Skip to main content

"Aku, Meps, dan Beps oleh Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo."

"Sketsa-sketsa masa kecil yang memikat"




Dijamin akan ceriakan harimu. (c) https://www.instagram.com/post_santa/

Sejak pertama kali duo POST Santa (toko buku independen di Pasar Santa, Jakarta), Teddy dan Maesy memberi teaser proyek buku pertama mereka. Saya langsung penasaran. Kira-kira karya seperti apa yang mereka terbitkan. Membayangkannya saja sudah sangat seru. Ini akan dilihat sebagai sebuah sejarah. Katakanlah begitu. Keluaran perdana penerbit akan menjadi sebuah memori bagi para pembaca. Sudah tentu. Sebuah pencapaian yang boleh dibilang fenomenal, kan. Di derasnya arus penerbitan mainstream, Teddy cs berupaya mendirikan penerbitan independen yang dinamai POST Press.


Hingga akhirnya buku bersampul orange-sekilas nampak beda dari kebanyakan buku di toko- diunggah ke instagram milik Post dan di awal tahun baru tiba di Ambon. Entah mengapa saat membuka lembar-lembar awal, melihat data buku yang tertera, melihat foto Soca kecil, dan beberapa kalimat pengantar, mata saya menghangat, berusaha menahan haru. Oh. Buku ini akhirnya terbit. Sekarang telah berada di tangan saya dan para pembaca yang lain. Campur aduk antara senang, haru, dan bangga. Ok. Saya pikir saya sedikit berlebihan. Namun mungkin saja teman-teman lain merasa hal yang sama saat membaca "Catatan Penerbit" yang meringkas perjalanan POST Press menerbitkan "Aku, Meps, dan Beps".


Buku ini lucu. Mengasyikan buat dibaca. Ilustrasi milik Cecillia keren (bukan sekadar bumbu pelengkap). Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo berhasil membuat saya untuk sejenak melihat dan merenung masa kecil saya. Rehat sebentar untuk kembali menekuni ingatan-ingatan manis, seperti apa ya saya waktu jaman SD. Kegembiraan seperti apa yang dialami waktu itu. Apakah seperti memiliki Kuku dan Ruyu? Riang gembira mandi hujan? Perasaan suka dan benci dengan sekolah? Kalau diingat-ingat dulu: saya sering cemas memikirkan besok harus ke sekolah, padahal tugas belum dikerjakan atau harus pakai dress code tertentu, prakarya ini dan itu. Ada burung nuri merah yang suka sekali memanggil nama saya (dan diganjar suapan pisang dari tangan saya), atau dulu saya pernah melihara monyet ya (yang bersarang di pohon mangga lantai atas dan bikin badan saya gatal-gatal alergi semua).



Saya sependapat dengan penerbit kalau buku ini bukan berniat menjadi sebuah acuan bagaimana menghadirkan narasi keluarga yang ideal. Soca dan Reda menghadirkan "curhatan sehari-hari" sederhana dalam keluarga yang (dijamin) mengundang senyum Anda. Oya. Buku ini bisa dikategorikan dalam "sastra anak". Coba deh. Mungkin genre ini dapat menjadi favorit baru teman-teman.





Saya suka ceritanya yang jujur. Apa adanya. Kalau ditanya bagian apa yang paling disukai dari buku ini. Saya suka ceritanya tentang binatang-binatang peliharaan di rumah :). Akhirnya, saya jadi tidak sabar membaca "Na Willa" setelah menghabiskan "Aku, Meps, dan Beps" malam ini. Selamat untuk Soca dan mbak Reda atas terbitnya buku ini. Haremi Book Corner dan Ksatria Buku turut senang dengan rilisan perdana POST Press. Semoga 2017 buku-buku yang terbit akan menyenangkan seperti ini.

Comments

  1. Wah! Saya sudah pesan bukunya. Sedang dalam perjalanan menuju pangkuan. Membaca ulasan ini jadi membikin saya ingin segera mengulik bukunya juga.

