Pahlawan-pahlawan modern bangsa Indonesia
Judul Buku: Kick Andy Heroes Para Pahlawan Penembus Batas
Penulis: Wisnu Prasetya Utomo dan Tim Kick Andy.
Edisi pertama 2014 Penerbit Bentang Pustaka.
Buku ini diterbitkan beriringan dengan HUT ke 8 Kick Andy, acara tv paling inspiratif Indonesia. 1 hal yang mendasari buku ini adalah pemberian penghargaan bagi para pahlawan yang bekerja di belakang layar, tidak haus publikasi atau mencari popularitas dari hasil kerjanya dan terpenting adalah dampak nyata kerja mereka bagi kehidupan yang lebih baik. O,ya satu hal lagi yang menjadi hal positif selain menghadirkan tamu yang luar biasa menginspirasi para penonton di Indonesia, KA di tiap akhir acara tidak lupa membagikan sebuah buku bahkan pernah dua (CMIW) kepada penonton di studio dan juga para pemirsa lewat kuis undian di situs resminya. Dulu pada saat awal-awal SMA saya cukup sering mengunjungi situs K.A. untuk sekedar membaca notes dari bang Andy Noya, melihat sinopsis acara yang akan datang, sesekali mengikuti kuis namun belum pernah sekalipun menang.
Buku terbaru #kickandyheroes ini merupakan pembahasan para pahlawan modern yang dimiliki Indonesia. Mulai dari mantan atlet yang kini sukses sebagai pelatih angkat besi. Dari Lampung dirinya berhasil mengantarkan para anak didik dari keluarga sederhana hingga menjadi pahlawan Indonesia di ajang olimpiade, bapak Yon Haryono. Indonesia timur menyumbang satu wakilnya yaitu Tete Musa Rumpedai, seorang kakek yang berperan dalam konservasi penyu di kepulauan Yapen, Papua. Di salahtiga ada Qaryah Thahyyibah sebagai sekolah alternatif yang didirikan oleh Bahruddin mencuat ketika anak didiknya menulis buku Lebih Asyik Tanpa UAN. Kerusuhan di awal reformasi menghantarkan Imam B. Prasodjo berada di garda depan untuk merajut kembali perdamaian di daerah yang terkena dampak, andilnya dalam bentuk yayasan Nurani Dunia baik dalam penyelesaian konflik yang hanya merugikan warga biasa terutama anak-anak juga bantuan sosial lainnya saat ini di berbagai tempat di Indonesia. Seorang wanita tidak ketinggalan berkontribusi, adalah ibu Liana Christanty lewat yayasan Pondok Hayat yang bergerak dalam penanggulangan aborsi di masyarakat. Disini para ibu dan anaknya yang lahir di luar lembaga pernikahan mendapat tempat dan dijamin keberadaannya. Selain itu kampanye untuk mencegah kasus seks di luar nikah juga menjadi perhatian besar yayasan tersebut.
Salah satu yang unik diantara para pahlawan KA adalah Ismail Husen, beliau bergerak dalam kampanye KB di kalangan kaum pria. Sudah barang tentu, KB pria di Indonesia kurang populer dan punya reputasi buruk. Bapak Ismail menjadi duta vasektomi di Sulawesi Utara punya andil besar untuk menjaga pertumbuhan penduduk yang berkorelasi positif terhadap kesejahteraan masyarakat. Terakhir ada Aris Djunaedi yang gigih untuk merubah persepsi negatif daerahnya rawa malang (dikenal sebagai daerah lokalisasi) dengan mendirikan sanggar belajar IPPA (Ikatan Peduli Pendidikan Anak) pada tahun 1996.
Tentunya mereka semua adalah pahlawan kehidupan yang memilih tidak menyerah pada keterbatasan dan berniat untuk bertindak tanpa pamrih. Bagaimana keseluruhan cerita selengkapnya para pemenang tersebut, dapat dinikmati di buku ini. Nilai luhur dan positif niscaya dapat kita serap untuk kehidupan sehari-hari. Mereka telah berdaya guna di bidang yang dewasa ini kerap menjadi permasalahan sehari-hari sehingga kerap terabaikan.
Buku ini layak dinikmati dan dihayati bagi semua penggiat kehidupan yang lebih baik, baik para penonton setia Kick Andy maupun anda generasi penerus bangsa.
Keren banget bukunya. Dan saya suka banget gaya resensi Haremi ini. Buku-bukunya juga berkualitas dan kebanyakan nonfiksi. Hebat bisa jalan dijalur itu....ckckck
ReplyDelete