Sunday, 30 June 2024

Review Komik The Skull Starts Moving in the Dark Night Season 1.

 


Babak pembuka yang impresif. Menyentak sejak awal.

 

Kali ini saya akan membahas sebuah komik manga dewasa karya Tetsuo. Diterbitkan penerbit m&c!. Terbit 2024. Sejauh ini sudah terbit 3 season. Dengan format 1 buku tamat 1 cerita (one shoot comic). Bagaimana keseruan komik ini? Mari ikuti bersama di tulisan ini.

 

Mari kita dahului dengan sampulnya yang keren. Dengan latar warna kuning, seorang kakek dengan raut muka yang tegang menjadi sosok sentral sampul komik ini. Diberikan rating dewasa di kanan bawah. Nama komikus: Tetsuo di kiri bawah. Lalu tulisan Akasha di kiri atas. Judulnya dengan simbol tengkorak berasir merah dengan tambahan: season 1. Dari sampul saja kita sudah bisa tercekat. Penasaran dengan isi komiknya. Seliweran saya sudah mengetahui info komik ini adalah komik yang “sakit”. Tanpa ekspektasi apapun, saya membaca komik ini saat merasa sedang mood untuk membaca jenis bacaan jenis ini. Kebetulan dari seabrek komik yang terbit tahun ini. Saya tertarik dengan judul ini. Sebabnya adalah satu cerita selesai di satu volume komik. Cukup ringkas dan saya kira bisa dinikmati dalam sekali duduk. Covernya bagi saya cukup bikin penasaran.Salah satu faktor untuk saya tertarik membeli komik ini.

Secara umum komik ini bercerita tentang balas dendam seorang kakek, bernama Ginzo yang divonis takkan bertahan hidup lebih lama lagi. Dia sebatang kara dan hidupnya seketika berubah saat berkenalan dengan tetangga sebelah rumah yang hangat. Sebuah kejadian pembunuhan mengubah segalanya. Komik The Skull season 1 menjadi pembuka yang memikat. Dengan cerita yang solid. Gaya mangaka yang berhasil menampilkan suasana yang gelap. Sungguh sebuah perpaduan yang mengesankan.

Hal yang saya sukai dari komik 180an halaman ini adalah tarikan gambar yang menghentak dan tegas dalam menampilkan watak karakter utama. Tetsuo membuat suasana yang serealis mungkin untuk dihadapkan pada pembaca. Cerita yang beralur cepat dan mengikat perhatian pembaca dari awal. Saya sebagai penikmat komik ini ikut tergerak untuk mengetahui nasib si kakek ini. Saat bergerak hingga akhir, kita diberikan plot yang berlangsung cepat. Hingga saat terakhir pun, komikus berhasil memberikan sentuhan twist yang memukau.

Komik ini saya rekomendasikan untuk pembaca komik dewasa yang ingin menikmati cerita beraroma balas dendam. Tidak mengecewakan. Juga tentu saja, pembaca umum yang ingin mencoba membaca komik dewasa. Sebuah sajian yang saya kira akan menghibur dan menarik bagi Anda.

Sunday, 23 June 2024

Ulasan Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib oleh Bumi Nusantara (2024)

 

Telusuran Bumi Nusantara tentang sosok Sarinten direkam dalam buku Sinden Gaib.

 

Aku menonton film Sinden Gaib yang baru rilis di Netflix dan menemukan waktu segera membaca novel Sinden Gaib garapan Bumi Nusantara. Ditulis oleh Diosetta. Sebelum ini aku sudah mengumpulkan koleksi dari katalog horor GagasMedia. Filmnya sendiri cukup bikin surprise. Karena diangkat dari kisah nyata. Orangnya masih ada. Tampil juga di ending credit film. Bagaimana keseruan novel ini? Apakah kita akan menemukan cerita pendukung setelah menamatkan film yang meraih 600.000 lebih penonton di 2024 ini? Mari ikuti bersama di tulisan ini.