    ReplyDelete
  2. pengen beli deh, jadi penasaran.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review Buku Halaman Terakhir oleh Yudhi Herwibowo.

Halaman Terakhir Yudhi Herwibowo Noura Books, 2015. "Orde Baru, suatu masa … Hoegeng sedang diuji. Dua kasus besar mencuat, mencuri perhatiannya yang kala itu menjabat sebagai Kapolri. Dua kasus yang membuatnya terbentur tembok raksasa dan menguji integritasnya sebagai seorang polisi. Kasus pertama adalah Sum Kuning. Kasus pemerkosaan yang menggegegerkan Kota Yogyakarta. Meski telah menggali amat dalam, selalu ada batu yang mengganjal usahanya menemukan pelaku. Berbagai gangguan mengalihkan penyidikan dari bukti dan fakta. Kasus kedua adalah penyelundupan mobil mewah. Keterlibatan seorang putra pejabat tinggi di tanah air membuat kasus ini sulit menyentuh dasar masalahnya. Seolah para pelaku telah mengantisipasi langkah Hoegeng dan anak buahnya, semakin dalam penyelidikan, semakin bukti itu menghilang. Kasus-kasus itu terus membayangi Hoegeng, membebani nuraninya. Mampukah Hoegeng, sang polisi jujur, menutup mata dan meninggalkan sesuatu ya

Review Buku Alex Ferguson, Autobiografi Saya

Refleksi kehidupan manager terbaik di ranah Inggris Judul Buku: Alex Ferguson, Autobiografi Saya Penulis: Sir Alex Ferguson. Alih Bahasa: Zia Anshor Cetakan pertama Gramedia Pustaka Utama Sir Alex 26 Years Made Possible Buku ini sungguh luar biasa, mengapa? GPU berhasil menangkap momentum dengan menerbitkan edisi terjemahan buku ini. Sekedar informasi buku asli berbanderol 450 ribu. Selain itu penerbit sekali lagi menghadirkan buku yang berkualitas bagi pembaca Indonesia. Buku ini memperkaya buku olahraga yang jarang beredar. Buku Alex Ferguson, Autobiografi Saya merupakan refleksi kehidupan manager terbaik di ranah Inggris. Membaca buku ini seperti menonton dan merasakan secara langsung perjalanan hidup sang manager. Buku hardcover ini dibuka dengan gambar apresiasi fan MU atas kebersamaan Sir Alex Ferguson selama 26 tahun di klub tersebut. Seperti menjelajahi perjalanan waktu, di lembaran awal terdapat foto SAF pada awal masa manajerial, dan di lembaran akh

The Ancient Chinese Wisdom oleh Andri Wang

Nilai-nilai kebudayaan Tionghoa untuk kehidupan modern Judul Buku : The Ancient Chinese Wisdom  Penulis : Andry Wang Halaman: 240. Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Buku best seller yang ditulis oleh Andri Wang saya beli di Gramedia Amplaz Yogya. Saat itu buku ini berdampingan dengan beberapa buku sejenis di rak pengembangan diri. Ternyata saya tidak salah memilih untuk mebaca buku ini. Saya sangat tertarik karena ingin mengetahui nilai-nilai apa saja yang bisa diambil dari budaya tionghoa. Hal ini bisa saya berikan di kemudian hari kepada orang lain tentunya. Penulis menerangkan kebijaksanaan yang berasal dari kebudayaan China yang masih sangat relevan untuk kehidupan modern. Penulis dengan baik menelaah bagian-bagian kehidupan yang dihadapi manusia modern dengan sudut pandang kebudayaan dalam hal ini, kebijaksanaan China. Di hampir setiap artikel penulis mengupas mengenai sejarah dengan simpel sehingga dapat dicerna oleh pembaca, penulis juga mengutip peribahasa