahkan kepada pemerintah Indonesia kemudian diubah menjadi Garuda Indonesia. Titik awal penerbangan komersial pertama di Indonesia ditandai dengan penerbangan pesawat DC-3 Dakota beregistrasi RI 001 dengan nama seulawah. Di dalam "National Air Power" penulis menjabarkan siapa saja yang berkepentingan di bagian udara Indonesia. Ditambah dengan ulasan beberapa maskapai yang beroperasi di Indonesia. Pergeseran misi atau peran maskapai penerbangan menjadi sorotan penulis untuk memperlihatkan awal semrawutnya industri penerbangan kita.


Pada prinsipnya, Garuda dan Merpati Nusantara Airlines harus tetap berperan sebagai agen pembangunan nasional Indonesia. Garuda sebagai pembawa bendera dan duta bangsa, sementara MNA sebagai jembatan udara penerbangan perintis di daerah-daerah terpencil. (hal.24-25).

Menurut penulis terdapat persaingan tidak sehat dalam bisnis perawatan pesawat. Tidak jarang perusahaan fasilitas perawatan menawarkan harga dibawah kompetitor untuk mendapat pelanggan. Pihak tersebut dapat mengakali dengan penggunaan suku cadang yang tidak lulus sertifikat uji kelayakan, atau suku cadang rekondisi yang difungsikan kembali melalui proses rekayasa dan perawatan ulang dengan teknik tertentu agar lolos dari pemeriksaan regulator. Cara kedua adalah dengan melakukan proses perawatan yang tidak dilakukan secara menyeluruh disesuaikan dengan jumlah dana yang tersedia. Apabila hal ini terjadi maka pihak pengguna jasa yang paling dirugikan oleh kenakalan pihak maskapai. (hal. 30)

Peristiwa kecelakaan masih saja terjadi dewasa ini meskipun pabrikan pesawat telah menyatakan produknya unggul dalam sisi efisiensi dan keamanan. Penulis memakai studi kasus Tambolaka untuk mengungkapkan permasalahan yang terjadi dalam industri penerbangan kita. Peristiwa pada 11-02-2006 tersesatnya pesawat Adam Air sebelumnya terbang dari Jakarta dengan tujuan Makasar kemudian tersesat hingga mendarat di Tambolaka. Di bab Kecelakaan penulis mengungkapkan pertanyaan seberapa bebasnya seseorang mengelola operasi penerbangan dan dimana tanggung jawab sosial para pihak yang bergerak di dunia penerbangan.

"Tambolaka menjadi contoh lengkap betapa buruknya semua sektor yang berkaitan dengan penyelenggaraan operasional penerbangan di Indonesia. Mulai dari SDM, perawatan pesawat, pengawasan, penegakan aturan, hingga lika-liku mudahnya perizinan diperoleh." (hal.37)

Penulis juga menyajikan faktor pilot sebagai penyebab kecelakaan pesawat belakangan ini. Hasil penelitian National Aeronautics and Space Adiministration dengan Iowa University menunjukkan bahwa pilot modern telah menjadi sangat tergantung pada sistem otomatis di kokpit. 60% dari kecelakaan yang terjadi ternyata disebabkan kesalahan pilot dalam mengoperasikan flight management computer. Ketergantungan pada mesin ini pada akhirnya memaksa maskapai untuk memberikan simulasi dan pelatihan tambahan untuk meningkatkan kewaspadaan kerja para pilot dalam membawa pesawat.

Kiprah penulis dalam memberikan sumbangsih perbaikan industri penerbangan sipil di Indonesia dituangkan dalam bab Timnas EKKT (Inside Story). Kecelakaan yang merugikan penerbangan Indonesia di mata dunia menjadi perhatian besar Presiden. Kesimpulan yang didapatkan Timnas EKKT dalam 3 bulan kerja menyatakan kecelakaan terjadi akibat dari disiplin yang rendah, penegakan aturan dan regulasi yang lemah, kualitas dan kuantitas SDM yang tidak memadai, serta kondisi sarana dan prasarana infrastruktur yang sudah kedaluwarsa. Selain itu dibutuhkan penyempurnaan yang bersifat fundamental pada institusi Air Traffic Control Services. Penulis juga berupaya aktif mengawal diplomasi terkait sanksi larangan terbang bagi seluruh maskapai penerbangan Indonesia sejak Juli 2007 oleh Otoritas Penerbangan Uni Eropa.