 

Sinden Gaib kita awali dengan melihat sampul depan terlebih dulu. Meski saya tidak menaruh faktor sampul dalam keinginan mengoleksi buku horor terbitan Gagas. Sosok Ayu yang sedang menari dipegang (kuat-kuat) oleh beberapa orang menjadi kesan utama yang kuat di cover. Ada dialog Tolooong! di sisi kiri dan teriakan Ayu! Sadar Ayu! di sisi kanan membuat pembaca sudah dibuat penasaran akan apa isi bukunya. Kita amati lebih detail ternyata ada sosok lain yang juga sedang menari di latar hitam di sisi atas sampul. Dengan Jagat Alam Gaib dengan penekanan Alam Gaib besar berwarna merah di sisi bawah buku dan judul SINDEN GAIB berwarna putih membuka perjalaan membaca novel terbitan 2024 ini. Pada buku diberikan sebuah pembatas dan bonus merchandise film Sinden Gaib: kartu bersosok mbak Ayu yang jika digeser berubah menjadi sinden, mbak Sarinten. Menarik!

 

Secara umum, perlu diketahui Sinden Gaib adalah kisah asli. kisah nyata. Dibuat lebih dulu di Youtube. Novel ini terbagi menjadi 3 bagian utama. Bab 1 (Babak Pertama Sinden Gaib) adalah cerita perkenalan kita dengan Ayu dan Rara yang mengalami kejadian gaib saat menjalani syuting film dokumenter di daerah Trenggalek. Bagian ke 2 (Jejak Sarinten) adalah telusuran budaya dan snapshot daerah Trenggalek khususnya kecamatan Dongko. Dilanjutkan dengan bagaimana kelanjutan kisah Ayu setelah mengalami perjalanan di bab pertama. Di Bab 3 (Dongeng Sang Sinden) kita akan menemui kisah mula Sarinten. Novel ini enak dibaca karena ceritanya yang seru. Memiliki latar budaya yang kental. Beberapa typo saya kesampingkan karena memilih terfokus dengan rangkaian cerita Diosetta. Betul, novel ini membuatmu tak beranjak. Terfokus dalam pengalaman Ayu dan Rara yang diceritakan dari sudut pandang Rara dan Rendra. Saya menikmati alur Sinden Gaib.

 

Beberapa hal yang saya sukai dari novel Sinden Gaib adalah garapan cerita yang mulus. Diosetta menampilkan aliran cerita yang membuat kita berfokus akan nasib Ayu dkk saat berkegiatan di desa. Tegangnya dapat. Ketakutannya juga terasa. Lalu, sisi misteri ini bisa ditampilkan tanpa melupakan narasi simpati terhadap Ayu. Novel ini bisa menjadi pendukung film yang mumpuni. Ketika penonton ingin tahu lebih detail dengan kisah Ayu. IMO, Novel dan film bisa saling melengkapi dengan apik. Namun bila pembaca ingin membaca saja kisah ini. Tanpa melihat filmnya. Hal ini masih akan sangat menarik.

Saya merekomendasikan novel Sinden Gaib bagi penyuka novel mistis. Maupun pembaca umum yang tertarik dengan film Sinden Gaib. Anda yang ingin mencoba membaca novel horor, dapat memulainya dengan cerita ini. Semoga menarik perhatian teman-teman. Terima kasih.

 

 


Monday, 17 June 2024

Review Novel "Kuyang" oleh Achmad Benbela.

 


Novel horor karya Achmad Benbela menyajikan perjalanan menyusuri alam Kalimantan beserta misteri di dalamnya. Apik dan menyajikan keseruan hingga akhir.

