Thursday, 28 April 2016

Q&A with Erfan Fajar

Kreator komik Manungsa bicara soal passion menjadi komikus hingga perkembangan komik Indonesia.



Meramaikan ulang tahun kelima Blogger Buku Indonesia, seri wawancara Haremi Boook Corner kembali berlanjut teman-teman. Kali ini kita kedatangan seorang comic artist beken tanah air. Buat kamu yang mengikuti majalah kompilasi komik, "Kosmik" dan "Arigato Macaroni" pasti udah nggak asing lagi dengan nama Erfan Fajar. Sekedar informasi mas Erfan bersama Stellar Labs turut mengerjakan artwork komik Star Trek. Di skena komik lokal, ia berhasil memenangi Kosasih Award 2014 di kategori "Komik Online Terbaik". Di tahun yang sama pengemar Chun Li ini juga berhasil meraih posisi ketiga di "Silent Manga Audition 2014" dengan judul "A Race for Smile".

Tonton juga kiprah Sunny Gho dalam membuat Kosmik
 

Di kesempatan ini mas Erfan berbaik hati berbagi soal passionnya di dunia komik, perkembangan industri komik Indonesia, dan tips membuat komik yang keren. Selamat mengikuti.


Thursday, 21 April 2016

Blogger Interview With Sinta Nisfuanna


Di ulang tahun kelima Blogger Buku Indonesia (BBI), meneruskan tradisi tahun lalu. Haremi Book Corner menghadirkan obrolan seru dengan orang-orang yang dekat dengan dunia perbukuan. Kali ini ada Sinta Nisfuanna, blogger BBI sekaligus owner dari Parcelbuku.net. Pemilik blog "Jendelaku Melihat Dunia" akan berbicara sedikit banyak mulai dari seluk beluk menjalankan toko daring, buku favoritnya (spoiler alert!), dan tidak ketinggalan 1 buku rekomendasi untuk kamu baca di tahun 2016. Selamat mengikuti.


Tuesday, 19 April 2016

Review Buku Fenomenologi Wanita Ber-high heels by Ika Noorharini.

Mencoba mengungkap magisnya high heels bagi wanita modern.



Bagi sebagian besar orang khususnya kaum pria pasti memiliki seribu pertanyaan terkait kecintaan kaum wanita dengan sepatu high heels. Ika Noorharini dalam buku terbarunya yang berjudul "Fenomenologi Wanita Ber-high heels" akan membawa pembaca untuk menjelajahi dunia wanita dan sepatu bertumit tinggi.

Dewasa ini wanita tidak ragu untuk ikut bersaing dalam dunia kerja yang dinamis. Adapun beragam profesi yang ditekuni mereka, wanita pekerja kerap diidentikan dengan pengguna high heels. Seperti yang diakui oleh Gadis Arivia, pendiri Jurnal Perempuan dalam "Situasi Perempuan: Diri yang Terbelah" yang dimuat dalam TEMPO Edisi Khusus Perempuan (18/4/2016) bahwa saat ini, "Perempuan muda menginginkan apa yang dimiliki laki-laki, yaitu karier, kesejahteraan, dan kemandirian. Mereka berkiprah di berbagai bidang dan menunjukkan kemampuan dan kegigihan untuk bersaing merebut kue ekonomi yang selama ini dikuasai laki-laki."

Wednesday, 13 April 2016

Yay, BBI masuk 5 Tahun #HBDBBI



Tepat hari ini Blogger Buku Indonesia merayakan ulang tahun kelima. Wah udah lumayan besar ya.

Harapan saya satu. Semoga semua orang di BBI bisa menyemangati orang lain untuk terus membaca.

Barusan ide ini terlintas tiba-tiba (terima kasih steller mbak Dee) dan membuat saya berpikir, "Kenapa nggak kalau suatu saat nanti, anggota BBI akan diajak pihak penerbit atau Komite Buku Indonesia untuk sama-sama mengenalkan buku kita kepada pembaca luar". Mungkin saja realisasinya adalah blogger BBI siap-siap untuk diajak ke Book Fair internasional. Di sana kita bisa menjadi agen "diplomasi" tentang dunia perbukuan Indonesia. Kedengarannya menyenangkan, bukan?

