Saturday, 5 August 2017

Review #JK75 Cerita Tentang Kalla (2017)





Diterbitkan di medio Mei silam, #JK75 diniatkan menjadi persembahan wartawan kepresidenan untuk ulang tahun Jusuf Kalla yang ke tujuh puluh lima tahun ini. Buku ini mengungkapkan sisi humanis sang Wapres yang mungkin jarang kita perhatikan di pemberitaan media. Salah satunya JK kerap menyapa para wartawan yang sudah menunggu lama menunggu doorstop dengan berkata, "sudah makan?", "baek?" dengan logat khas Makassar.



Selain kedekatan beliau dengan awak media, lewat cerita yang disajikan, JK juga meluangkan waktu menyambangi sahabat baik mulai dari pimpinan negara hingga teman yang sedang terkena kasus hukum, Irman Gusman, mantan ketua DPD RI.


Lewat #JK75 Cerita Tentang Kalla, pembaca dapat menemukan keseharian aktivitas JK. Mulai dari kegiatan resmi di pemerintahan, aktivitas bersama keluarga, dan relasi dengan orang-orang di sekitarnya. Meski di dalamnya kerap ada tulisan yang tumpang tindih, saya tetap menikmati membaca buku bersampul dominan putih dengan siluet wajah pak JK. Tulisan yang ditawarkan mengena dan mampu memberi penerawangan bagaimana kiprah sosok berkumis tipis yang angkat nama lewat Kalla Grup tersebut.

Baca juga: 6 Hal Unik dari sosok Pak JK (1)

Saya kira, sudah banyak buku sejenis yang mengupas sepak terjang JK, mulai dari waktu Pak JK Wapres pertama, berjibun buku yang bertemakan sosok penggerak kemajuan Kawasan Indonesia Timur itu. Namun buku yang satu ini agaknya istimewa. Mereka para penulis, adalah orang-orang dekat JK yang mengikuti berbagai aktivitas beliau selama bekerja sebagai Wakil Presiden RI. Insan yang merasakan dengan hati dan bersinggungan dengan jarak dekat dengan bapak. Sehingga sampai tahu kebiasaan pak JK. Meraba mood bapak, jika sedang santai, dan lebih-lebih memberikan pendapat yang dinanti-nanti (untuk ditulis, tentunya).

Baca juga: 6 hal unik Pak JK yang mungkin belum kamu tahu.


Sebelum buku ini terbit. Kita juga sudah memiliki buku bertema sejenis. Adalah Tetralogi Pak Beye milik Wisnu Nugroho yang menjadi pelopornya. Bang Inu-sapaannya, dengan telaten mengulik keseharian istana dan berhasil menunjukkannya lewat tulisan yang menggelitik di buku-bukunya yang terhitung laris.



Buku ini saya rekomendasikan untuk Anda yang kepo dengan keseharian orang nomor dua di negeri ini. Seorang sosok pemikir yang mengabdikan dirinya untuk kemajuan bangsa dan khususnya sektor ekonomi Indonesia, jika bisa disebutkan seperti itu. Selain itu, Anda semua yang menyenangi buku bertema biografi.



No comments:

Post a Comment