Kali ini H23bc kedatangan mbak Ira Mustika yang menulis review di Ira Book Lover. Blogger asal Kalimantan ini akan berbagi soal buku favorit, kecintaannya dengan buku lewat Proyek Cinta Perpustakaan. Penasaran seperti apa? yuk langsung saja kita simak wawancara berikut.
Halo mbak Ira. Salam kenal ya dari H23bc. Akhirnya kesampaian buat ngelakuin wawancara dengan anggota BBI :) Terima kasih udah mau berbagi dengan pembaca disini.
Halo H23bc, salam kenal juga ya. Terima kasih kembali sudah memberikan kesempatan saya untuk ikut berbagi :)
Salut dan harus diapresiasi karena mbak Ira membuat Proyek Cinta Perpustakan. Boleh cerita sedikit tentang apa yang menjadi inspirasi membuat kampanye ini?
Yang menjadi inspirasi untuk Proyek Cinta Perpustakaan ya? Errr…alasan sentimental saja sebenarnya. Bulan depan saya mendapat pekerjaan tetap di kampung halaman. Saya merasa sedih karena harus berpisah dengan Perpustakaan Daerah Banjarbaru. Perpustakaan ini sudah menemani saya sejak saya kuliah sampai bekerja di kota orang.
Yah anggap saja saya kena sindrom “baru kusadari betapa aku mencintaimu setelah kita tak lagi bersama” *eaaaaaaaaa*. Nah, sebelum kembali ke kampung halaman, saya bertekad untuk menghabiskan waktu saya yang tersisa sebanyak mungkin di Perpustakaan ini. Terutama membaca buku-buku barunya yang belum sempat saya baca.
Apa yang menarik dari Perpustakaan Daerah Banjarbaru?
Yang menarik dari Perpustakaan Daerah Banjarbaru kalau dibandingkan dengan sesama Perpustakaan Daerah yang pernah saya kunjungi di Kalimantan Selatan sama saja ya. Perpustakaan Banjarbaru itu tidak pernah memberikan denda atau hukuman apapun kalau pengunjungnya telat mengembalikan buku. Saat jam istirahat makan siang, para pustakawannya masih stand by melayani pengunjung. Jadi orang kantoran seperti saya masih bisa meminjam/mengembalikan buku di hari kerja tanpa menggganggu jam kerja saya sendiri di kantor. Buku-buku fiksinya sering update dan koleksi bukunya keren-keren.
Tapi yang paling saya suka adalah setiap tahun, Perpustakaan ini mengadakan event akbar Banjarbaru Book Fair. Meskipun sepertinya mereka fokus ke acara untuk non-reader. Tapi tetap saja para penimbun buku seperti saya girang bukan kepalang melihat buku-buku diskon sebegitu banyaknya. Bahkan penerbit-penerbit yang jarang memberi diskon juga tetiba jadi murah hati.
Selain Banjarbaru Book Fair, Perpustakaan ini juga rutin mengadakan Pasar Buku Murah setiap tahun. Meskipun tidak sebesar event Banjarbaru Book Fair, tapi event Pasar Buku Murah ini juga sukses menambah tinggi timbunan saya di rumah :D
Berkeliling di blog Ira Book Lover. Saya mendapati meme Buying Monday Wrap Up. Mengapa meme tersebut sudah tidak diupdate belakangan ini?
Buying Monday tidak update lagi karena saya … lupaaaaaaaaaa. Hahhahaha. Mungkin nanti saya harus bikin post terjadwal dulu biar ingat.
Sebutkan seri buku fantasy yang kamu rekomendasikan kepada pembaca? Mengapa?
Eh apa ya? Halah malah balik nanya. Mungkin seri Harry Potter, seri Bartimaeus, seri Lockwood & Co., seri Percy Jackson & The Olympians, seri Hero of Olympus, seri Fablehaven, seri Septimus Heap, seri TimeRiders dan masih banyak lagi seri lainnya.
Mengapa saya merekomendasikan seri-seri di atas? Hmmm… mungkin terlalu panjang kalau saya tuliskan di sini. Jadi, silakan kepo-in blog saya untuk mengetahui alasannya. *eaaaa, malah promosi*.
Apa sih bedanya sci-fi fantasy sama jenis fantasy yang lainnya? Dan kenapa tertarik dengan science fiction fantasy? @asysyifaahs
Oh ini sebenarnya saya juga bingung sih, *kena keplak*
Sepemahaman saya saja ya. Science Fiction Fantasy itu bukan Science Fiction Fantasy digabung jadi satu, tapi Science Fiction & Fantasy. Ada perbedaan antara genre Science Fiction dengan genre Fantasy. Cuma mereka memang sodaraan jadi sering terlihat jalan bareng *apa coba*.
