"Orang berani biasanya beruntung." -Jenderal Tex.
Petualangan seru dialami Raz dan keluarganya dalam menghadapi serbuan koloni Terra yang datang dari galaksi luar. Berbekal keberanian dan tekad yang kuat pembaca diajak menyelami dongeng petualangan yang menghanyutkan. Sebagai cerita sains fiksi lokal yang memukau. Seri Penjelajah Antariksa memiliki premis yang memikat.
Ditulis dalam bab-bab yang penuh aksi, kita seakan diajak menjelajahi Planet Poa bersama para tokoh di dalamnya. Ras manusia Terra yang berhasil selamat dari kehancuran bumi merupakan pendatang di Planet ini. Selama beberapa masa lamanya hidup berdampingan dengan penduduk asli yang menetap di bawah tanah. Sebuah ikrar dibuat. Suatu saat ketika kapal antar galaksi telah siap, mereka akan pergi dengan damai. Memasuki sebuah masa yang bernama "Malam Panjang". Sesuatu terjadi. Saat langit di angkasa dikuasai kegelapan yang beku dan berada di luar perlindungan kota sebuah kesalahan besar. Sekelompok koloni Terra bermental penakluk yang tak bermoral datang untuk mengambil alih planet Poa. Nyatanya kekuatan dan teknologi "penjajah" ini lebih maju ketimbang kelompok Raz. Apakah Planet Poa dapat ditaklukan? Bagaimana serunya perlawanan dari penduduk Terra kepada saudaranya sendiri?
Cerita yang tidak biasa bagi anak-anak. Dongeng sebelum tidur yang membuat penasaran. Terlebih itu Penjelajah Antariksa mengandung banyak nilai positif bagi anak-anak. Semisal menginspirasi anak menjadi seorang yang pemberani. Selalu merasa tertantang dengan dunia yang baru. Tekad pantang menyerah kala menghadapi kesulitan. Itulah yang menjadi nilai lebih dari dongeng sains fiksi Djokolelono. Deskripsi yang sederhana di dalamnya akan mengasah daya imajinasi anak bahkan orang dewasa. Narator yang bersemangat di dalam cerita merupakan bonus yang menyenangkan.
Salah satu pemicu saya membeli buku ini adalah ingin merasakan petualangan antariksa ala The Martian. Bulan Oktober adalah bulan yang unik. Terkena gimmick rilis film The Martian. Saya terlebih dahulu kenyang dengan review The Martian. Saya begitu heran karena semua ulasan dibuat sangat menarik oleh teman-teman BBI. Puncaknya ulasan buku ini nyaris ada tiap minggu. Dan setelah hampir beberapa minggu membandingkan harga. Harus dicatat sebagai sejarah. Saya sering memutuskan membeli buku dalam hitungan menit. Namun The Martian adalah proses membeli yang epik. Malam-malam berkutat dengan jejeran situs jual buku. (Dollar yang masih cukup tinggi membuat buku ini masih cukup mahal). Sampai akhirnya saya memutuskan membeli paperback The Martian di salah satu toko buku impor online.
Seri awal ini merupakan pembuka yang apik. Bisa dikatakan ini adalah Ender's Game versi Indonesia. Benar saja EG karya Orson Scott Card juga terbit di tahun yang sama dengan karya mbah Djokolelono. Saya kira bacaan ini akan disenangi oleh semua kalangan umur. Saya tidak ragu untuk mencoba membaca kelanjutan dari Penjelajah Antariksa yang diterbitkan ulang penerbit KPG. (Edisi ini diterbitkan pertama kali di tahun 1985). Selamat membaca.
***
Penjelajah Antariksa 1: Bencana di Planet Poa
oleh : Djokolelono.
Terbit Oktober 2015 oleh Penerbit KPG.
232 halaman.
Wahhh aku belum beliiiii, thanx reviewnya Stev
ReplyDeleteNuwun mas udah mampir.
DeleteINI SEMUA SALAH DEWA AP.. EH MAS STEVEN!
ReplyDeleteSelamat datang di Planet OPA. Eh salah POA.
Delete