Sunday, 28 August 2016

Kolaborasi Menulis Antologi "Aku dan Buku"



Pada bulan kemerdekaan seperti sekarang, saya ingin mengajukan pertanyaan: “Dapatkah kita membayangkan kemerdekaan tanpa buku?” demikian kalimat pembuka tulisan mbak Najwa yang saya baca di laman kompas(dot)com. Isinya kurang lebih mengajak kita semua untuk turut berpartisipasi dalam mengembangkan kegiatan literasi. Musababnya minat membaca kita terseok-seok ketika dilihat oleh kacamata beragam survei. Namun di bangsa yang besar ini tersimpan sebuah harapan besar. Kelak tua maupun muda adalah generasi yang suka membaca.

Di tengah perenungan. Saya mendapati kalau minat membaca seseorang akan tumbuh ketika ada teladan dari seseorang. Kebiasaan asyik membaca koran sembari menyeruput kopi di pagi hari, misalnya. Contoh dari siapa saja sebenarnya, bisa orang tua, teman, kakak yang usil sekalipun (dengan novel segudang di kamarnya), atau guru yang setiap hari bersentuhan di sekolah. Bill Gates, sang filantropis pun secara tidak sengaja menyukai bacaan dan belajar karena Ibu Caffiere yang baik hati merangkul Bill kecil. Pengakuan itu dapat kita baca dalam jurnal pribadinya yang diberi judul “A Teacher Who Changed My Life”.

Tergerak dari hal tersebut. Saya meniatkan hati membuat sebuah buku (kumpulan tulisan) yang berisikan pengalaman seru teman-teman dengan buku. Harapannya virus membaca dapat menyebar dengan luas.








Lewat tulisan ini, saya mengundang teman-teman yang tergerak untuk ikut bergabung dalam antologi narasi bertema “Aku dan Buku”. Buku tersebut akan diterbitkan secara swa-terbit. Menemui pembacanya dan lebih dari itu semoga bisa memberi secangkir besar kebahagiaan dan menularkan kecintaan membaca.

Naskah tulisan yang diterima tidak terbatas bentuknya. Misalnya harus seperti artikel atau esai di surat kabar & majalah. Tidak melulu harus serius, pokoknya narasi kamu menarik dan personal. Contohnya kamu bisa bercerita kegemaranmu berburu buku langka, pengalaman seru mengunjungi perpustakaan daerah sejak kecil, perjalanan ke negeri laskar pelangi, bahagia dan grogi kala bertemu dengan penulis idola, suka duka menjadi penggiat literasi, dan sebagainya. Gaya narasi bebas.

















“Sebab menyiapkan generasi yang menyenangi buku adalah tugas besar bersama. Sekarang!”
Jika kamu berminat. Sila membaca info detailnya di bawah:
1. Syarat Naskah.
Karya ditulis dalam bahasa Indonesia minimal 3 halaman, atau maksimal 6 halaman A4, diketik rapi dalam file Microsoft Word spasi: 1.5, dengan font: Times New Roman, ukuran font: 11pt, dengan margin sesuai standar Microsoft Word.

Judul dan bentuk tulisan bebas, dengan tetap sesuai dengan tema: Aku dan Buku. Harap dicatat. Siapa saja dapat mengirimkan karyanya. Namun setiap penulis hanya boleh mengirimkan satu karya terbaiknya. Periode penerimaan naskah diperpanjang hingga 13 September 2016.

2. Cara Berpartisipasi.
  • Menulis narasi sesuai tema “Aku & Buku” yang sudah diketik rapi dalam file Microsoft Word.
  • Kirimkan naskah tersebut beserta data diri: Nama, Alamat, No. handphone, No. KTP (Atau kartu pelajar), Twitter account (Jika ada), Alamat facebook (Jika ada), ke alamat email: stevensitongan@gmail.com (berupa file lampiran- attach files, bukan di body email) dengan format subject email dan nama file sebagai berikut:[AkudanBuku] — [Judul tulisan]– [Nama Penulis]. Contoh: AkudanBuku — Ada Apa Dengan Buku? — Budianto Kurniawan.
  • Setiap penulis dimohon juga membuat paragraf singkat maksimal 5 (lima) kalimat untuk memperkenalkan diri, untuk profil penulis di dalam buku yang akan terbit. Kami sarankan penulis mencantumkan akun Twitter-nya masing-masing karena bisa jadi saran contact pembaca atau penerbit yang tertarik atas karyamu. Profil singkat ini boleh ditulis di badan email.
3. Ketentuan tambahan.

Karya tersebut belum pernah diterbitkan dalam media nasional mana pun (jika pernah diposting di blog atau FB notes masih boleh), dan merupakan karya asli penulis. Dengan mengikuti lomba ini, berarti penulis menyatakan bahwa karya tersebut adalah murni karya aslinya dan jika ada tuntutan pelanggaran hak kekayaan intelektual maka akan menjadi tanggung jawab penulis.

4. Perihal penilaian dan seleksi yang dilakukan. Seluruh tulisan yang masuk akan diseleksi berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
  • Kesesuaian isi tulisan dengan tema.
  • Originalitas.
  • Teknik penulisan yang menarik dibaca.
  • Sesuai dengan syarat yang telah ditentukan.
Tulisan akan dipilih oleh tim. Keputusan tim adalah mutlak dan tidak dapat diganggu-gugat.

