Skip to main content

Ulasan Buku #Narasi: Antologi Prosa Jurnalisme

"Narasi yang memukau dari seantero Indonesia"


Beragam reportase menarik dan mendalam khas jurnalisme naratif dirayakan dalam buku ini. Minggu malam memasuki bulan Agustus tuntas sudah #Narasi saya baca. Buku ini jauh-jauh hari saya pesan saat baru dirilis awal tahun 2016. Tebalnya halaman yang ada membuat beberapa kali saya menunda menghabiskan kumpulan narasi milik para penulis mumpuni di Indonesia. Mulai dari Zen RS hingga Andina Dwifatma yang terkenal pula dengan novelnya “Semusim, dan Semusim Lagi”.

Masih cukup jelas dalam ingatan saya, buku yang lahir dari Pindai Media bertepatan dengan munculnya istilah "senjakala media" yang cukup menghebohkan dan mendapat tanggapan luas di banyak kalangan. Dalam post ini saya tidak akan berpanjang lebar berpolemik tentang hal tersebut. Bagi saya pribadi membaca liputan media yang mengusung jurnalisme naratif jauh lebih menyenangkan. Selain asupan informasi yang digali jauh lebih dalam, penyampaian gagasan yang lebih mendetail kepada pembaca, di beberapa bagian kita serasa turut serta di dalam liputan tersebut. Sesuatu yang memakan cukup banyak tempat sehingga dapat dimaklumi bentuk ini jarang terlihat di media cetak. 




#Narasi memiliki beragam kisah yang menarik. Pengalaman membacanya adalah salah satu yang paling menyenangkan di tahun ini. Saran saya ketika hendak membacanya. Anda dapat melahap buku ini dari artikel pertama hingga terakhir, secara berurutan. Bisa juga memilih topik yang Anda anggap paling menarik. Seperti saya yang memulai #Narasi dengan “Jurnalisme Pedagang Asongan” milik Coen Husain Pontoh. Musababnya adalah rasa penasaran saya dengan kiprah harian Rakyat Merdeka. Yang saat ini dapat diakses di RMOL(dot)CO. Pertama kali saya melihat wajah koran ini yang berani memuat headline yang “mengundang” rasa ingin tahu dan kumpulan tweet terpilih.

Secara keseluruhan buku ini berhasil mengundang minat pembacanya untuk menelaah dan bertemu dengan gaya jurnalisme yang berbeda, dibandingkan liputan khas media arus utama yang menitik beratkan hard news dan paling banter kolom milik analis yang serba terbatas. Seperti yang saya singgung di depan, pembaca akan diajak berkenalan dengan isu-isu yang beragam. Dan sayangnya juga mulai sedikit demi sedikit terlupakan oleh banyak orang.

Mendedah satu persatu tulisan di #Narasi rasanya akan mengurangi kenikmatan membaca Anda. Saya menganjurkan tiap artikel dapat Anda selami sendiri sembari menikmati segelas kopi dan cemilan di teras rumah.

Namun saya akan berbagi dua judul yang menarik.
Pertama haruslah saya menyebutkan narasi milik Andreas Harsono. Membaca sosok yang diceritakan hingga penggalan kata terakhir milik wartawan sekaligus aktivis HAM ini memiliki keseruan tersendiri. Jalinan kisah yang dirangkai begitu intens. Serasa menikmati kisah yang mendebarkan. “Hoakiao dari Jember” membuat saya tertantang ingin dapat menulis sebagus yang saya baca. Terlebih dari hal itu, penulis memberikan narasi yang memikat dengan pelintiran yang membuat saya berdecak kagum.

Saut lagi naskah yang saya anggap menarik adalah kisah suku Indian Amerika. Narasi gubahan penulis novel “Raden Mandasia Si Pencuri Sapi” ini terasa lebih personal dibanding yang lain. Berkisah tentang perjalanannya ke Amerika, bersentuhan dengan suku Indian yang menggantungkan penghidupannya kepada bisnis kasino. Di "Dua Dunia Indian Amerika" Paman Yusi menceritakan kesan selama berada di sana. Mengundang senyum dan gelak tawa saat membacanya.