Berbagai faktor yang berkaitan dengan rendahnya kualitas layanan penerbangan kita dikupas dengan terperinci di bab Catatan Penting Penerbangan RI. Disini penulis memberikan opini faktor-faktor penyebab penerbangan kita tidak masuk dalam kategori aman sejak February 2007 menurut penilaian tim teknis Federal Aviation Organization (FAA) yang mengacu pada standar keamanan terbang internasional seperti tercantum dalam regulasi International Civil Aviation Organization (ICAO). Hal seputar Air Trafic Control (ATC) yang bermasalah di Soekarno Hatta International Airport (SHIA) menjadi pembahasan penting mengingat pentingnya instrumen tersebut dalam navagisai penerbangan.

Masalahnya adalah bila kita dianggap tidak memiliki kemampuan yang setara dengan persyaratan keamanan terbang internasional seperti yang ditentukan ICAO, maka wewenang pengaturan lalu lintas udara di atas kawasan wilayah kedaulatan RI akan diserahkan kepada negara lain. (hal.110)

Penulis menyiratkan perlunya pembagian peran yang jelas antar maskapai sehingga terjadi pertumbuhan industri aviasi yang sehat. Selain itu ada keberatan terhadap pengalihan sebagian rute penerbangan ke Bandar Udara Halim. Hal tersebut mengungkapkan kegagalan manajemen AP II untuk mengatasi pertumbuhan penumpang. Disini penulis menjelaskan argumennya bahwa penggunaan Halim sebagai basis Alutsista negara tidak memiliki kapasitas optimal untuk mendukung penerbangan sipil. Halim seyogianya steril dari gangguan sipil. Berkaca dari pengalaman Amerika dalam membuat pengawasan ketat terhadap dunia penerbanga domestik pasca kejadian 9/11. Masalah keterlambatan yang sering menimpa penumpang juga diulas dengan baik oleh penulis di Keputusan yang Salah Alamat dan Penyebab Terjadinya Keterlambatan. Ternyata bukan hanya dari pihak maskapai yang mengakibatkan delay namun juga oleh pihak operator yang tidak memiliki infrastruktur pendukung yang mumpuni.

Menurut data INACA (Indonesia National Air Carrer Association) pertumbuhan penumpang yang terjadi secara bertahap tidak direspon cepat oleh manajemen SHIA. Hal ini kemudian berimbas pada ketidakmampuan pihak bandara untuk memberikan pelayanan yang baik kepada pengguna jasa angkutan udara. Faktanya kenaikan uang airport tax selalu beriringan dengan laju pertumbuhan penumpang.

Beberapa problematika dunia penerbangan kita menurut Chappy Hakim memiliki sejumlah solusi apabila ada satu badan yang kuat mampu menembusi birokrasi antar kementrian. Kemudian dilakukan penataan maskapai penerbangan sesuai dengan misi, rute & jenis pesawat. Hal tersebut niscaya akan memudahkan mekanisme pengawasan dari pihak regulator yang berujung pada peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat. (hal.164)

"Salah satu cara efektif yang dapat mengatasi permasalahan di dunia penerbangan saat ini adalah dengan mengintervensi langsung ke pusat masalah itu sendiri." (hal.161.)

Buku yang sangat aktual dan komprehensif membahas persoalan kedirgantaraan kita sangat bermanfaat untuk dibaca pecinta dunia dirgantara, stakeholder di bidang perhubungan udara, dan masyarakat yang ingin mengetahui fakta dunia penerbangan sipil Indonesia.


P.S. : Terima kasih sudah mampir dan membaca di h23bc.com. Yuk dukung karyaku dengan bantu share di media sosial kamu, tinggalkan komentar, dan follow @h23bc. Dukungan kamu akan sangat berarti.