Dunia bioteknologi yang mengguncangkan
Judul buku: Next
Penulis: Michael Chricton
Halaman: 448
Penerbit: GPU
Buku terakhir sang master cerita bertemakan thriller teknologi ini diterbitkan pada tahun 2006. Next merupakan salah satu pemikiran penulis tentang realitas dunia modern, ketika industri obat dan universitas riset sudah begitu agresif dalam mengkomersialkan sebuah gen tertentu. Umumnya gen penyakit sangat diperlukan untuk keperluan riset para ilmuwan untuk mencoba membuat terobosan dalam sebuah penanggulangan penyakit. Contoh simpelnya seperti pengobatan virus flu burung yang baru beberapa tahun terakhir melanda dunia sehingga menghebohkan masyarakat Indonesia yang gemar makan ayam. Next menggambarkan dunia bioteknologi khususnya bidang genetika yang bisa mengguncangkan pembaca.
Next memiliki awal yang menegangkan, layaknya sebuah cerita thriller namun di bagian tengah hingga akhir terasa monoton dan baru cukup menarik di sepertiga akhir. Disini kita akan menemukan problematika antara perusahaan riset yang butuh modal besar dari para investor. Hal tersebut hanya bisa didapatkan oleh rencana riset yang dikembangkan betul-betul luar biasa atau "wow" bagi kehidupan manusia. Disini diceritakan pertarungan perusahaan terkemuka untuk klaim jaringan tubuh yang berpotensi sebagai obat kanker. Usaha ini akhirnya membuat sang pemilik harus berusaha dengan segala cara, termasuk menyewa "bounty hunter".
Di lain cerita kita disuguhi perjalanan di Indonesia, tepatnya pulau Sumatra. Di sana penemuan orangutan yang bisa berbicara membuat ekspos media dan para ilmuwan ingin menyelidikinya. Kisah hewan transgenik juga meramaikan buku ini, ada Dave si anak kera yang tinggal bersama dengan keluarga peneliti. Ada pula Gerard yang menggemaskan, burung kakatua kelabu Afrika yang harus pontang-panting berjuang bertahan hidup ketika sikapnya yang cerewet membuat perselingkuhan sang suami ketahuan.
Gerard |
Bagi anda pecinta sains fiksi dan senang dengan hal-hal berbau gen. Inilah sajian berkelas dari master sains fiksi yang terkenal lewat Jurrasic Park yang epik.
No comments:
Post a Comment