Di balik layar rubrik Sosok Kompas
Buku terbaru dalam Seri Jurnalistik KOMPAS ini hadir untuk memberi warna tersendiri buat dunia jurnalistik. Kang Pepih mengajak pembaca untuk masuk lebih jauh dunia penulisan, khususnya artikel sosok yang memiliki nilai berita, dapat menjadi model panutan pembaca. Biasanya seseorang yang diangkat di rubrik ini adalah pribadi yang punya dampak bagi orang lain. Salut untuk HARIAN KOMPAS karena tiap hari kita tidak kekurangan inspirasi.
Hari Kamis (13/3/14), sosok yang ditulis adalah Bapak Marsam Suma dari NTB dengan judul "Manajemen Malu" dalam Pemberdayaan Masyarakat. Beliau berkarya mengabdi untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat di desa Kuripan Selatan. Tentu kita masih belum menyadari, kebiasaan BAB di WC belum sepenuhnya dilakukan di Indonesia, salah satu contohnya di Desa Bpk Marsam bertugas. "Sebelum tahun 2012, orang enggan ke desa kami karena tak tahan bau kotoran manusia." jelas pak Marsam. Kerja keras dan modal sosial berupa gotong royong dan semangat sebagai penendak (pedagang pengumpul) dari warga desa kini berubah manis, perubahan sosial ekonomi dapat dinikmati masyarakat.
Dari awal artikel penulis berkisah seputar bersusah payah mengejar Sir Timothy Berns-Lee (penemu WWW sehingga saat ini internet dapat dinikmati penduduk dunia) untuk wawancara singkat hingga Raditya Dhika, penulis buku multi talent yang saat ini akrab sebagai juri SUCI Kompas TV menampilkan sebuah kisah dibalik layar yang layak dicermati lebih lanjut. Bagi saya yang lahir pada era 90an dan baru baca koran di era 2000an, sosok yang ditampilkan di buku ini membuat saya dapat berkenalan dengan tokoh-tokoh hebat Indonesia dan internasional di berbagai bidang. inspirasi dari kesuksesan yang dicapai dapat menjadi pembelajaran yang berharga untuk diikuti.
Kelebihan buku ini adalah kita diajak untuk ikut berkelana bersama Kang Pepih dalam memburu sosok yang akan ditulisnya. Kisah dibalik layar wartawan Kompas inilah yang menjadi keunggulan buku ini. Tidak lupa bahwa salah satu nilai penting untuk dapat menulis sosok dengan baik, adalah memiliki passion tentang topik yang akan diangkat. Buku ini layak untuk dibaca semua kalangan. Dari pecinta buku jurnalistik, wartawan yang ingin mengasah kemampuan menulis sosok, hingga pembaca setia harian Kompas yang ingin mengetahui kisah dibalik rubrik Sosok.
No comments:
Post a Comment