Refleksi cerpen Indonesia kontemporer
Buku ini baru saya ketahui setelah ada teman yang memposting buku terbaik yang dibaca di tahun 2013. Bukan kebetulan, buku ini masuk dalam salah satu daftar buku terbaik. oleh Mas Puji. Kompas secara rutin mengumpulkan cerpen yang dimuat di Kompas Minggu kemudian dibukukan setelah mendapat saringan ketat. Singkat cerita di tangan pembaca tersaji cerpen pilihan kompas di tahun 2012 yang diberi judul "Laki-laki Pemanggul Goni".
Tanpa bertele-tele dalam review ini, semua cerita pendek yang ada di Kompas tidak hanya memberikan sejumput cerita tentang keindonesiaan. Lebih dari itu inovasi dan nilai-nilai sastra yang sarat dengan akar budaya Indonesia ditulis oleh para cerpenis. Bukan hal mudah untuk menyaring dan membukukan 20 cerpen terbaik selama tahun 2012. Salut untuk Kompas yang memberikan oase segar bagi penikmat sastra Indonesia. Jujur bagi saya yang awam atas sastra, membaca buku ini membuka wawasan tentang kayanya cerita yang dapat diangkat, ditulis. Butuh ide dan kreativitas untuk dapat menerjemahkannya dalam sebuah tulisan pendek sehingga tercipta cerpen utuh.
Jujur semua cerpen di dalam buku ini sangat menarik. Mulai dari cerpen pertama hingga terakhir. salah satu cerpen yang menarik bagi saya adalah Requiem Kunang-kunang oleh Agus Noor. Cerpen ini sangat menyentuh saya. Bukan saja karena permainan kata di dalamnya, namun membaca cerpen ini seperti mengingatkan saya pada masa kerusuhan saat saya masih kecil. Cerpen ini menjadi begitu dekat dengan kehidupan masa kecil saya. Agus Noor menuliskan cerpen RKK di Ambon pada tahun 2011. Semua kisah dalam buku ini punya twist yang unik. Salut untuk Kompas yang memberikan kembali karya terbaik cerpenis Indonesia untuk dibaca masyarakat Indonesia.
Ulasan mendalam pada epilog dari Pak Maman S.Mahayana menjadi penutup pamungkas dari kumpulan cerpen Kompas ini. Sungguh banyak ilmu yang dapat dipahami. Tanpa tedeng aling-aling, Pak Maman memberikan apresiasi dan koreksi atas semua karya yang dimuat. Buku ini layak untuk dibaca bagi pecinta sastra Indonesia, kaum pelajar yang hendak mengenal dunia sastra, hingga kalangan umum yang ingin tahu realita kehidupan masyarakat di Indonesia.