Sunday, 29 April 2018

Review Buku Novel Hujan Bulan Juni Sapardi Djoko Damono

Hujan Bulan Juni: NovelHujan Bulan Juni: Novel by Sapardi Djoko Damono
My rating: 4 of 5 stars

Butuh tujuh belas cetakan hingga kutamatkan novel karangan Prof Sapardi itu. Sungguh kelamaan menurutku!

Semenjak punya terus kujual segelan ke seseorang di tempatku tinggal, novel ini kembali masuk radar pembacaanku setelah keluar versi ketiga-buku ketiga-dari trilogi percintaan Sarwono ini. Apalagi sehabis membaca ulasan pertemuan mbak Ratih dengan SDD di Solo. Tampaknya waktunya pas untuk mencoba membaca novel itu.

Sekali duduk-jangan bayangkan cepat saja-yang kurasa berlalu sembilan puluh menit lebih, buku dengan kaver tulisan hukan bulan juni yang luntur terkena air, begitu mengasyikkan sehingga dari paragraf pertama, si Sarwono keluar dari hotel dekat bulaksumur pengen ke Malioboro, ku serasa mengikuti perjalanan Sarwono, dosen muda kesayangan Pingkan si menado, tapi jawa itu.

Pak Sapardi kurasa begitu apik menata kalimat pemuka, paragraf awal yang berbunyi demikian, "Ketika turun dari lantai tiga sebuah hotel di Bulaksumur, dekat kampus UGM, yang ada di kepala Sarwono hanya satu: ke Malioboro mencari kios majalah." Sudah. Dari laku ini aku kemudian menyusuri lembar demi lembar ketika kesampaian membaca di akhir pekan. Selepas melihat-lihat buku baru mas Bukik yang adalah panduan memilih sekolah jaman NOW. Ku baca sampai beberapa puluh halaman sampai merasa Hujan Bulan Juni lebih sip.

Kisahnya sedikit banyak mengingatkan ku dengan film-film percintaan, tapi bisa banget pak Sapardi menarasikan novel ini dengan asyik lan sedap kayak kangkung dicampur terasi disambit dengan gigitan lele ditambah segempal nasi panas yang diciduk dengan kerjasama ritmis jemari dan tuntunan ibujari. Mantap!

Kenapa nggak dikasih lima bintang?

Asem, aku belum punya Pingkan Melipat Jarak, tapi sudah ada Yang Fana adalah Waktu. Penasaran.

View all my reviews