Beberapa narasi yang lain saya pandang sama bagusnya. Buku #Narasi direkomendasikan bagi Anda yang tertarik dengan dunia jurnalistik, calon penulis yang ingin menikmati bacaan yang bergizi, dan calon anak mantu seorang wartawan (juga boleh).

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review Buku Halaman Terakhir oleh Yudhi Herwibowo.

Halaman Terakhir Yudhi Herwibowo Noura Books, 2015. "Orde Baru, suatu masa … Hoegeng sedang diuji. Dua kasus besar mencuat, mencuri perhatiannya yang kala itu menjabat sebagai Kapolri. Dua kasus yang membuatnya terbentur tembok raksasa dan menguji integritasnya sebagai seorang polisi. Kasus pertama adalah Sum Kuning. Kasus pemerkosaan yang menggegegerkan Kota Yogyakarta. Meski telah menggali amat dalam, selalu ada batu yang mengganjal usahanya menemukan pelaku. Berbagai gangguan mengalihkan penyidikan dari bukti dan fakta. Kasus kedua adalah penyelundupan mobil mewah. Keterlibatan seorang putra pejabat tinggi di tanah air membuat kasus ini sulit menyentuh dasar masalahnya. Seolah para pelaku telah mengantisipasi langkah Hoegeng dan anak buahnya, semakin dalam penyelidikan, semakin bukti itu menghilang. Kasus-kasus itu terus membayangi Hoegeng, membebani nuraninya. Mampukah Hoegeng, sang polisi jujur, menutup mata dan meninggalkan sesuatu ya

Review Buku Alex Ferguson, Autobiografi Saya

Refleksi kehidupan manager terbaik di ranah Inggris Judul Buku: Alex Ferguson, Autobiografi Saya Penulis: Sir Alex Ferguson. Alih Bahasa: Zia Anshor Cetakan pertama Gramedia Pustaka Utama Sir Alex 26 Years Made Possible Buku ini sungguh luar biasa, mengapa? GPU berhasil menangkap momentum dengan menerbitkan edisi terjemahan buku ini. Sekedar informasi buku asli berbanderol 450 ribu. Selain itu penerbit sekali lagi menghadirkan buku yang berkualitas bagi pembaca Indonesia. Buku ini memperkaya buku olahraga yang jarang beredar. Buku Alex Ferguson, Autobiografi Saya merupakan refleksi kehidupan manager terbaik di ranah Inggris. Membaca buku ini seperti menonton dan merasakan secara langsung perjalanan hidup sang manager. Buku hardcover ini dibuka dengan gambar apresiasi fan MU atas kebersamaan Sir Alex Ferguson selama 26 tahun di klub tersebut. Seperti menjelajahi perjalanan waktu, di lembaran awal terdapat foto SAF pada awal masa manajerial, dan di lembaran akh

The Ancient Chinese Wisdom oleh Andri Wang

Nilai-nilai kebudayaan Tionghoa untuk kehidupan modern Judul Buku : The Ancient Chinese Wisdom  Penulis : Andry Wang Halaman: 240. Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Buku best seller yang ditulis oleh Andri Wang saya beli di Gramedia Amplaz Yogya. Saat itu buku ini berdampingan dengan beberapa buku sejenis di rak pengembangan diri. Ternyata saya tidak salah memilih untuk mebaca buku ini. Saya sangat tertarik karena ingin mengetahui nilai-nilai apa saja yang bisa diambil dari budaya tionghoa. Hal ini bisa saya berikan di kemudian hari kepada orang lain tentunya. Penulis menerangkan kebijaksanaan yang berasal dari kebudayaan China yang masih sangat relevan untuk kehidupan modern. Penulis dengan baik menelaah bagian-bagian kehidupan yang dihadapi manusia modern dengan sudut pandang kebudayaan dalam hal ini, kebijaksanaan China. Di hampir setiap artikel penulis mengupas mengenai sejarah dengan simpel sehingga dapat dicerna oleh pembaca, penulis juga mengutip peribahasa