Thursday, 24 April 2014

Review Buku Paulo Coelho Kitab Suci Kesatria Cahaya

Pelajaran hidup menarik khas Paulo Coelho


Judul buku: Kitab Suci Kesatria Cahaya
Penulis: Paulo Coelho
Halaman: 149.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Judul yang menarik bagi para pembaca, kitab suci kesatria cahaya. Disini penulis seolah ingin mengatakan bahwa kita semua adalah para kesatria cahaya yang disebut dalam tulisannya. Buku ini menarik karena membuat banyak pelajaran hidup menarik yang aplikatif khas tulisan Paulo Coelho. Tidak heran setiap bukunya pasti diburu oleh para penggemar di seluruh dunia.

Buku ini memiliki sedikit kekurangan dalam hal font yang relatif kecil. Mungkin penerbit ingin memberikan efek seperti kita sedang membaca sebuah kitab. Ketidaknyamanan ini mungkin akan mengurangi kenikmatan membaca bagi beberapa orang. 

Membaca buku ini dari awal hingga akhir, cukup memuaskan. Bila anda ingin bergabung bersama para pembaca lainnya menjadi seorang kesatria cahaya, maka dengan membaca dan mempraktekan buku ini adalah salah satu jalannya. Kisah ini telah diterbitkan sebagai seri kolom "Maktub" dalam Folha de Sao Paulo di tahun 1993-1996, surat kabar lainnya di brasil dan di tempat lainnya. Terdapat beberapa hal menarik disini, misalkan pelajaran agar kita tidak terlalu tergesa-gesa dalam membuat suatu tindakan, keputusan, mengeluarkan perkataan.

Ada dua kekeliruan palng fatal dalam hidup, yaitu bertindak terlalu dini dan membiarkan kesempatan terlepas begitu saja; Khalifa Muawiyah pernah bertanya kepada Amru bin Ash tentang rahasia kepiawaian politiknya yang luar biasa: "Saya tak pernah melibatkan diri dalam sesuatu hal tanpa lebih dulu menyiasati jalan keluarnya; selain itu, saya tidak pernah masuk ke dalam sebuah situasi lalu terburu-buru ingin segera keluar lagi," demikian jawabnya.

 Coba kita baca salah satu artikel di kitab Suci Kesatria Cahaya tepatnya di halaman 122,

"Kesatria cahaya telah belajar bahwa Tuhan memakai kesendirian untuk mengajar kita bagaimana hidup bersama orang lain.
    Tuhan memakai kemarahan untuk memperlihatkan pada kita betapa berharganya perdamaian. Tuhan menggunakan kebosanan untuk menegaskan pentingnya petualangan dan spontanitas.
    Tuhan memakai keheningan untuk mengajar kita menggunakan kata-kata secara bertanggug jawab. Dia menggunakan keletihan sehingga kita memahami arti penting keterjagaan. Tuhan menggunakan penyakit untuk menekankan berkah kesehatan yang baik.
     Tuhan menggunakan api untuk mengajar kita tentang air. Dia memanfaatkan bumi sehingga kit mengerti arti penting udara. Tuhan menggunakan kematian untuk memperlihatkan pada kita pentingnya kehidupan."

Kemudian ketika kita melihat berbagai kemiskinan yang merajalela di sekitar kita, sang penulis mengungkapkan betapa mulianya bisa saling berbagi. Dia menerangkan bahwa Kesatria cahaya akan memberi sebelum dimintai.

"Mereka yang melihat penderitaan orang-orang lain dengan sikap tak peduli sesungguhnya merupakan orang-orang yang paling menderita dari semuanya." (hal 123).

"Sang kesatria tahu bahwa mimpi yang besar terdiri atas banyak hal yang berbeda-beda, sama seperti cahaya matahari adalah gabungan dari jutaan sinar."
Buku ini layak dibaca buat anda penggemar buku Paulo Coelho, kisah filsafat kehidupan, inspirasi hidup.

No comments:

Post a Comment