 

Aku sebelumnya sudah menonton film Kuyang. Kisahnya kuingat cukup menegangkan. Meski selama babak kedua film, aku menimang rautan kulit kelapa muda yang baru saja kuminum. Memainkannya karena kurasa filmnya berjalan datar. Aku terkesan dengan dialek dan aktor lokal yang menjadi pemain filmnya. Saat ku tahu film horor ini diangkat dari novel. Aku langsung meniatkan untuk membaca materi asli film ini. Dan butuh beberapa bulan untuk memiliki novel Kuyang. Ku cari lewat Dema Buku tak kunjung ketemu. Shopee. Parang Maya novel lain mas Beben, sapaan akrab penulis asal Sampit masih lebih mudah. Ada stoknya. Penantian ini berakhir saat mencarinya di toko ijo. Beruntung akhirnya menemukan novel ini. Aku tak mau membaca Parang Maya, sebelum menamatkan novel Kuyang. Jitu prediksiku. Aku akan lebih masuk dalam dunia cerita mas Beben setelah menghabiskan Kuyang. Bagaimana kesanku membaca novel horor terbitan 2022 ini? Mari ikuti bersama di tulisan ini.

Pertama kita lihat dulu kover novel ini. Tertulis kuyang sebagai judul utama dan sekutu iblis yang selalu mengintai. Ada gambar aliran sungai yang seakan sedang ditunggui sesosok seram. Lalu di kanan bawah ada logo yang tertera cerita horor viral ditonton lebih dari 2 juta di Youtube. Sampulnya cukup unik karena menggambarkan setting cerita yang akan berlangsung. Nama penulis dengan warna putih berada di sisi atas. Logo GagasMedia di sisi kanan atas.

Secara garis besar. Kuyang bercerita tentang perjalanan horor yang dialami sepasang suami istri bernama Bimo dan Sriatun saat menjalani penempatan guru di desa terpencil di Kalimantan. Saat membaca novel ini, aku sudah mudah masuk di dunianya karena film Kuyang dan para pemainnya sangat nempel di benakku. Aku masih ingat tingkah pak Kades yang kocak. Totos Rasiti bikin ger sepanjang cerita. Dimas Aditya dan Alyssa Abidin aku kira cukup menghidupi karakter utama kita. Dari menamatkan buku setebal 301 halaman ini, aku mendapatkan cerita lengkap film Kuyang yang telah kutonton. Aku puas dengan novel yang ditulis mas Beben ini. Seru dan menegangkan sampai akhir.

Hal yang perlu diketahui juga adalah font buku ini terhitung kecil namun masih cukup terbaca olehku. Novel ini bisa juga dibeli lewat Playbook. Buku terbitan GagasMedia rata-rata sudah tersedia secara digital bila kesusahan dapat buku fisik.

Hal yang kusuka dari novel ini adalah penulis berhasil menyajikan petualangan yang menjanjikan penuh teror. Sejak awal aku sudah terhanyut dalam ceritanya. Bagaimana latar belakang Bimo harus menempuh perjalanan yang menyusahkan itu. Achmad Benbela bercerita dengan lugas dan menarik lewat sudut pandang orang pertama. Mas Bimo sebagai pencerita, akan menemanimu menceritakan aral rintangan yang dihadapinya. Hal kedua adalah setting tempat yang diangkat. Ku kira tempat seperti desa di daerah sungai di Kalimantan masih jarang ditampilkan. Penulis membawa kita menyusuri alam Kalimantan yang penuh bahaya. Mistis yang terdapat di pulau ini bisa tergambarkan lewat jalinan cerita yang diutarakan penulis. Sekali lagi, buku ini adalah komplemen yang pas dengan filmnya. Namun ku kira. Buku ini akan bisa dinikmati pula tanpa melihat filmnya. Minim typo. Hal ini juga mendukung cerita ini nikmat untuk diikuti.

Serba pas dan penuh teror. Aku tidak menyangka akan menyusuri lembar demi lembar dengan cepat. Seseru itu cerita ini. Pembabakan yang bagus dibuat oleh mas Beben. Dengan cliffhanger di setiap akhir bab. Top deh.

Novel horor ini saya rekomendasikan untuk pecinta horor/mistis Indonesia. Penggemar novel misteri juga bisa menikmati. Ataupun para pembaca umum yang ingin tahu seluk beluk lokal Kalimantan.