Skip to main content

Ulasan Buku: "Kisah Saya-My Story" oleh Steven Gerrard.


Mengesankan. Fantastis.




*Steven Gerrard sang bocah yang menjalani kehidupan impiannya bersama Liverpool.

* Bermain di liga Premier Inggris bukan persoalan mudah.
* Beban bermain untuk timnas Inggris terlalu berat. Selain itu Timnas selalu diisi oleh pemain bintang. Banyak ego di dalamnya.
Kabar menyenangkan saya dapatkan saat melihat kabar biografi Steven Gerrard akan dirilis bulan Februari 2017. Setelah setahun silam, biografi Andrea Pirlo juga diterbitkan oleh penerbit yang sama, KPG. Seakan sudah menjadi tradisi setiap tahun ada sebuah buku bertema sepakbola akan menyapa pembaca Indonesia. "Kisah Saya" merupakan rangkuman apa yang dirasakan sang kapten selama masa 27 tahun karir sepakbola miliknya, 17 tahun mengesankan diantaranya di tim utama klub yang sama, Liverpool.



Stevie G, layak dikenang sebagai salah seorang pemain terbaik di dunia. Mungkin tidak dalam mendekati level seperti "Messi" atau "Ronaldo-CR7". Namun eksplosivitas, kemampuan terbaik mengangkat tim, dan kinerja memukau di lapangan membuat sang Skipper berada di hati banyak penggemar berat Liverpool. Saya rasa hal yang sama juga berada di benak khalayak pecinta sepakbola.



Ditulis bersama Donald McRae, Stevie menuangkan isi hatinya yang terdalam di "Kisah Saya". Bertahun-tahun mendapati pasang surut tim kebanggaannya, pemilik nomor 8 ini tentu mengenal lebih baik isi perut tim (Liverpool dan timnas Inggris) ketimbang pundit maupun analis di mana pun. Membaca buku ini di satu sisi menghadirkan sisi emosional, sekaligus rasa penasaran akan apa yang terjadi di balik layar skuad bersimbol burung Liver merah itu.




Gerrard mengupas perjalanan karirnya dimulai dari penyesalan ketika "terpeleset" di partai melawan Chelsea, pasang surut tim bersama para nahkoda "Pool", hingga akhir perjalanan dirinya bersama klub tercinta. Apa yang terjadi dua-tiga tahun terakhir, tentu mendapat tempat dengan porsi lebih di buku ini. Perpisahan dengan Suarez, salah satu pemain favoritnya adalah salah satu hal terberat dalam karir ayah tiga putri tersebut.



Berawal dari impian, disiplin dan semangat untuk maju, Gerrard membawa pulang beberapa gelar juara bagi Liverpool. Salah satu yang paling berkesan, tentu saja, adalah "keajaiban Istabul". Di satu sisi, heroiknya tim besutan Rafa Benitez menggulung AC Milan memberikan gelar eropa pertama bagi Gerrard. Di sisi koin kegagalan ini sangat menyakitkan bagi seorang Andrea Pirlo. Seolah takdir, beberapa tahun berikut, di tahun 2007. Pirlo berhasil membalas kepedihan tersebut di final Liga Champions Athena.



Sebagai seorang kapten. Kita dapat melihat dan sedikit merasakan beban yang ditaruh di pundak Gerrard. Di rehat musim panas. Selain menyemangati pemain andalan, semua pemain di tim, dia diberikan "tugas" buat merayu, -tidak kesannya terlalu rendah- mengajak pemain incaran Liverpool untuk bergabung. Memang tidak mudah. Tapi tentu tidak ada usaha yang tidak berarti.
 Di mata Gerrard, kita juga akan melihat, bahwa bermain di liga Premier bukanlah hal yang mudah. Bakat, kemampuan teknis, dan banyak hal lainnya yang saling bertautan, menentukan si pemain mampu bersaing di liga paling kompetitif sedunia. Belum lagi masalah dengan pers lokal yang doyan menguliti pemain. Kemampuan fisik itu yang dirasakan Gerrard, merupakan salah satu prasyarat seorang pemain mampu berkompetisi di EPL. Bek tangguh EPL bukan masalah mudah bagi seorang Aspas, Ballotelli, misalnya.



Beberapa hal lainnya yang tak kalah menohok adalah seperti kata pepatah "habis manis sepah dibuang", pemain kerap tidak diberi penghormatan secara sepantasnya oleh pihak klub.



Selagi membaca buku ini dengan lahap. Saya teringat masa nonbar pertama di markas Big Reds Jogja. "Stu!" kau, pahlawanku malam itu. Memori malam Liga Champions saat masih duduk di bangku sekolah. Permainan kelas wahid yang disuguhkan Pool saat mentas di kasta tertinggi Eropa. Beberapa momen saya langsung cari videonya di youtube. Seperti gol Gerrard kala melawan Olympiakos di tahun 2005. Tontonan yang berujung dengan melihat video gol-gol legendaris milik Gerrard. Tendangan-tendangan spekakuler yang mengangkat performa tim dan memberikan dampak luar biasa bagi fans dan kawan sepermainan. Sang kapten mengupas perjalanan Liverpool bersama dirinya selama satu dekade terakhir itu rasanya wow. Mengesankan.



