Judul Buku: Winterflame.
Penulis: Fachrul R.U.N.
Penerbit: Artoncode Indonesia
Terbit: 2014.
Rating: 3/5.
Winterflame adalah novel fantasi lokal pertama yang saya coba baca. Berbekal beberapa artikel dari tur blog, saya merasa harus punya dan menamatkannya. Ekspektasi saya yang cukup tinggi setidaknya bisa dipenuhi penulis Winterflame. Buku dengan ketebalan yang mungkin membuat pembaca keder duluan menawarkan petualangan yang menegangkan plus intrik yang lumayan.
Penulis: Fachrul R.U.N.
Penerbit: Artoncode Indonesia
Terbit: 2014.
Rating: 3/5.
Winterflame adalah novel fantasi lokal pertama yang saya coba baca. Berbekal beberapa artikel dari tur blog, saya merasa harus punya dan menamatkannya. Ekspektasi saya yang cukup tinggi setidaknya bisa dipenuhi penulis Winterflame. Buku dengan ketebalan yang mungkin membuat pembaca keder duluan menawarkan petualangan yang menegangkan plus intrik yang lumayan.
Terlepas dari beberapa kesalahan ketik dan kalimat yang harus saya baca beberapa kali untuk mengerti maksud penulis. Buku ini menyenangkan buat diikuti. Buku dengan titik sentral petualangan trio anak muda yang bermula dari tertangkap basah ketika merencanakan pencurian di markas mafia di kota Porzar. Diasingkan ke sebuah tempat antah berantah yang diyakini tersimpan senjata terhebat di jagad Vandaria Saga sebagai budak belian. Dari sinilah pertualangan sebenarnya dimulai.
Winterflame yang baru terbit 2014 mencoba membangkitkan industri novel fantasi Indonesia dari tidur panjangnya. Bumbu dan racikannya terasa pas sehingga pembaca bisa menikmatinya dengan baik. Bahkan bagi pembaca pertama Vandaria Saga, tidak perlu berpikir panjang dan tinggal duduk menikmati perjalanan yang seru ini.
Winterflame yang baru terbit 2014 mencoba membangkitkan industri novel fantasi Indonesia dari tidur panjangnya. Bumbu dan racikannya terasa pas sehingga pembaca bisa menikmatinya dengan baik. Bahkan bagi pembaca pertama Vandaria Saga, tidak perlu berpikir panjang dan tinggal duduk menikmati perjalanan yang seru ini.
Membaca buku ini saya menduga-duga apakah Vandari Saga terinspirasi dari seri A Song of Ice and Fire. Di awal-awal menikmati buku Winterflame, ada begitu banyak aroma GOT ("Winter is Coming") yang terasa.
From Zero to Hero inilah yang saya tangkap dari membaca Winterflame. Dari seseorang yang nobody bisa menjadi somebody. Saya rasa novel berikutnya penulis atau kreator Vandaria Saga bisa lebih lagi menambahkan ketegangan dan twist yang membuat pembaca bisa terpaku dan betah berlama-lama membaca. Good start buat Vandaria Saga dan semoga bisa menjadi patron kisah fantasi di industri perbukuan Indonesia.
No comments:
Post a Comment