Saya tahu semenjak menjadi tamu kehormatan di ajang Frankfurk Book Fair 2015, Indonesia semakin bergiat dalam mempromosikan sisi lain dari yang selama ini dikenal dunia seperti pulau Bali, batik. Semangat yang diusung dalam tema keikutsertaan Indonesia di FBF adalah mengenalkan kekayaan imajinasinya dalam bentuk buku. Semoga BBI bisa menjadi salah satu pihak yang membantu hal itu terwujud.

Maju terus BBI!

Tuesday, 12 April 2016

Surat Terbuka Untuk Prof Rhenald Kasali.



Prof. Rhenald Kasali apa kabar? Semoga Anda selalu dalam keadaan sehat jasmani dan rohani. Di kesempatan kali ini, dalam rangka HUT Blogger Buku Indonesia (BBI) yang kelima, setiap kami diwajibkan mengirimkan surat kepada pengarang favorit. Terus terang bapak ini salah satu penulis buku yang saya tunggu-tunggu buku barunya. Dua online course Anda juga saya ikuti dengan tuntas.



Saya akan sangat terkesan kalau bapak berkenan membaca surat ini. Kebetulan sekali kalau di tempat saya, Maluku akan ada pengembangan Blok Gas Masela. Saya bergegas membeli buku terbaru bapak tentang energi. "Reinventing" yang bapak tulis sungguh menarik. Buku ini baru saya baca sampai halaman 74. Di sana bapak menceritakan beberapa hal seputar awal berdirinya kilang gas pertama di Indonesia. Khususnya PT Badak, saya pribadi melihat sendiri bagaimana keberadaan perusahaan ini memberikan kontribusi positif bagi warga sekitarnya. Oh iya, saya belum bilang ex bapak indekos saya dulu juga pensiunan PT Badak.



Sependek yang saya tahu PT Badak berhasil membangun pendidikan anak daerahnya begitu rupa dengan baik. Bapak pasti sudah dengar hal ini saat bertandang ke Bontang, bukan?



Seperti yang bapak ceritakan di awal-awal "Reinventing" kalau daerah Bontang sebelumnya hanya ditinggali oleh masyarakat asli dan begitu dimulai pembangunan kilang dan infrastrukturnya, daerah ini begitu ramai dan mulai "hidup". Saya kemudian mencoba membayangkan kalau kilang darat di Masela sudah mulai beroperasi. Tempat saya (di Ambon) akan berdatangan para pekerja yang berlibur, mencari oleh-oleh, atau sekedar duduk dan menikmati nikmatnya kopi sibu-sibu.



Prof Rhenald, satu hal yang menjadi kegalauan saya saat mendengar Pak Jokowi memilih pembangunan on-shore adalah apakah pemanfaatan sumber energi tersebut akan berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Terlebih dari hal itu, apakah nanti bisa memberi manfaat bagi provinsi Maluku dalam skala luas. Infrastruktur, pariwisata, dan perikanannya.



Rasanya "Reinventing" harus dibaca pengambil kebijakan di provinsi kami yang tercinta. Sari pati dan asam garam yang dialami PT Badak NGL adalah pengalaman berharga yang berguna bagi kami yang baru pertama kali mengelola anugerah Tuhan ini. Namun, kok saya ragu ya pak. Bapak-bapak budiman, wakil rakyat yang dihormati dan disanjung rakyatnya ini akan mencari dan membaca buku ini. Semoga keraguan saya ini salah.



Semoga bapak tidak bosan membaca surat ini ya pak. Sebenarnya harapan saya cuma satu Pak. Kelak ketika pembangunan dan kilang ini telah beroperasi. Bapak tidak henti-hentinya memberi pandangan dan masukan yang berguna bagi keberlangsungan perusahaan kami. Lewat cara apa, saya rasa bapak lebih memahaminya. Meski rasanya masih lama sampai penantian tersebut hadir. Saya Haqqul Yakin bapak juga menaruh perhatian kepada pengembangan gas bumi di tanah raja-raja ini. Satu lagi pak. Jikalau boleh bapak bisa mengundang anak-anak Maluku untuk belajar di Rumah Perubahan. Kesempatan belajar ini rasanya akan sangat bermanfaat bagi kami.



Sekian surat ini.



Salam hormat,

Steven.