Science Fiction itu … errr … gimana ya menjelaskannya … hahhhahh … saya paling bebal memang kalau menjelaskan definisi seperti ini dengan kata-kata. Kalau ada rumusnya seperti SF + F = SFF misalnya, jelas jauh lebih mudah bagi saya :D
IMO, Science Fiction itu genre yang lebih dominan pada ide cerita mengenai inovasi-inovasi science dan teknologi semustahil apapun inovasi tersebut tampaknya. Sepertinya mustahilnya inilah yang sering membuat Science Fiction jadi overlapping dengan Fantasy.
Perwakilan novel yang paling jelas menunjukkan ide Science Fiction-nya menurut saya adalah novel-novel bertema time travel. Meskipun jelas ada banyak lagi novel Science Fiction selain time travel. Pokoknya titik berat ceritanya ada di ide-ide sains dan teknologinya.
Nah, kalau Fantasy lebih dominan ke tema magic dan supernaturalnya. Eh, tapi ini cuma pendapat saya loh ya. Sotoy saya lagi di mode on. Mohon koreksinya kalau salah :D
Terus, kenapa saya tertarik dengan Science Fiction dan Fantasy?
Okeh, saya ke Science Fiction dulu ya. Sejak kecil saya punya cita-cita kepingin pinter biar jadi ilmuwan *bukan biar jadi dokter yang menyuntik orang lewat seperti kata Susan*.
Nah, membaca novel Science Fiction itu kalau istilah lebay-nya bisa menjadi bahan bakar semangat yang sangat ampuh bagi saya. Saya sering terpesona dengan orang-orang berotak cemerlang yang biasanya ada di novel-novel Science Fiction. Meskipun tidak semua novel Science Fiction mempunyai tokoh-tokoh yang jenius.
Ketertarikan saya dengan para tokoh jenius yang ada di novel SciFi tersebut sama. Kami menganggap masalah sains yang sering dianggap orang sulit itu sangat menarik. Apalagi kalau teori atau percobaan yang kami lakukan berhasil. Wow, berasa jadi orang paling pinter sedunia deh pokoknya. Padahal paling banter cuma melakukan percobaan sains sederhana. Masih kalah jauhlah kalau dibandingkan dengan Newton atau Einstein. Sejauh bintang yang jaraknya jutaan tahun cahaya. *tsaaaaah*.
Jadi kesimpulannya, tidak semua novel Science Fiction saya sukai. Saya hanya menyukai novel Science Fiction yang memang benar-benar bertemakan tentang inovasi atau ide-ide sains dan teknologi semustahil apa pun ide tersebut. Makin rumit ide sainsnya, makin senanglah saya.
Saya kasih contohnya ya. Bagi yang pernah membaca seri TimeRiders buku ketiga, pasti kenal dengan tokoh Adam Lewis kan? Pasti pernah membaca bagaimana cara Adam memecahkan kode kode manuskrip Voynich dan kode yang ada di Cawan Suci kan? Huaaahhhh, saya terpesona sekali dengan Adam saat itu. Keren banget Adam, otak kamu cemerlang sekali, saya suka *kirim tanda cinta ke Adam* *eh*
Nah, membaca novel Science Fiction itu kalau istilah lebay-nya bisa menjadi bahan bakar semangat yang sangat ampuh bagi saya. Saya sering terpesona dengan orang-orang berotak cemerlang yang biasanya ada di novel-novel Science Fiction. Meskipun tidak semua novel Science Fiction mempunyai tokoh-tokoh yang jenius.
Ketertarikan saya dengan para tokoh jenius yang ada di novel SciFi tersebut sama. Kami menganggap masalah sains yang sering dianggap orang sulit itu sangat menarik. Apalagi kalau teori atau percobaan yang kami lakukan berhasil. Wow, berasa jadi orang paling pinter sedunia deh pokoknya. Padahal paling banter cuma melakukan percobaan sains sederhana. Masih kalah jauhlah kalau dibandingkan dengan Newton atau Einstein. Sejauh bintang yang jaraknya jutaan tahun cahaya. *tsaaaaah*.
Jadi kesimpulannya, tidak semua novel Science Fiction saya sukai. Saya hanya menyukai novel Science Fiction yang memang benar-benar bertemakan tentang inovasi atau ide-ide sains dan teknologi semustahil apa pun ide tersebut. Makin rumit ide sainsnya, makin senanglah saya.