Keputusan terbaik Gerrard adalah mendengarkan suara hatinya. Tidak pindah ke Chelsea. Meski begitu diidolakan oleh Mourinho. Belum diberi kesempatan mengangkat piala Liga Premier, bukanlah sebuah kegagalan telak bagi penggemar setia Liverpool.



Hal menyenangkan lainnya adalah lewat buku ini, saya menyadari, pesepakbola juga adalah manusia biasa. Mereka kerap tidak tahan akan tekanan, emosi, dan perlakuan negatif dari pihak luar. Gerrard menceritakan banyak inside story di dalam buku ini, momen demi momen terbaik dalam karir panjangnya di sepakbola, dan menegaskan sikap jangan jumawa sebelum meraih gelar tertinggi, dan memberikan prestasi bagi klub dan tim nasional.



Salah satu pesannya, bagi pemain muda.


"Gairah dibutuhkan di usia muda, masa-masa ketika seorang pemain bisa hidup dari kecintaannya terhadap sepak bola dan memperdalamnya melalui disiplin dan dedikasi. Para pemain berbakat yang bersedia mengorbankan segalanyalah yang akan menjadi pemain seperti Michael Owen, Jamie Carragher, dan John Terry."



Akhir kata. Buku ini bagi saya adalah bacaan wajib penggemar berat Liverpool. OK sang kapten sudah pensiun di Anfield. Sekarang saatnya move on. Era baru bersama Klopp. Namun dia adalah pemain, kapten terbaik yang pernah dimiliki Liverpool. Coba temukan apa saja cerita dalam perjalanannya menjadi kapten di sana. Salut untuk dedikasi, disiplin, dan semangatmu, KAPTEN!

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review Buku Halaman Terakhir oleh Yudhi Herwibowo.

Halaman Terakhir Yudhi Herwibowo Noura Books, 2015. "Orde Baru, suatu masa … Hoegeng sedang diuji. Dua kasus besar mencuat, mencuri perhatiannya yang kala itu menjabat sebagai Kapolri. Dua kasus yang membuatnya terbentur tembok raksasa dan menguji integritasnya sebagai seorang polisi. Kasus pertama adalah Sum Kuning. Kasus pemerkosaan yang menggegegerkan Kota Yogyakarta. Meski telah menggali amat dalam, selalu ada batu yang mengganjal usahanya menemukan pelaku. Berbagai gangguan mengalihkan penyidikan dari bukti dan fakta. Kasus kedua adalah penyelundupan mobil mewah. Keterlibatan seorang putra pejabat tinggi di tanah air membuat kasus ini sulit menyentuh dasar masalahnya. Seolah para pelaku telah mengantisipasi langkah Hoegeng dan anak buahnya, semakin dalam penyelidikan, semakin bukti itu menghilang. Kasus-kasus itu terus membayangi Hoegeng, membebani nuraninya. Mampukah Hoegeng, sang polisi jujur, menutup mata dan meninggalkan sesuatu ya

Review Buku Alex Ferguson, Autobiografi Saya

Refleksi kehidupan manager terbaik di ranah Inggris Judul Buku: Alex Ferguson, Autobiografi Saya Penulis: Sir Alex Ferguson. Alih Bahasa: Zia Anshor Cetakan pertama Gramedia Pustaka Utama Sir Alex 26 Years Made Possible Buku ini sungguh luar biasa, mengapa? GPU berhasil menangkap momentum dengan menerbitkan edisi terjemahan buku ini. Sekedar informasi buku asli berbanderol 450 ribu. Selain itu penerbit sekali lagi menghadirkan buku yang berkualitas bagi pembaca Indonesia. Buku ini memperkaya buku olahraga yang jarang beredar. Buku Alex Ferguson, Autobiografi Saya merupakan refleksi kehidupan manager terbaik di ranah Inggris. Membaca buku ini seperti menonton dan merasakan secara langsung perjalanan hidup sang manager. Buku hardcover ini dibuka dengan gambar apresiasi fan MU atas kebersamaan Sir Alex Ferguson selama 26 tahun di klub tersebut. Seperti menjelajahi perjalanan waktu, di lembaran awal terdapat foto SAF pada awal masa manajerial, dan di lembaran akh

The Ancient Chinese Wisdom oleh Andri Wang

Nilai-nilai kebudayaan Tionghoa untuk kehidupan modern Judul Buku : The Ancient Chinese Wisdom  Penulis : Andry Wang Halaman: 240. Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Buku best seller yang ditulis oleh Andri Wang saya beli di Gramedia Amplaz Yogya. Saat itu buku ini berdampingan dengan beberapa buku sejenis di rak pengembangan diri. Ternyata saya tidak salah memilih untuk mebaca buku ini. Saya sangat tertarik karena ingin mengetahui nilai-nilai apa saja yang bisa diambil dari budaya tionghoa. Hal ini bisa saya berikan di kemudian hari kepada orang lain tentunya. Penulis menerangkan kebijaksanaan yang berasal dari kebudayaan China yang masih sangat relevan untuk kehidupan modern. Penulis dengan baik menelaah bagian-bagian kehidupan yang dihadapi manusia modern dengan sudut pandang kebudayaan dalam hal ini, kebijaksanaan China. Di hampir setiap artikel penulis mengupas mengenai sejarah dengan simpel sehingga dapat dicerna oleh pembaca, penulis juga mengutip peribahasa