Friday, 16 May 2014

Review Buku Pendiri ASTRA Man of Honor William Soeryadjaya

Biografi pengusaha teladan Indonesia



Judul buku: Man of Honor Kehidupan, Semangat, dan Kearifan William Soeryadjaya
Penulis: Teguh Sri Pambudi & Harmanto Edy Djatmiko
Halaman: 680.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama


Bisa membaca buku ini sungguh sebuah blessing tersendiri bagi saya pribadi. Sudah sejak awal penerbitan buku Man of Honor, saya sudah kepengen buat membaca perjalanan hidup pendiri Astra yang merupakan perusahaan blue chip di BEI (Bursa Efek Indonesia). Buku setebal 680 halaman ini merupakan biografi pengusaha teladan bangsa Indonesia.

Tidak bijaksana bila saya menuliskan panjang lebar isi dari buku tersebut di postingan ini. Beberapa hal yang saya dapatkan setelah membaca Man of Honor adalah pria kelahiran Majalengka, Jawa Barat, 20 Desember 1922 yang dijuluki "Bapak Otomotif Indonesia" bernama Kian Liong kemudian berganti nama menjadi William Soeryadjaya adalah seorang nasionalis sejati. Keinginannya untuk dapat maju berkembang bersama orang banyak lewat dibukanya lapangan pekerjaan. Hal kedua adalah kerja keras dan integritas Oom William sapaan khasnya sebagai seorang usahawan sejati. Hasil yang tidak instan dan tekad kuat buat maju tersebut dapat dilihat dari perjalanan awal lewat perusahaan impor yang sedang hibernasi, diubah menjadi perusahaan Astra Internasional dengan jumlah pegawai 4 orang hingga sampai menjadi perusahaan publik. Bahkan ketika harus menjual seluruh saham Astra untuk menghindari likuidasi Bank Summa, dijalani demi kehormatan dan nama baik keluarga Soeryadjaya.

Penulis dengan riset mendalam menghadirkan buku yang luar biasa memuat perjalanan hidup sosok manusia terhormat: William Soeryadjaya. Disini para "jenderal" yang berada di sisinya turut bercerita tentang sepak terjangnya Oom dalam mengelola perusahaan. Pembaca dapat dengan jelas mengetahui cerita-cerita mengenai momen perjalanan yang dilalui Oom baik ketika sedang senang maupun susah dalam menjalani kehidupan. Satu hal di balik sikap oportunis, beliau memiliki hati yang suka berbagi. Di salah satu bab, diceritakan bahwa Oom dijuluki sebagai Mr. Crispy karena gemar berbagi "salam tempel" kepada orang-orang yang ditemuinya. Uang kertas yang masih baru dan licin dengan nominal tertentu tersebut telah disiapkan sekretaris di kantong kiri dan kanan. 
Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara. Pelayanan yang terbaik bagi pelanggan. Saling menghargai dan membina kerjasama. Berusaha mencapai yang terbaik. Falsafah perusahaan Astra.

Keinginan luhurnya untuk membangun bangsa lewat membangun perusahaan, merupakan salah satu warisannya buat bangsa ini. Saat ini Astra terus berkembang dan tidak lupa turut memberi sumbangsih kepada masyarakat. Program terbaru adalah SATU Indonesia Awards 2014. Seringkali Oom marah ketika para eksekutif perusahaan ingin memberhentikan karyawan. Perusahaan boleh saja dalam keadaan sulit, namun solusi merumahkan pegawai bukan cara yang harus diambil. Nasib dari para karyawan ini selalu diingatkan kepada bawahannya. Berbagai peluang bisnis yang diambil salah satu tujuan mulianya adalah memberikan akses lapangan pekerjaan kepada masyarakat.

"Itulah Oom William. Kalau sudah menyangkut nasib orang kecil, Oom gampang sekali tersinggung. Oom sangat serius untuk itu,"
"Oom selalu berpesan: treat people as human"

Banyak nilai, kebijaksanaan, pengalaman berbisnis yang luar biasa dapat dipetik dari buku ini. Orang-orang dapat belajar dan mendapat inspirasi buat membangun Indonesia seperti Oom William.

No comments:

Post a Comment