Saya kasih contohnya ya. Bagi yang pernah membaca seri TimeRiders buku ketiga, pasti kenal dengan tokoh Adam Lewis kan? Pasti pernah membaca bagaimana cara Adam memecahkan kode kode manuskrip Voynich dan kode yang ada di Cawan Suci kan? Huaaahhhh, saya terpesona sekali dengan Adam saat itu. Keren banget Adam, otak kamu cemerlang sekali, saya suka *kirim tanda cinta ke Adam* *eh*
Lalu kenapa saya suka dengan Fantasy? Pertanyaan ini saya jawab di pertanyaan pamungkas di bawah saja ya. So, mari kita lompat dulu ke pertanyaan selanjutnya.
Pernahkah blogger buku merasa tiba-tiba bosen baca buku setelah estafet baca dan review buku sekaligus? Solusinya gimana? @evizaid
Hmmm …. saya tinggal di daerah di mana buku masih merupakan barang yang mahal dan langka. Jadi saya belum pernah bosan baca buku meskipun sudah diestafet dengan membuat review-nya sekaligus. Anehnya, setiap habis membuat review, mood saya untuk membaca lagi malah menjadi semakin bagus.
Suatu saat, mungkin saya nanti akan merasa bosan. Dan kalau itu terjadi, saya akan mencoba solusi yang selalu ampuh kalau saya lagi mandek baca buku. Biasanya saya mandek bukan karena bosan, tapi karena buku yang saya baca tidak seru atau saya sedang kena book hangover.
Solusinya saya akan membaca bacaan yang sudah amat sangat jelas sekali bakalan saya suka. Bisa membaca majalah favorit, membaca buku baru dari seri favorit, membaca buku dari pengarang favorit atau membaca ulang buku favorit. *berapa kali ya saya bilang favorit*.
Oh ya, ngomong-ngomong ide ini saya dapat dari Bzee @ Bacaan Bzee loh dan sangat ampuh untuk saya ;) *peluk Bzee*
Apa harapan kamu untuk BBI ke depannya?
Harapan saya untuk BBI adalah semoga BBI tetap eksis. Semoga anggotanya makin banyak dan tersebar di seluruh Indonesia terutama di Kalimantan Selatan.
Untuk sekarang saat saya masih di kota Banjarbaru, oke lah masih ada Thifa dari kota Martapura serta Maya dan Ilham dari kota Banjarmasin. Kami berada di 3 kota yang bisa dibilang masih berdekatan tapi yah lumayan jauh juga sih, terutama dengan kota Banjarmasin.
Nah, seperti yang saya bilang di atas, sebentar lagi saya bakalan dapat pekerjaan tetap di kampung halaman saya, sebuah kota kecil di Kalimantan Selatan yang bernama Amuntai. Kota ini lebih jauh lagi dari kota Banjarmasin dan sepertinya cuma saya BBI-er yang berasal dari sana.
So, Bebi, semoga kamu semakin dikenal dan anggotanya berjibun sampai ke pelosok. Tetap adakan event-event seru dan sering-sering bagi-bagi buku gratis ya :D
Pertanyaan terakhir untuk mbak Ira. Boleh berbagi dengan pembaca apa yang membuat mbak Ira menyenangi buku-buku bertema Fantasy?
Nah ini dia pertanyaan pamungkas yang saya maksud di atas. Kenapa saya senang dengan buku bertema Fantasy? Jawabannya adalah saya tidak tahu, hahaha *dikeplak pakai sandal*
Sebelum saya punya blog buku, saya sama sekali tidak ngeh kalau buku-buku yang saya baca itu ada genre-nya. Dulu saya tahunya bacaaaa aja.
Setelah ada recordnya di blog. Saya baru tahu kalau saya lebih banyak membaca buku fantasi ketimbang buku lainnya. Kemungkinan besar waktu itu karena saya tertarik dengan blurb yang ada di belakang buku. Rasanya seru saja gitu membaca tentang sihir, mitologi, dan hal-hal supernatural lainnya.
Nah, sekarang saya sudah tahu kalau genre buku itu ada bermacam-macam. Dan saya tetap seperti dulu, lebih tertarik untuk membaca buku bertema Fantasy daripada yang lainnya.
Tapi saya juga omnireader kok. Meskipun saya cenderung memilih buku-buku fantasi, saya juga tidak masalah membaca buku apa saja selama buku tersebut berhasil menarik perhatian saya. *halah*
Terima kasih atas waktu yang diberikan untuk wawancara singkat ini. Semoga bisa bermanfaat bagi pembaca. Sukses buat Program Cinta Perpustakaan.
Iyaaa h23bc, terima kasih kembali atas waktu yang kamu berikan untuk berkeliling blog ku sebelum wawancara ini ya.
Amin, semoga bermanfaat.
Terima kasih kembali. Sukses juga buat kamu ;)
Ps: Kunjungin juga post keren BBI lainnya disini
No comments:
Post a Comment