5. Perihal Pengumuman Naskah & Royalti, dll.
  • Untuk mengikuti antologi ini tidak dipungut biaya, gratis!.
  • Daftar lengkap penulis yang terpilih akan diumumkan lewat blog, akun twitter @h23bc dan dihubungi via email pada tanggal 8 September 2016.
  • 10 narasi terpilih akan diterbitkan secara self-published dalam satu buku, masing-masing penulis akan mendapatkan 1 eksemplar buku tersebut secara gratis. Dalam perkembangannya, jumlah naskah terpilih untuk dibukukan dapat berubah sesuai kebijakan tim redaksi.
Atas penerbitan buku ini para penulis diberikan dua pilihan:
  1. Menerima kompensasi dalam bentuk royalti.
  2. Royalti hasil penjualan buku akan turut kita sumbangkan kepada Taman Bacaan Masyarakat atau yayasan penggerak literasi di daerah.
Begitu pun juga dengan semua profit penjualan yang kelak diperoleh dari penerbitan buku ini. Detail mengenai penyerahan sumbangan royalti ini akan dikelola oleh saya pribadi, dibantu dengan tim. Dan akan dicantumkan dalam blog.

Hak cipta karya yang terpilih berada di pihak penerbit. Seluruh karya akan melalui proses editing dan desain layout oleh tim sebelum buku diterbitkan.

Kirim karyamu mulai hari ini dan perhatikan deadline-nya yang tiba pada hari Senin, 5 September 2016 pukul 23.59 WIB.
Selamat menulis.

Friday, 26 August 2016

Unduh Gratis! Buku "Dari Buku Ke Hati"






Dirilis 28 Desember 2015, "Dari Buku Ke Hati" menampilkan artikel dan review buku yang menarik bagi saya di tahun 2015. Silakan mengunduh buku diatas dengan senang hati disini http://bit.ly/1QPY2yH

Tanggapan dan review akan sangat bermanfaat. Sila mention di @h23bc. Selamat membaca.

Friday, 19 August 2016

Ulasan Buku: Kesetrum Cinta oleh Sigit Susanto





Akhirnya tuntas sudah rasa penasaran akan buku baru terbitan Mojok Jogja yang satu ini.

Setelah beberapa saat terbit, kemudian ulasannya muncul di blog Mas Tanzil, akhirnya dengan (sedikit) perasaan menggebu-gebu saya memutuskan harus segera membacanya. Tema buku ini yang menarik semakin menguatkan saya untuk tidak berlama-lama mengontak Mas Eka Pocer. Singkat cerita. Sebelum hari kemerdekaan kemarin, di tengah cuaca siang hari yang galau-kadang terik dan gerimis- saya rela berjalan kaki ke kantor pos untuk menjemput buku ini. Niatnya menghabiskan waktu liburan singkat untuk membaca buku-buku Indie Jogja.


Meskipun tidak kenal secara pribadi, saya langsung beranjak masuk ke dalam kehidupan Mas Sigit. Buku ini terasa sangat personal. Jauh lebih berani "buka-bukaan" ketimbang buku lainnya. Hehehe.
Geger budaya yang dirasakan pasangan suami istri ini rasanya bisa dikelola sedemikian rupa, saling mengisi. Indahnya kebersamaan.

Kisah jenaka pria Jawa menikah dengan perempuan Swiss ini adalah bacaan yang menghibur. Bacaan pelepas penat yang tidak ada duanya. Selamat membaca.


Kesetrum Cinta ditulis oleh Sigit Susanto. Diterbitkan tahun 2016 oleh Buku Mojok. 


Sedikit update: Baru-baru ini novel terjemahan "The Trial" karya Kafka oleh Sigit Susanto yang berjudul "Proses" diterbitkan Gramedia Pustaka Utama. The Trial is a novel written by Franz Kafka from 1914 to 1915 and published in 1925. Dilihat-lihat. Ini salah satu buku incaran saya.

Monday, 1 August 2016

Ulasan Buku #Narasi: Antologi Prosa Jurnalisme

"Narasi yang memukau dari seantero Indonesia"


Beragam reportase menarik dan mendalam khas jurnalisme naratif dirayakan dalam buku ini. Minggu malam memasuki bulan Agustus tuntas sudah #Narasi saya baca. Buku ini jauh-jauh hari saya pesan saat baru dirilis awal tahun 2016. Tebalnya halaman yang ada membuat beberapa kali saya menunda menghabiskan kumpulan narasi milik para penulis mumpuni di Indonesia. Mulai dari Zen RS hingga Andina Dwifatma yang terkenal pula dengan novelnya “Semusim, dan Semusim Lagi”.

Masih cukup jelas dalam ingatan saya, buku yang lahir dari Pindai Media bertepatan dengan munculnya istilah "senjakala media" yang cukup menghebohkan dan mendapat tanggapan luas di banyak kalangan. Dalam post ini saya tidak akan berpanjang lebar berpolemik tentang hal tersebut. Bagi saya pribadi membaca liputan media yang mengusung jurnalisme naratif jauh lebih menyenangkan. Selain asupan informasi yang digali jauh lebih dalam, penyampaian gagasan yang lebih mendetail kepada pembaca, di beberapa bagian kita serasa turut serta di dalam liputan tersebut. Sesuatu yang memakan cukup banyak tempat sehingga dapat dimaklumi bentuk ini jarang terlihat di media cetak.