Saturday, 24 May 2014

Review Buku Paulo Coelho GPU Manuskrip Yang Ditemukan Di Accra

Refleksi pencarian manusia




Judul buku: Manuskrip Yang Ditemukan Di Accra
Penulis: Paulo Coelho
Halaman: 200
Penerbit: GPU

Buku Manuskrip yang Ditemukan di Accra menarik perhatian saya beberapa bulan kemarin. Di salah satu toko buku Yogya, buku ini menempati urutan 1 dari 10 besar penjualan. Berarti buku ini menarik dan tidak ada salahnya untuk dibaca, apalagi covernya yang berlatar belakang rumah berkubah seperti di Israel menambah semarak dari buku tersebut. Lewat buku ini beragam topik pencarian manusia selama hidup di bumi dijelaskan dengan kata-kata yang puitis dan bermakna, 

Buku ini mengisahkan tanya jawab seorang guru dengan banyak orang yang mendengarkannya. Ketika kota tersebut akan mendapat serangan dari musuh, keadaan sudah sangat genting dan mencekam. Sang guru meluangkan waktunya untuk memberikan pelajaran hidup bagi orang yang haus akan kebijaksanaan. 
Aku ingin memulai dengan menulis demikian:
"Kini, menjelang akhir hayatku, kuwariskan pada mereka yang datang kemudian, semua yang kupelajari saat masih berjalan di muka Bumi. Semoga mereka bisa mendapat manfaat darinya." (hal 15)

Beragam soal kehidupan ditanyakan, mulai dari perbedaan diantara umat manusia, kesendirian di dalam hidup, pekerjaan, kekalahan, tentang rasa tidak dihargai dan dianggap oleh orang lain, ketakutan akan adanya perubahan. Namun juga ada pelajaran mengenai keindahan, cinta, seks, kebimbangan memilih arah di dalam hidup, tentang pekerjaan, mengapa ada orang lain yang lebih beruntung ketimbang lainnya, tentang mukjizat, kesetiaan, kecemasan, dan masa depan.

Semua bagian buku ini menarik untuk dibaca dan dihayati. Beberapa hal yang menurut saya sungguh berkesan adalah ketika kita merasa tidak dibutuhkan, seakan kita punya sesuatu namun tidak dihargai dan diapresiasi.

Jangan berusaha untuk berguna. Berusahalah menjadi dirimu sendiri; itu sudah cukup, dan itu saja sudah membuat perbedaan besar 
Jangan berjalan lebih cepat atau lebih lambat daripada jiwamu sendiri, sebab jiwamulah yang akan mengajarkanmu tentang kegunaan setiap langkah yang kauambil. Kadangkala turut serta dalam pertempuran besar bisa menjadi faktor yang menentukan untuk membantu mengubah jalannya sejaarah. Tetapi kadang-kadang kau cukup melakukannya dengan tersenyum, tanpa alasan apa pun, pada seseorang yang kebetulan berpapasan dengamu dijalan.
Tanpa sengaja, mungkin kau telah menyelamatkan nyawa seorang asing yang sama sekali tidak kaukenal, yang juga merasa dirinya tidak berguna dan mungkin bermaksud mengakhiri hidupnya, namun seulas senyum memberinya harapan dan keyakinan diri yang baru. (Hal 51-52)

Berbicara mengenai keindahan, kita pasti tertegun membaca jawaban sang guru

Sungguh malang mereka yang berpikir, "Aku tidak cantik. Itu sebabnya Cinta belum mengetuk pintuku." Sesungguhnya Cinta telah datang untuk mengetuk, tapi saat mereka membuka pintu, mereka belum siap menyambut kedatangan Cinta.

Mereka begitu sibuk berusaha mempercantik diri lebih dulu, padahal sebenarnya mereka sudah cantik sebagaimana adanya.

Mereka mencoba menirukan orang-orang lain, sementara Cinta justru mencari sesuatu yang asli.
Mereka mencoba memantulkan apa yang datang dari luar, dan lupa bahwa cahaya yang paling terang justru datangnya dari luar. (Hal 73)

Mengenai Cinta,

Hidup ini terlalu singkat, maka janganlah ucapan sepenting "Aku mencintaimu" kita simpan rapat-rapat di dalam hati.
Tetapi jangan selalu berharap mendengar ucapan yang sama sebagai balasannya. Kita mencintai karena kita butuh mencintai. Kalau tidak, cinta kehilangan seluruh maknanya dan matahari pun berhenti bersinar.
Sekuntum mawar memimpikan berada di tengah kawanan lebah, namun tak satu lebah pun mendatanginya. Matahari bertanya:
"Tidakkah kau lelah menunggu?"
"Ya," sahut mawar itu, "tetapi apabila aku menutup kelopak-kelopakku, aku akan layu dan mati."
Tetapi bahkan ketika Cinta tak kunjung datang, kita tetap membuka diri untuk kehadirannya. Kadang-kadang, saat kesepian seperti hendak meruntuhkan segalanya, satu-satunya cara untuk bertahan adalah dengan terus mecintai. (Hal 86-87)

Kemudian sang guru juga menceritakan tentang kesuksesan

Keberhasilan adalah milik mereka yang tidak membuang-buang waktu dengan membandingkan apa yang mereka kerjakan dengan apa yang dikerjakan orang-orang lain; keberhasilan datang ke rumah orang yang berkata, "Aku akan memberikan yang terbarik" setiap hari.

Menutup review buku ini ijinkan saya mengutip kalimat berikut
Apakah kesuksesan itu?
Kesuksesan adalah bisa pergi tidur setiap malam dengan jiwa yang damai.
Buku terbaru Paulo Coelho ini sayang buat dilewatkan para pecinta buku filsafat kehidupan, inspirasi hidup.

No comments:

Post a Comment